𝐊𝐞𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐁𝐞𝐥𝐚𝐬

239 40 64
                                    

Tetapi hari ini berbeda. Hanya dengan beberapa kalimat yang keluar dari mulut pria itu, cukup untuk membuat air matanya yang tak pernah lagi keluar itu berlinang dengan derasnya.

Seokjin sedang memutar otak dan berusaha mengenali gejala lain setelah melihat keadaan pasiennya itu. Namun sebelum mendapatkan jawabannya, nurani Seokjin justru berkata akan lebih baik jika saat ini dia menenangkan Byulyi terlebih dahulu alih-alih mengamati perubahan ekspresinya yang sangat tiba-tiba itu.

Dengan spontan kedua tangan Seokjin kembali membawa wanita itu kedalam pelukannya.

“Gwenchanasseo, Moon Byulyi” Bisik Seokjin.

Byulyi berusaha menggerakkan tangannya yang lemas itu dan meremas kencang jubah putih yang dikenakan Seokjin. Wanita itu menangis dalam diam, sampai beberapa saat kemudian semuanya kembali menjadi tenang.

Byulyi melepaskan tubuhnya dari Seokjin, lalu mengusap kedua pipinya yang sudah basah karena air mata.

Dengan segera Byulyi bangkit dari posisinya dan berdiri tegak sambil menunduk. Wanita itu mengeluarkan kacamata hitam dari dalam tasnya lalu langsung mengenakannya begitu saja.

“Aku permisi” Ucap Byulyi kemudian pergi meninggalkan Seokjin.

Byulyi mengerahkan seluruh tenaganya untuk berpura-pura baik-baik saja, padahal kakinya saat ini terasa begitu lesu untuk melangkah. Wanita itu berjalan keluar gedung rumah sakit dengan bersusah payah, sampai pada akhirnya dia merasakan tubuhnya hampir tumbang. Segera sebelum itu, seseorang menahan Byulyi agar dia tidak terjatuh dan sontak saja hal itu membuat Byulyi menoleh dengan cepat kearah orang itu.

“Aku akan mengantarmu pulang” Tegas Seokjin lalu menuntun Byulyi menuju mobilnya.

~***~

Keesokan harinya, Byulyi sudah berada didalam mobil bersama Yongsun dan Wheein menuju lokasi syuting untuk branding iklan pariwisata yang akan dilaksanakannya bersama Yoongi. Karena tema nya adalah musim panas, outfit-outfit yang akan Byulyi kenakan nanti sudah tergantung rapi dibagasi mobil, lengkap dengan semua keperluan lainnya seperti aksesoris dan peralatan make up.

Iklan ini merupakan salah satu proyek langka karena sembilan puluh persen nya memamerkan pesona wisata kota Seoul, tepatnya disekitar kawasan Hangang Park.

Suasana hening karena tak ada satupun dari mereka yang mengeluarkan suara, kecuali lagu yang terputar dari audio mobil. Yongsun fokus menyetir dan Wheein yang duduk disampingnya hanya bisa terdiam sambil sesekali memperhatikan Byulyi.

Sementara di kursi belakang, Byulyi memandang kearah jendela sambil terus memikirkan kejadian yang dialaminya kemarin. Akhir-akhir ini tubuhnya sering mengeluarkan emosi tak terduga seperti tersenyum, tertawa, dan puncaknya dia berhasil menangis kemarin. Pikirannya terus bermuara pada sesuatu yang tak seharusnya dia pikirkan, kemudian dengan cepat wanita itu menggelengkan kepalanya untuk menepis hal-hal yang mengganggu pikirannya itu.

Tak butuh waktu lama, mereka sampai di lokasi dan langsung masuk ke salah satu bangunan yang disewa khusus untuk kebutuhan persiapan.

Byulyi melenggang dengan kacamata hitamnya menuju sebuah ruangan khusus yang disediakan untuknya diikuti oleh Yongsun dan Wheein yang membawa seluruh perlengkapan wanita itu dengan bersusah payah.

“Augh pinggangku sakit sekali” Celetuk Yongsun sambil melirik kearah Byulyi.

Yongsun tampaknya ingin menyindir Byulyi yang hanya membawa badannya saja tanpa niat sedikitpun untuk membantu Yongsun dan Wheein mengangkat semua barang-barangnya.

Wanita itu duduk didepan meja rias, lalu hanya diam seperti biasanya.

“Byul-ah, tolong baca script mu karena ada beberapa dialog yang harus kau katakan pada Yoongi saat pengambilan video nanti” Suruh Yongsun yang sadar bahwa sejak tadi Byulyi hanya melamun ditempatnya.

Sociopath [Jin X Moonbyul] (Complete) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang