𝐊𝐞𝐭𝐢𝐠𝐚 𝐏𝐮𝐥𝐮𝐡 𝐄𝐦𝐩𝐚𝐭

241 44 64
                                    

"Apa yang sudah kau lakukan pada ibuku?!" Pekik wanita itu histeris.

Byulyi mendorong ayahnya, lalu berlutut dihadapan ibunya.

“E-eomma?” Panggil Byulyi dengan suara parau.

Tak ada jawaban.

Bahkan nadinya tak lagi berdenyut saat ini.
Seluruh tubuh Byulyi melemas. Air matanya tak bisa lagi keluar, padahal dia sudah berusaha untuk menangis saat itu. Sorot tajam matanya memancarkan kekebencian saat memandang seorang pria yang selalu dipanggilnya dengan sebutan ayah selama enam belas tahun kebelakang.

Sementara pria itu tiba-tiba menjadi gugup setelah tahu bahwa dia sudah membunuh isterinya sendiri. Moon Suk Kyu menangkap tatapan tajam anak perempuannya, lalu bergerak mendekat.

“M-moon Byulyi, apa kau akan terus berdiam disana? Ayo ikut appa” Seru nya panik.

Byulyi masih terus menatap ayahnya itu tanpa takut.

“Ka ja, k-kita harus pergi dari sini” Titah sang ayah sambil berlari kedalam kamar untuk membawa barang-barang berharganya.

Raga Byulyi saat ini seperti sedang tidak berada didalam tubunya. Dia terlalu muda saat itu, sampai dia bingung harus melakukan apa.

Beberapa menit kemudian Suk Kyu keluar dengan sebuah tas cukup besar di punggungnya, entah berisi apa. Mungkin barang-barang yang lebih berharga dari pada nyawa isterinya.

Pria itu mendekati Byulyi lalu menarik kasar tangan gadis itu.

“Apa kau masih akan tetap berada disini sampai polisi menangkapmu?” Tanya ayahnya.

“Eoh. Aku akan tetap disini dan mengatakan pada mereka bahwa kau telah membunuh ibuku” Jawab Byulyi lantang.

“Micheosseo?!” Pekik Suk Kyu tak percaya.

“Ya, apa kau tak sadar siapa yang membuat ibumu mati? Kau, Moon Byulyi. Semua ini karenamu. Ibumu mati karena terus berusaha melindungimu” Ucap Suk Kyu dengan kilatan amarah dikedua bola matanya.

“Jika kau tak pulang selarut ini, mungkin ibumu masih hidup sekarang. Sadarlah, ini semua kesalahanmu” Lanjutnya.

Byulyi merasakan dadanya seperti terbakar saat mendengarkan ucapan ayah kandungnya itu.

Mungkin ayahnya benar, bahwa Byulyi lah yang sudah membuat Ibunya meregang nyawa malam itu.

“Ini semua kesalahanku” Batin Byulyi.

...

“Ini semua kesalahanku”

“Moon Byulyi-ssi” Panggil Seokjin sambil mengguncang pelan bahu pasiennya itu.

Untuk yang kedua kalinya dalam sesi hipnoterapi, Seokjin melihat Byulyi menangis dalam kesakitan. Anehnya, hati pria itu juga merasakan hal yang sama. Seokjin seperti sedang menderita menyaksikan wanita yang disukainya itu menangis seperti sekarang.

Segera setelah itu Seokjin menuntun fokus Byulyi untuk berhenti mengingat kejadian itu dan segera menyelesaikan sesi hipnoterapi mereka hari ini.

Mata pria itu berkaca saat menangkap mata Byulyi yang juga sedang menatapnya dengan sayu. Ada sesuatu disana. Seokjin mengerti bahwa saat ini Byulyi sedang meminta pertolongan padanya.

Tanpa aba-aba pria itu menarik Byulyi kedalam pelukannya, lalu mendekap tubuh wanita itu dengan sangat erat. Seokjin tahu betul bahwa dia dan Byulyi sama-sama melewati masa yang sulit dalam hidup mereka. Bahkan mereka berdua juga menderita karena mengalami kejadian menyakitkan yang terjadi dimasa lalu.

Sociopath [Jin X Moonbyul] (Complete) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang