✏️ 38 TANPA JUDUL [DYLM]

10.2K 521 185
                                    

6-Agustus-2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

6-Agustus-2021

Seorang pemuda masuk ke dalam ruangan dokter khusus yang sering memeriksanya. Dengan ramah dokter perempuan bernama Rachel itu menyambutnya.

"Hei, bagaimana perkembangannya?" Tanya dokter Rachel pada pemuda itu.

"Hm masih sama" Jawabnya singkat.

"Kamu tidak lupa kan untuk meminum obat-obatnya?" Tanya dokter.Rachel lagi memastikan.

"Jarang, aku merasa tidak baik-baik saja setelah minum obat-obat itu" Balasnya dengan wajah dingin.

"Tapi kamu harus minum obat-obatan itu! Kalo kamu ingin sembuh, bukan  sekarang kamu sudah punya pacar hm? Dulu kamu ga mau hidup karena ga punya pacar, sekarang sudah ada seorang gadis yang akan menemanimu jadi menumlah obat itu agar kau cepat sembuh" Jelas Dr.Rachel begitu panjang.

Pemuda itu terlihat membuang nafasnya kasar.

"Aku-, dia bukan jodohku" Jawab pemuda itu.

Dokter Rachel menggelengkan kepalanya, mengapa pemuda itu sangat keras kepala.

"Tidak ada yang tau tentang jodoh! Terus lah hidup dan minum obat yang telah kuberi. Ah yah aku akan menambahkannya agar kau merasa baikan " Ucap dokter Rachel lalu berdiri mengambil obat dilaci yang akan ia berikan kepada pemuda itu

Namun belum selesai Rachel menemukan obat yang sedang ia cari, pemuda itu sudah keluar dari ruangannya.

Rachel menggelengkan kepalanya, dengan sikap ponakannya satu ini. Seperti tidak ingin hidup saja pikir Rachel geram.

✏️✏️✏️

Debli sudah siap dengan mobilnya di depan gerbang sekolah untuk menjemput Rara, tak lama ia melihat gadis itu berlari ke arahnya seperti anak SD yang dijemput oleh ayahnya.

"Haii" sapa Debli setelah Rara masuk dan duduk di sampingnya.

"Hai" balas Rara

"Kita ke bandara dulu" ucap Debli, sesuai ucapannya tadi pagi bahwa mereka akan menjemput Christof dan Sinta. Lalu Debli mulai menjalankan mobilnya

"Iya," jawab Rara.

Setelah itu keheningan menyelimuti mereka, hingga beberapa menit kemudian Debli kembali mengangkat bicara.

"Gimana soal hubungan lo sama Azzel?" Tanya Debli

Rara langsung memasang wajah terkejut.

"K-kenapa? Maksud kamu?"

"Bukannya tadi pagi udah jelas? Kita pacaran dan lo bakal putusin Azzel ?" Tanya Debli dengan pandangan fokus ke jalanan.

"D-debli, gimana kalo hubungan kita dirasiain aja?" Tanya Rara sambil menunduk takut.

Mendengar itu Debli langsung memelankan mobilnya dan menatap Rara sebentar.

"Maksud lo?" Tanya Debli belum mengerti.

"Gi-gini lohh! Kan kalo aku minta putus sama Azzel terus langsung pacaran sama kamu, apa kata orang nanti. Nanti aku digosipin gonta ganti pasangan" jelas Rara dengan jantung yang berdegup kencang, sebenarnya alasannya adalah Azzel. Ia takut Azzel tau dengan hubungan mereka ini dan marah nantinya.

"Hm, walaupun gue kurang setuju- tapi gakpapa lah itu keputusan lo yang penting sekarang lo sama gue" jawab Debli sambil tersenyum.

Rara mengangguk kaku, ia merasa bersalah membohongi Debli tetapi ini juga untuk kebaikan mereka. Ia tidak ingin Azzel dan Debli bertengkar hingga babak belur.

"Tapi, lo bakal tetap mutusin Azzel kan?" Tanya Debli memastikan dan Rara membalas dengan mengangguk cepat.

Entah apa ia akan benar-benar memutuskan Azzel atau hanya akan berbohong  agar pemuda itu tidak menanyakan lagi.

✏️✏️✏️

Malam hari pun tiba, di meja makan Cristof, Sinta, dan Rara sedang makan. Terlihat Rara dengan setengah hati memakan makanannya.

Rara sangat marah saat Debli berkata tidak akan tinggal di rumahnya lagi, karena sesuai permintaan Cristof jika dirinya sudah pulang Debli pun sudah boleh pulang ke rumahnya.

"Kenapa sih papa nyuruh Debli pulang!" Kesal Rara setelah mengunya habis makanannya.

"Emang kenapa? Kamu kangen yah sama Debli? Jangan-jangan udah jadian, hayooo gimana kalo papa jodohin aja" ucap Cristof menjaili anaknya itu.

Sinta yang mendengar itu hanya terkekeh geli.

"Ap-apaan sih! Udah ah Lia mau ke kamar" pamit Rara merasa malu lalu segera pergi ke kamarnya.

Kebetulan makanannya juga sudah habis, melihat kepergian anak satu-satunya itu Cristof menggelengkan kepalanya. Ternyata gadisnya itu sudah besar.

"Gimana kalau kita jodohin mereka aja? Biar Rara juga ada yang jagain" usul Sinta

"Hm, semua keputusan ada di tangan Rara. Kalau dia ga mau aku ngga bisa maksa" balas Cristof dan Sinta mengangguk mengerti.

✏️✏️✏️

Rara tersenyum ia berbaring di atas kasurnya sambil membaca pesan dari Debli, karena gadis itu merajuk sehingga Debli mengirimkannya kata-kata bujukan agar Rara tidak marah lagi.

Tiba-tiba satu notifikasi masuk, berasal dari Gita ibu Azzel. Pesan itu berisi sesuatu yang membuat Rara terkejut.

Isi pesan

Ra, kamu bisa ke rumah Tante? Azzel dari tadi pagi ngga mau keluar dari kamarnya. Tante takut sesuatu terjadi, kata Khanza dia ada problem sama kamu. Bantuin Tante yah, kalo kamu mau Nathan bakalan jemput kamu.

Tbc

✏️✏️✏️

Ayo tebak siapa yang sakit itu ?❗

Btw aku lagi sakit 😓😓 sebenarnya besok jadwal update tapi aku lagi sick 🤒🤒 jadi besok sampe minggu mau istrahat total soalnya senin sekolah lagi😭😭

Nah kan jadi curhat!

Tebak guys siapa yang sakit periksa ke dokter Rachel??? Kalo bener aku update Senin!!!!!!

Tim

#AzzelRara

#DebliRara

100 komen for next🤤😁🙏🏻

DYLM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang