𝐊𝐞𝐝𝐮𝐚 𝐏𝐮𝐥𝐮𝐡 𝐄𝐧𝐚𝐦

241 42 129
                                    

Sementara Seokjin masih memandangi Byulyi dan Yoongi dalam diam. Entah kenapa, dadanya menjadi perih saat itu. Tapi Seokjin bersyukur karena setidaknya Byulyi aman sekarang.

Dengan cepat pria itu berbalik dan segera pergi meninggalkan mereka.

...

“Byul-ah, jangan pernah berpikir untuk melakukan hal itu lagi” Pesan Yongsun khawatir tepat setelah mereka sampai didalam rumah milik Byulyi.

“Jinjja, aku tidak ingin melompat eonni. Aku hanya sedang menikmati pemandangan” Jelas Byulyi jujur sambil menapaki tangga untuk mencapai kamarnya.

“Tetap saja, itu terlalu berbahaya. Lalu kenapa kau tak mengangkat teleponmu saat kami semua menghubungi?” Kali ini ekspresi wanita itu berubah menjadi serius.

“Kan sudah kukatakan padamu eonni, aku sedang ingin sendiri” Balas Byulyi pelan.

Wanita itu berbaring diatas tempat tidur lalu menarik napasnya.

“Baiklah. Beristirahatlah dengan baik malam ini. Besok adalah hari penting buatmu, benarkan?” Seru Yongsun.

“Hm” Sahut Byulyi.

“Kalau begitu aku pulang dulu. Tolong hubungi aku jika terjadi sesuatu” Pungkas Yongsun kemudian segera berlalu menjauhi kamar Byulyi.

Sepeninggal Yongsun dari sana, Byulyi masih betah menilik langit-langit kamarnya. Wanita itu masih belum percaya bahwa orang yang menyelamatkannya dua belas tahun yang lalu adalah orang yang sangat dekat dengannya, yaitu Yoongi. Wanita itu tersenyum saat merasakan jantungnya kembali berdetak lebih cepat ketika kepalanya mengingat sosok Min Yoongi.

Beberapa menit setelah itu Byulyi akhirnya memutuskan untuk segera tidur karena besok adalah hari yang akan sangat bersejarah dalam hidupnya, menjadi bagian dari proyek besar peragaan busana dengan Roberts & Co.

~***~


Pagi ini Byulyi sudah bangun dengan rasa semangat yang begitu menggebu-gebu. Acara akan dimulai pukul empat sore, itu artinya dia masih punya banyak waktu sekarang. Wanita itu memulai harinya dengan membersihkan dirinya dikamar mandi, kemudian membuat banana pancake dan teh madu sebagai menu sarapannya. Setelah selesai, Byulyi beranjak ke halaman depan rumahnya sambil merasakan hangatnya sinar matahari pagi yang begitu cerah hari ini.

Disela lamunannya, seekor kucing bergerak mendekatinya lalu berhenti tepat disebelah kakinya.

“Gwiyeopda” Gumam Byulyi sambil melihat kucing lucu itu.

Sebelumnya dia sama sekali tak punya pengalaman dalam memelihara hewan peliharaan apapun. Jadi untuk yang pertama kalinya wanita itu mencoba untuk mengusap pelan kepala si kucing kecil itu dengan ragu-ragu.

Tapi sepertinya si kucing tak terima disentuh oleh Byulyi dan tiba-tiba makhluk lucu itu mengeong dengan sangat kencang, seperti sedang marah pada Byulyi karena sudah lancang mengelus kepalanya.

“Aigoo kamjagiya!” Pekik Byulyi hampir melompat dari posisinya.

Kucing itu berlari menjauhi Byulyi, sementara wanita itu hanya bisa tersenyum kecut setelahnya.

Tiba-tiba sebuah mobil berhenti didepan gerbangnya. Setelah menyadari mobil itu adalah milik Yoongi, Byulyi segera berlari dan menghampiri pria itu.

“Yoongi-ah” Sapa Byulyi dengan wajah berseri.

Wanita itu mempersilahkan Yoongi masuk, hingga sekarang mereka sudah berada didalam rumah.

“Apa yang membawamu kemari?” Tanya Byulyi.

Sociopath [Jin X Moonbyul] (Complete) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang