𝐊𝐞𝐭𝐢𝐠𝐚 𝐏𝐮𝐥𝐮𝐡 𝐒𝐚𝐭𝐮

257 43 116
                                    

“Maja. Aku melewatkan penerbanganku karena harus memberitahumu tentang suatu hal terlebih dahulu” Pungkas wanita itu.

Ye?”

“Aku menyukai Kim Seokjin” Ungkap Irene tiba-tiba.

Fakta yang diungkapkan Irene barusan cukup membuat Byulyi bergeming diposisinya. Jadi benar, bahwa Seokjin dan Irene memang lebih dari sekedar teman. Mata Byulyi berkaca-kaca dan hatinya terasa sakit saat itu juga. Byulyi menaikkan pandangannya kewajah wanita itu sambil menggingit bibirnya menahan tangis.

Apa kedatangan Irene kemari adalah untuk memperingati Byulyi agar dia tak dekat-dekat lagi dengan Seokjin?

“Ah, boleh aku masuk?” Tanya wanita itu karena tak kunjung dipersilahkan masuk kedalam oleh Byulyi.

Byulyi mengangguk pelan lalu mempersilahkan Irene duduk disofa ruang tamu.

Setelah beberapa detik diterpa keheningan, Irene akhirnya membuka perbincangan mereka.

“Aku dan Kim Seokjin bersahabat sejak lama, Byulyi-ssi. Tapi aku justru menyukainya” Ungkap wanita itu sambil tertawa kecil.

-Flashback-

“Irene-ah, apa kau benar-benar akan kembali ke Inggris hari ini? Mengapa tak tinggal beberapa hari lagi?” Tanya Seokjin sambil menyentuh pelan lengan kanannya pasca operasi itu.

“Aku sudah membeli tiket pulang pergi, Jin-ah. Lagi pula ada beberapa pasien yang harus berkonsultasi denganku minggu ini” Jelas Irene.

“Begitu ya” Balas Seokjin kecewa.

“Augh ekspresi apa itu” Celetuk Irene kesal, lalu dia segera tertawa setelahnya. “Ah, bagaimana keadaanmu sekarang?” Lanjut wanita itu.

“Apa kau tak bisa melihatnya? Lenganku sudah jauh lebih baik sekarang.” Terang Seokjin.

“Bukan itu. Maksudku keadaanmu” Ralat Irene.

“Ah. Hm. Aku sangat baik akhir-akhir ini. Kurasa karena aku telah menyukai seseorang” Ungkap Seokjin jujur.

“Ye?” Tanya Irene.

Sepertinya wanita itu terkejut mendengar pengakuan sahabatnya itu.

“Irene-ah. Salahkah jika aku menyukai pasienku sendiri?” Tanya Seokjin pelan.

“A-ani. Kau bisa menyukai siapapun didunia ini” Jawab wanita itu kikuk.

“Maja. Tapi aku tak bisa karena keadaanku. Aku hanya tak ingin dia terluka karena berada disisiku” Lirih Seokjin.

“Jin-ah. Aku bersahabat denganmu selama hampir sepuluh tahun. Apa kau pernah melihatku terluka karena berada disampingmu selama itu?” Tanya Irene lagi.

Terdengar helaan napas panjang dari mulut Seokjin.

“Tapi- kau sahabatku. Berbeda dengan wanita yang nantinya akan mencintaiku. Dia hanya akan tersiksa apabila tetap berada disampingku.” Ucap Seokjin pelan.

“Aku menyukaimu, Seokjin-ah. Satu-satunya yang membuat hatiku tersiksa adalah ketika mengetahui bahwa kau menyukai wanita lain” Batin Irene.

Wanita itu tahu betul bahwa perasaannya ini salah. Dia tak seharusnya mencintai sahabatnya sendiri. Bukankah Seokjin juga tak pernah menyukainya dan hanya melihatnya sebagai seorang sahabat? Senyuman kecil akhirnya merekah di wajah Irene.

“Apakah wanita itu adalah Moon Byulyi?” Tanya Irene hati-hati.

Seokjin mengangguk pelan.

Sociopath [Jin X Moonbyul] (Complete) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang