3-Juli-2021
Besoknya keadaan Azzel sudah membaik, ia sudah pergi ke sekolah bersama Rara dan Lia mereka antarkan ke rumah Jeje.
Sesampai di sekolah Azzel segera mengantarkan Rara ke kelasnya. Dan disana juga kebetulan Bita baru saja sampai.
"Eh Azzel, selamat pagi" ucap Bita yang hanya tertuju pada Azzel walaupun Rara juga berada di sana.
"Hm" balas Azzel cuek, yang membuat Rara senang
"Ekhem, kamu bisa minggir ga? Aku mau lewat" ucap Rara berusaha untuk tetap ramah pada Bita.
"Eh Ra, lo kenapa gak pulang-pulang ke rumah. Mama lo cariin lo tau ga, kek ga punya rumah aja" sewot Bita
"Dia nginep di rumah gue" balas Azzel lalu segera meninggalkan kedua gadis itu.
Rara hanya mengangkat bahunya acuh, lalu masuk ke kelasnya.
Bita menghampiri Rara saat gadis itu sudah duduk di tempat duduknya.
"Gue mau ngomong sama lo" ucap Bita dengan wajah yang serius
"Apa"
"Gue mau tinggal di rumah Azzel juga, emm, gue cuman mau bebas dari ayah gue" alasan Bita agar bisa ikut Rara yang tinggal bersama Azzel.
"Kamu siapa emang? Aku bukan yang punya ruamah, kamu bisa minta sama Azzel." Balas Rara tak mau ambil pusing.
"Ya, ya lo bantuin gue lah."
"Okeh kalo lo gak mau bantuin gue, setelah ini lo bakal liat. Mama sama Azzel pacar lo itu akan sepenuhnya berpihak sama gue dari pada sama lo" ucap Bita dengan percaya diri.Rara sama sekali tidak mengerti maksud dari ucapan Bita, namun ada maksud tersembunyi dibalik ucapannya itu.
Rara selalu berdoa semoga semunya baik-baik saja nanti.
✏️✏️✏️
Khanza memasuki kelas dengan wajah tersenyum sambil menatap ke arah Dian. Sebelum duduk di tempat duduknya dirinya menghampiri Dian terlebih dahulu.
"Hai" sapa Khanza pada Dian.
Kebetulan pagi ini Putri belum sampai, jadi Khanza bisa leluasa mendekati gadis itu.
Dian tidak menjawab sapa'an itu ia menyibukan dirinya dengan membaca buku tanpa menghiraukan kehadiran Khanza di depannya.
"Lo kenapa?" Tanya Khanza yang merasa ada yang tidak beres.
"Gakpapa" balas Dian cuek.
"Jawab jujur Dian" ucap Khanza kali ini tidak ada senyuman di wajahnya.
"Gue bilang gakpapa ya gakpapa!" Ketus Dian yang hampir membuat seisi kelas mendengarnya
Imel yang melihat itu berjalan mendekati mereka.
"Dia cemburu Za" ucap Imel dengan santainya.
Khanza yang mendengar ucapan Dian langsung menatap bingung kedua gadis itu. Khanza merasa tidak pernah mendekati gadis lain jadi untuk apa Dian cemburu.
"Maksudnya?"
"Lo jangan sok tahu yah!" Marah Dian pada Imel
"Oh gitu yah, terus lo kenapa jadi gini?. Bukannya lo ngeliat gue sama Khanza pelukan kemarin?" Ucap Imel dengan santainya, tak lupa wajah yang terlihat menyebalkan.
Dian yang mendengar langsung malu, ia tidak tahu jika Imel akan mengatakan ini Di depan Khanza
Dengan perasaan malu bercampur sedih Dian meninggalkan Khanza dan Imel lalu berlarih keluar.
Khanza menatap tak habis pikir dengan sikap Imel, ia kira setelah kejadian kemarin gadis itu akan merubah sikapnya. Ternyata sekarang Imel bahkan sudah mencampuri urusannya juga bukan hanya urusan Azzel .
Sedangkan Dian yang berada di taman belakang sekolah, merenung memikirkan untuk apa Dian bersikap seperti itu. Bahkan Khanza dan dirinya tidak memiliki hubungn spesial, untuk apa Dian cemburu.
Tbc
✏️✏️✏️
Masih part Khanza-Imel-Dian
Jangan bosan² yah😇😇🥰
Instagram : wattpad_vinsen
KAMU SEDANG MEMBACA
DYLM [END]
Ficção AdolescenteFOLLOW DULU BARU BACA💗 "Mulai sekarang lo harus terbiasa dipanggil mommy sama Lia" Ucap Azzel. "Aku mau putus aja, kamu udah punya keluarga kecil. Kamu nggak seharusnya pacaran sama aku" Ucap Allia sambil menunduk memainkan jari jemarinya. "Lo bil...