𝐊𝐞𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐏𝐮𝐥𝐮𝐡 𝐒𝐚𝐭𝐮

273 39 82
                                    

“I can't hold it anymore, Moon Byulyi. ” Jelas Seokjin dengan nada rendah.

Pria itu berpindah dari posisinya, menimpa tubuh Byulyi yang sedang terlentang itu. Tanpa menunggu lama Seokjin kembali membungkam mulut Byulyi dengan bibirnya, kali ini dengan gerakan yang cukup cepat.

Wanita yang berada di dibawahnya itu menyambut kegiatan Seokjin sampai akhirnya pria itu berpindah pada leher jenjang milik Byulyi. Seokjin terus saja meninggalkan beberapa bekas kemerahan pada permukaan kulit leher wanita itu, hingga dititik tertentu lenguhan melesat begitu saja dari mulut Byulyi.

“K-kim Seokjin-” Rintih Byulyi.

Seokjin tak peduli. Suara itu justru membuatnya semakin gencar menjelajahi tubuh kekasihnya itu. Setiap kali bibir Seokjin menempel pada kulitnya, Byulyi merasakan sengatan yang berhasil membuat nafasnya menderu tak beraturan.

Setelah cukup lama, akhirnya pria itu menjauhkan dirinya dari Byulyi. Bukan untuk berhenti, melainkan untuk melakukan sesuatu yang lebih serius dari sebelumnya. Seokjin menanggalkan seluruh kain yang membalut tubuhnya- dan juga Byulyi. Setelah itu dia kembali memburu tubuh wanita dibawahnya itu.

“J-jamkanman” Sela Byulyi cepat. “Sebaiknya tirai itu ditutup terlebih dahulu” Lanjut Byulyi sambil melirik ke arah jendela yang masi menampakkan gemerlap susana kota.

“Aku tidak bisa menunggu lebih lama” Balas Seokjin setengah berbisik.

Segera setelah menyelesaikan ucapannya, pria itu langsung menyerang Byulyi dengan ciumannya seolah tak mengizinkan wanita itu berbicara lebih banyak.

~***~

Sesuai dengan rencana mereka pagi ini, Seokjin dan Byulyi menghabiskan waktu liburan mereka dengan mengunjungi beberapa tempat wisata di kota London. Kali ini benar-benar menghabiskan waktu berdua tanpa pekerjaan yang mengejar-ngejar Seokjin. Mulai dari Big Ben, London Eye, hingga Kensington Garden sudah mereka jelajahi sepanjang hari ini.

“Apa kau lelah?” Tanya Seokjin sembari menyodorkan es krim rasa strawberry kehadapan Byulyi.

“Ani. Joha” Jawab wanita itu cepat.

Byulyi tersenyum ke arah Seokjin sambil menikmati es krim yang berada ditangannya. Sepasang matanya itu terus memandang ke depan, menikmati suasana sore disekitar Leicester Square.

Satu menit kemudian, Byulyi kembali melirik kekasihnya yang hanya diam tepat disebelahnya.

“Kau tidak makan es krim?” Tanya Byulyi setelah menyadari bahwa hanya dia satu-satunya yang menikmati makanan dingin itu.

Seokjin tertawa setelah melihat penampakan Byulyi yang sedikit 'berantakan' karena sisa es krim yang menempel disekitar bibirnya.

Cup

Seokjin mengecup pelan bibir kekasihnya itu dengan lumatan kecil yang dia berikan sesekali.

“Augh. Ternyata kau punya cara lain untuk menikmati es krim ini” Keluh Byulyi pada Seokjin kemudian.

“Aku tidak suka es krim. Tapi menjadi pengecualian jika benda itu berada disana” Canda Seokjin ambil menunjuk bibir Byulyi.

Byulyi hanya bisa menatap wajah Seokjin dengan jengkel, namun setelahnya dia justru tertawa. Wanita itu kembali pada kegiatan awal- melirik pemandangan didepannya sambil menikmati es krim strawberry miliknya.

“Kau sering berkunjung kesini?” Tanya Byulyi disela kegiatannya itu.

“Hm. Rumah sakit tempatku bekerja dekat dari sini” Terang Seokjin.

Sociopath [Jin X Moonbyul] (Complete) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang