𝐊𝐞𝐝𝐞𝐥𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐁𝐞𝐥𝐚𝐬

265 46 82
                                    

"Augh anak ini, kukira dia sudah sembuh ternyata malah semakin menjadi" Umpat Yongsun dalam hati.

Akhirnya Yongsun dan Wheein memutuskan untuk pergi dari kediaman wanita itu.

"Byul-ah, siang ini hasil photoshoot mu sebagai brand ambassador bersama Roberts & Co. akan segera dirilis. Kuharap kau mendapat banyak dukungan dan respon positif" Ungkap Yongsun sebelum mereka meninggalkan kamar Byulyi itu.

"Satu lagi, jangan lupa besok pagi kita ada meeting perdana dengan Mrs.Roberts. Pastikan juga kau tak bertemu dengan Seo Yuna hari ini. Jika sesuatu terjadi, segera hubungi aku. Ah, kau juga harus makan. Aku sudah menyiapkan makanan didalam lemari pendingin. Silahkan panaskan terlebih dahulu didalam microwave sebelum kau mema-"

"Berhentilah berbicara. Geunyang, ka" Potong Byulyi.

Dengan segera Yongsun dan Wheein melangkah menjauhi kamar Byulyi itu.

Sementara Byulyi berniat untuk menghabiskan waktunya dengan membaca buku didalam kamar. Wanita itu beranjak menuju rak buku disalah satu sisi kamarnya, lalu mencari buku selanjutnya yang akan dibaca. Matanya tertuju pada sebuah novel klasik yang sudah cukup lama tak disentuh olehnya.

Dream of the Red Chamber.

Buku itu dulunya adalah buku yang paling Byulyi sukai, namun sudah sekian lama dia tak lagi ingin membacanya. Bahkan wanita itu menyembunyikannya disisi paling belakang sampai debu tebal sudah terlihat menghiasi permukannya. Byulyi membuang jauh-jauh pandangannya dari buku itu kemudian mengambil buku klasik yang lain untuk dibaca dan segera menjauh dari rak menuju ranjang.

Tapi ketenangannya itu tak bertahan lama, tepat pada pukul dua siang bell rumahnya berbunyi dengan nyaring.

"Pasti itu dokter Seokjin" Gumam Byulyi kemudian segera bangkit dari tempat tidur dan berniat untuk membukakan pintu.

Tetapi tiba-tiba dia berhenti. Seharusnya Byulyi merasa kesal atas kedatangan Seokjin, tetapi kenapa dia justru dengan suka rela ingin membukakan pintu rumahnya untuk pria itu. Byulyi mengurungkan niatnya kemudian naik kembali keatas tempat tidur dan berbaring disana.

"Ting Tong"
...

"Ting Tong"

Suara bell terdengar lagi dan lagi hingga wanita itu akhirnya menyerah dan beranjak turun kebawah.

"Ada apa?" Tanya Byulyi tak senang.

"Kau sedang tidak bekerja kan hari ini?" Seokjin justru bertanya balik.

"Kenapa memangnya? Apa itu urusanmu?" Balas Byulyi.

Sepertinya mereka berdua lebih senang saling melemparkan pertanyaan-pertanyaan daripada harus menjawabnya terlebih dahulu.

"Berisaplah karena kita akan pergi hari ini"

"Ye?" Seru Byulyi dengan ekspresi tidak suka.

"Aku menunggumu dimobil. Lima belas menit" Pungkas Seokjin kemudian pria itu segera masuk kedalam mobilnya.

"Wah" Gumam Byulyi kesal.

Sebenarnya Byulyi bisa menolak, tapi tubuhnya justru melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Seokjin tadi.

Wanita itu akhirnya turun dengan boyfriend jeans dipadukan dengan kaus putih yang dimasukkan kedalam. Tas kecil yang tersilang dibadannya beserta sneakers putih dikakinya menambah kesan kasual penampilan Byulyi hari ini.

"Aku memberimu waktu lima belas menit, mengapa kau mencuri lima belas menit lagi" Canda Seokjin ketika wanita itu sudah duduk disamping kursi kemudi.

Sociopath [Jin X Moonbyul] (Complete) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang