Dalam sebuah ruangan yang tertutup, dengan sebuah lampu gantung dengan cahaya yang remang-remang, seorang pria baru saja mematikan layar yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri.
Ia berjalan begitu santai, menuju ke arah seorang wanita yang kini sedang terikat di sebuah kursi dan mulut yang ditutup kain.
Kini posisinya tepat dibelakang perempuan itu, sedikit membungkuk seraya ia berbisik, "bagaimana? Bahkan ia tidak bisa membedakan wanita yang ia cintai," Ucapnya prihatin ada raut kesedihan pada kalimat yang baru ia sampaikan.
"Sekarang arti dirimu tak ada lagi im Hana, mereka sudah menikah," tambahnya.
Wanita yang diikat itu, hanya bisa melampiaskan amarahnya dengan memberontak, ia tak peduli dengan tubuhnya yang akan terluka nanti, ia juga bersuara di balik kain yang menutup mulutnya, namun hanya igaun yang tak jelas yang keluar.
"Tenanglah, aku tahu kau marah sekarang. Aku akan membukanya biar kau bisa meluapkan amarahmu," Kata pria itu berpindah posisi menjadi di depan ia membuka penutup mulut wanita itu.
"KAU PRIA BAJINGAN WANG YI!!!" Teriak wanita itu kala penutup mulutnya di buka, ia melotot tajam penuh aura permusuhan pada laki-laki yang terlihat sedikit terkejut dengan suara amarah wanita itu.
"Ssssst, jangan meneriakiku, aku cukup kecewa dengan umpatanmu im hana," Kata pria itu dengan nada yang begitu kecewa.
"Im hana? Itu bukan namaku! Aku tak sudi dipanggil dengan nama pemberianmu itu wang yi, namaku im Nayeon," Kata wanita itu meralat panggilannya.
Wang yi sedikit berpikir, kemudian ia tertawa, " Im Nayeon? Begitu? Bukankah kau sudah melihatnya? Dia baru saja menikah dengan laki-laki yang ia cintai, oh sehun, mereka benar-benar pasangan yang serasi bukan?" Kata wang yi.
"Aku juga memikirkanmu, makanya aku tak ingin kau melihat dan mendengar janji pernikahan mereka, rasanya menyakitkan bukan?"
"Siapa perempuan itu, kenapa wajahnya begitu mirip denganku? KENAPA KAU MELAKUKAN ITU PADAKU? KENAPA HAH?" suaranya kembali naik dengan napas yang memburu.
" Baiklah tak ada gunanya aku menyembunyikan ini darimu, yang pasti semuanya berjalan sesuai keinginanku," Pungkasnya kembali berdiri, dan memangku kedua tangannya.
"Aku benar-benar mengapresiasi usaha wanita itu untuk masuk ke dalam keluarga group oh. Memang ketika balas dendam semua cara akan ditempuh termasuk melakukan operasi plastik dengan memakai wajah wanita yang begitu dicintai oleh sehun, dan lihatlah sepertinya ia berhasil," Kata wang yi bertepuk tangan.
"Jang Jia. Apa wanita itu adalah jang jia?" Kata hana alias Nayeon. Hanya nama wanita itu yang terlintas di otaknya.
"Tebakanmu tak meleset, dia adalah jang Jia, wanita yang terobsesi pada oh sehun dan hartanya, setelah dihina dan dipermalukan, aku datang menawarkan bantuan padanya, siapa sangka wanita naif itu menerima dan mau melakukan rencanaku, hanya butuh waktu dua minggu wajahnya sudah begitu mirip denganmu, benar-benar mirip, dan sehun saja juga tak bisa membedakannya" Kata wang yi.
"Kau tahu, aku menyesal pernah menolongmu saat itu, memang lebih baik sehun membunuhmu sejak awal wang yi. Kau iblis! Kau benar-benar iblis!" Jelas Nayeon ia tak habis pikir jika wang yi bisa melakukan hal senekat ini.
"aku dan dia sama saja, Sama-sama iblis. Cuma untuk saat ini dan kedepannya ia tidak akan memikirkan ataupun mencarimu, jia sudah menjadi istrinya meskipun menggunakan identitas im Nayeon, tetap saja yang dinikahinya adalah orang lain bukan dirimu," Kata wang yi.
Nayeon terdiam, ia menyaksikan sendiri bagaimana jia didampingi oleh ayahnya menuju ke tempat mempelai pria, meskipun wang yi telah mematikan layar monitor, hasilnya tetap akan sama, mereka pasti sudah menikah.

KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO MONSTER (End)
FanfictionSudah lama tidak bertemu denganmu," ujar pria beriris mata tajam terseyum hangat pada wanita yang berdiri dua langkah di depannya. "Apa kau merindukanku seperti aku merindukanmu?" lagi-lagi pria itu bersuara dengan penuh pengharapan di sana. Namun...