✏️ 3 BABY LIA [DYLM]

24.4K 1.2K 14
                                    

Sesampai di rumah Allia, Azzel langsung kembali ke apartemennya karena disana masi ada teman-temannya.

Allia membersikan dirinya lalu kembali ke ruang makan untuk makan malam, karena jam sudah menunjukkan pukul sembilan belas kosong-kosong.

"Bosan banget makan selalu sendiri," gumam Allia sambil menatap makanan-makanan yang berada di atas meja.

Ia mulai menyuapi makanan itu ke dalam mulutnya.

✏️✏️✏️

Minggu pagi Azzel dan Allia habiskan di rumah besar milik gadis itu, sejak tadi Allia bosan memperhatikan pacarnya itu yang sedang memeriksa ponselnya.

Saat ini mereka sedang duduk di ruang tengah,

"Siapa Pandji?" tanya Azzel melihat nama pria yang ada di kontak pacarnya itu.

"Oh itu om aku yang punya toko roti itu loh," jawab Allia.

Setelah itu Azzel segera menghapusnya karena menurut pria itu, nomor itu tidak penting.

"Ih ko dihapus," ucap Allia melihat Azzel dengan cepat menghapus nomor itu.

"Kenapa lo? Mau marah?" tanya Azzel dengan nada tajam sambil menatap mata Allia yang membuat gadis itu takut.

"Gakpapa, hapus aja," jawab gadis itu pasrah tanpa banyak bicara lagi Azzel segera menghapus semua nomor-nomor yang menurutnya tidak penting.

Setelah selesai dengan aktivitas nya itu Azzel berdiri dari duduknya.


"Ikut gue kita ke rumah," ajak Azzel menarik tangan Allia berdiri.

Dengan malas gadis itu berdiri berjalan disamping Azzel dengan tangan yang masih di pegang oleh pria itu.

Diperjalanan Allia bersenandung kecil sambil menatap ke luar jendela.

"Gue mau ngomong sesuatu," ucap Azzel membuka percakapan.

Allia menoleh menatap Azzel sebentar.

"Iya mau ngomong apa?" tanya Allia lalu melanjutkan senandungnya.

"Gue udah punya anak."

"Hah? eh maksudnya?" kaget Allia yang  menatap Azzel dengan wajah serius.

"Gue punya anak! Lo tuli?" jawab Azzel dengan membentak membuat Allia langsung menunduk takut.

Ia sedang berpikir keras apakah setelah mengatakan ini Azzel akan memutuskan hubungan dengannya? Tapi selama beberapa bulan ini ia sudah menaruh hati pada pria itu.

"Terus kamu m-mau apa?" tanya Allia sambil menahan isak tangisannya.

"Lo nangis? Dasar lemah gitu aja nangis!" ucap Azzel sambil melirik sebentar pacarnya itu.

Ucapan Azzel mampu membuat Allia semakin terisak.

"Te-terus maks-maksud kamu paca-rin aku apaa hiksss....." Allia berucap dengan air mata yang keluar semakin banyak.

Tiba-tiba Azzel memberhentikan mobilnya.

"Cuk, berhenti nangis atau gue turunin di sini," ancam Azzel menatap Allia dengan garang.

Seketika suara tangisan gadis itu tak terdengar lagi, ia berusaha menutup wajahnya agar isak tangisannya tidak terdengar oleh Azzel.

"Buka," Azzel berusaha menarik kedua tangan Allia agar tidak lagi menutup wajahnya.

DYLM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang