"Yoongi?" Byulyi memicingkan matanya untuk memastikan bahwa orang itu memanglah Yoongi.
"Kenapa bisa sampai sakit?" Tanya pria itu. "Badanmu panas Byul-ah, kita harus kerumah sakit" Lanjutnya.
"Kenapa kau bisa ada disini?" Byulyi justru melemparkan pertanyaan lagi pada pria itu.
"Karena aku mengkhawatirkanmu" Jawab Yoongi jujur.
Wanita itu tak bergerak. Tiba-tiba saja perasaannya begitu nyaman ketika mendengar Yoongi mengucapkan sepotong kalimat itu dihadapannya. Byulyi memandang Yoongi dan saat itu juga pandangan mata mereka bertemu. Dia tak berpaling sedikitpun, sampai akhirnya Yoongi kembali angkat bicara.
"Kau belum makan kan sejak tadi? Ku suap ya" Tawar Yoongi seraya mengambil sebuah mangkuk berisi makanan yang tergeletak rapi diatas nakas.
Byulyi sepertinya tak bisa menolak kali ini, ditambah dengan perutnya yang memang sudah terasa begitu lapar. Suapan pertama akhirnya berhasil masuk kedalam mulut wanita itu. Hingga setelah itu terdengar ketukan pintu selama beberapa kali, disertai dengan kemunculan seseorang setelahnya.
"Annye-" Ucapan Seokjin berhenti setelah menyadari keberadaan Yoongi didalam kamar byulyi.
"Dokter Seokjin?" Sapa Byulyi setengah bertanya.
"Annyeong haseyo Min Yoongi-ssi" Kali ini Seokjin menyapa pria yang sedang memegang mangkuk makanan itu.
"Bagaimana keadaanmu Byulyi-ssi?" Tanya Seokjin pada Byulyi. "Mengenai jadwal ki--" Belum lagi Seokjin selesai bicara, ucapannya sudah dipotong oleh Byulyi.
"Ah Yoongi-ah, bisakah kau menunggu diluar sebentar? Ada yang harus aku bicarakan dengan dokterku" Ucap Byulyi sambil tersenyum.
"Ye?" Tanya Yoongi dengan ekspresi bingung.
"Um, aku ingin berbicara dengan dokter Seokjin" Jelas Byulyi sekali lagi.
"Bicara saja disini. Aku juga ingin mengetahui keadaanmu darinya, Byul-ah" Balas Yoongi.
"Lima menit. Setelah itu kembali lah kemari"
Byulyi terdengar seperti sedang berusaha melakukan tawar menawar dengan Yoongi.
Setelah berpikir cukup panjang, akhirnya Yoongi bangun dari tempat duduknya dan berjalan menjauhi Byulyi. Pria itu agaknya tidak senang dengan keberadaan Seokjin disekitar Byulyi.
Pintu tertutup pertanda Yoongi benar-benar sudah keluar dari sana. Setelah itu Seokjin segera menghampiri Byulyi dan berdiri didekat ranjangnya.
"Ya, apa kau sudah gila?" Tanya Byulyi risau.
"Ne?" Seokjin menatap wanita itu dengan tatapan bingung.
"Apa aku sedang berusaha membeberkan keadaanku pada Yoongi tadi?" Ucap Byulyi dengan suara pelan. "Kau hampir saja menyebutkan tentang jadwal hipnoterapi kita didepannya kan?" Keluh wanita itu.
"Ah. Kau bahkan belum selesai mendengarku berbicara. Mana mungkin aku menyebutkannya secara terang-terangan" Jelas Seokjin kemudian.
"Molla. Pokoknya jangan bicarakan apapun pada orang lain tentang keadaanku, arachi?" Ancam Byulyi.
Seokjin tersenyum diposisinya, lalu mengangguk kearah wanita itu.
"Arasseo" Jawabnya. "Bagaimana keadaanmu?" Tanya Seokjin lagi.
Sebelum sempat menjawab, Byulyi merasakan pria itu sudah menyentuh dahinya untuk mengecek suhu badannya. Tak cukup sampai disitu, Seokjin juga menyentuh leher Byulyi dengan telapak tangannya. Tentu saja hal itu membuat Byulyi mematung dan menahan napasnya dalam diam. Lagi-lagi wanita itu merasakan jantungnya berpacu berkali-kali lipat dari yang biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sociopath [Jin X Moonbyul] (Complete) ✅
Fanfiction- 𝑺𝒐𝒄𝒊𝒐𝒑𝒂𝒕𝒉 - "𝑴𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒂𝒌𝒉𝒍𝒖𝒌 𝒎𝒖𝒏𝒂𝒇𝒊𝒌 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒐𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒕𝒖𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂, 𝒑𝒂𝒅𝒂𝒉𝒂𝒍 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒊𝒕𝒖 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒐𝒎𝒐𝒏𝒈 𝒌𝒐𝒔𝒐𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒌𝒂" "𝑨𝒌𝒖 𝒕𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓...