Malam harinya Rara membereskan barang-barang milik Lia yang akan ia bawa pulang.
Rencananya hanya Azzel yang akan mengantarkan Lia.
"Mommy, Lia cembunya bakal lama yah?" tanya Lia sambil memperhatikan Rara yang sedang membereskan barang-barangnya.
"Kalo Lia nurut sama mommy Jeje pasti cepat sembuh," jawab Rara.
"Hm, Lia mau sama Mommy Lala. Tapi Daddy bilang Mommy lala jahat padahal ndak gitu kan!" ucap Lia dengan wajah cemberut yang terlihat lucu.
Rara bingung ingin menjawab apa, ia hanya tersenyum.
"Hm mungkin yang dibilang daddy Lia bener. Mommy kan masih sekolah jadi masih gak terlalu tau jagain anak kecil, kan Mommy Jeje udah lama sama Lia," jelas Rara sambil menarik Lia agar duduk di pangkuannya.
"Hm, Lia bakal cepat sembuh telus kecini lagi deh," jawab bocah itu sambil tersenyum manis dan Rara hanya terkekeh mendengar itu.
Tidak lama kemudian Azzel masuk sambil menatap Rara yang memeluk Lia.
"Lia, mommy Jeje udah datang jemput Lia," ucap Azzel berjalan mendekati.
Lia menatap Azzel lalu berkata,
"Ih bukannya Daddy yang bakal anterin Lia?" tanya Lia heran.
"Nggak jadi Mommy Jeje udah datang, ayo keluar," ajak Azzel lalu mengambil koper kecil milik Lia.
Lia turun dari pangkuan Rara lalu berjalan dengan lesu.
Rara hanya diam bingung ingin berkata apa, ujung-ujungnya Azzel akan memarahinya nanti.
"Lo! Diem di sini," suruh Azzel saat Lia sudah keluar dari kamar dan Rara menjawab dengan mengangguk pelan.
Sesampai di luar rumah , Lia menangis dalam pelukan Azzel dengan kencang.
"Hiksss Liaa ndak mau sama Mommy Jeje hiks....." tangis gadis itu saat Azzel akan menaruhnya di dalam mobil.
"Kenapa Lia! jangan buat Mommy marah yah," ucap Jeje yang sudah habis kesabarannya sedari tadi Lia tidak mau pulang larut malam sudah tiba.
"Nanti daddy jemput lagi oke? Jangan nangis," bujuk Azzel sambil menghapus air mata Lia dengan tangannya.
"T-tapi hiksss mau mommy lala," ucap Lia pelan.
Dengan banyak bujukan yang Azzel berikan akhirnya Lia mau pulang bersama Jeje dan supirnya.
Azzel segera masuk ke dalam rumah lalu berjalan ke kamar menemui Rara yang baru selesai sikat gigi di kamar mandi.
Azzel menarik tangan Rara lalu membantingnya kasar ke lantai.
"Auushh.. A-azzel," ucap Rara yang meringis kesakitan di bawa.
"Lo ngomong apa sama Lia sampe dia gak mau pulang?!" teriak Azzel marah.
"Ak-aku ngga ngomong apa-apa Azzel," ucap Rara mencoba menjelaskan.
"Halah! Bacot setan!" maki Azzel, dengan segera ia mengambil kunci motornya dan keluar dari kamar begitu saja.
Rara yang melihat itu hanya bisa menunduk, rasanya ia ingin marah pada takdirnya yang selalu membuatnya tersakiti.
Rara bangkit lalu membereskan sedikit kekacauan yang kekasihnya itu lakukan.
Jam sudah menunjukkan pukul 11.00 pm, dan Azzel belum juga kembali membuat gadis itu khawatir.
Ia membuka pesan dan mengirimkan sebuah pesan untuk Dian, sekedar untuk mengusir rasa takutnya karena sendiri di rumah besar ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/268766776-288-k907818.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DYLM [END]
Teen FictionFOLLOW DULU BARU BACA💗 "Mulai sekarang lo harus terbiasa dipanggil mommy sama Lia" Ucap Azzel. "Aku mau putus aja, kamu udah punya keluarga kecil. Kamu nggak seharusnya pacaran sama aku" Ucap Allia sambil menunduk memainkan jari jemarinya. "Lo bil...