✏️ 31 TANPA JUDUL [DYLM]

10.9K 532 48
                                    

13-juli-2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

13-juli-2021

Rara pulang bersama dengan Debli membuat Azzel yang melihat itu dari kejauhan merasa marah tetapi dirinya tidak bisa berbuat apa-apa sekarang.

Karena dirinya juga  bersama dengan Bita..

Sesampai di rumah, Rara segera turun dari motor Debli dan segera masuk ke dalam rumahnya diikuti Debli di belakang-nya.

Rara duduk di kursi yang berada di ruang tamu, bukannya ke kamar untuk menggangi baju gadis itu malah duduk yang membuat Debli menatap heran.

"Kenapa ga ganti baju?" Tanya Debli ikut duduk di samping Rara.

"Males" Jawab Rara singkat.

"Ko males? Ganti baju sana, habis itu kita ke rumah gue" Ucap Debli lagi.

Rara menyeritkan keningnya lalu menatap Debli.

"Ngapain?"

"Gue juga mau ganti baju, kalo lo mau disini sendiri sih gakpapa" Ucap Debli yang membuat Rara menatap Sinis.

"Yaudah pergi aja, nanti aku telvon   papa terus bilang kalo kamu ninggalin aku sendiri." Ucap Rara dengan jutek.

"Haha, gak mungkin lah gue ninggalin lo sendiri disini. Gue bukan Azzel" Jawab Debli sengaja menekan Kata Azzel.

"Gak usah bawa-bawa Azzel!" Ucap Rara tak suka.

Debli menghelah nafasnya.

"Iya-iya maaf, yaudah sana ganti baju" Ucap Debli

Rara sama sekali tidak beranjak, ia hanya diam ditempat duduknya membuat Debli bingung.

"Kenapa?" Tanya Debli merasa ada yang janggal.

"Azzel mau dijodohin sama Bita" Ucap Rara dengan raut sedih.

"Loh bagus dong, kalo gitu lo bisa bebas dan gak dikekang lagi sama Azzel" Ucap Debli yang membuat Rara bertambah sedih.

"T-tapi Aku gak mau" Ucap Rara pelan,

"Dia itu gak baik buat lo Lia, dia itu cuman bisa nyakitin lo doang" Ucap Debli memberi pengertian.

"Dia baik Debli kamu gak tau apa-apa!!" Bentak Rara merasa marah hal itu membuat Debli terdiam cukup lama.

Rara yang menyadari jika dirinya sudah keterlaluan membetak Debli pun, merasa bersalah.

"Maaf" Ucap Rara sambil melap air matanya.

"Gue suka sama lo Li, gue sayang sama lo"

Ucapan Debli berhasil membuat Rara menegang, jadi Debli juga sudah menaruh rasa pada dirinya.

Rara menatap tak percaya ke arah Debli.

"Kamu bo'ong kan? Jangan becanda gak lucu!" Ucap Rara mengalihkan tatapannya.

"Gue ga bo'ong, gue bakal lindungin lo walaupun nanti bokap lo udah pulang" Ucap Debli, kemudian ia menarik tangan Rara untuk di genggam.

"Lo mau kan lupain Azzel? Gue bakal bantuin lo" lanjut Debli dengan tatapan tulus.

Entah mengapa, tiba-tiba saja jantung Rara berdetak lebih  cepat. Tubuhnya seakan lemas melihat tatapan Debli padanya.

Apalagi Debli memiliki ketampanan yang sama dengan Azzel. Benar-benar membuat Rara salah tingkah.

"Lo mau kan pacaran sama gue? Gue ga bakal maksa, kalo lo belum nerimah gue, guebakal tetap berjuang." Ucap Debli lagi sambil tersenyum.

Rara merasa kasian untuk menolak Debli yang ke dua kalinya,

"Jalanin aja dulu" Ucap Rara lalu segera melepaskan tangannya dari genggaman Debli dan berlari pergi ke kamarnya.

Mendengar itu Debli tersenyum, ia hanya perlu berjuang sedikit lagi agar bisa mendapatkan Rara dari Azzel.

✏️✏️✏️

Malam ini Debli dan Rara berdebat, tentang acara besok. Dimana ulang tahun Bita Yang akan Dilaksanakan dengan perjodohannya dengan Azzel.

Heidi tadi menelevon Rara untuk hadir besok, bagaimana pun Rara sekarang sudah memiliki saudara.

"Gue gak ijinin lo ke sana" Ucap Debli melarang Rara untuk pergi.

"Aku tetap bakalan pergi! Gak mau tau aku harus pergi" Bantah Rara yang kekeh tetap ingin pergi.

"Om cris gak ngijinin lo pergi Lia, lo tau mereka cuman pengen liat lo hancur. Mereka ngundang lo ke sana biar lo bisa liat kalo mereka bahagia tanpa lo" Jelas Debli berharap Rara mengerti.

"Aku gak mau tau! Aku tetap mau pergi besok. Kamu harus bantuin Aku" Ucap Rara tak peduli dengan ucapan Debli.

"Gue disuruh jagain lo bukan bantuin lo pergi ke pesta itu" Ucap Debli lalu keluar dari kamar Rara.

Melihat itu Rara hanya bisa menangis,  perkataan Debli membuat hati Rara sakit. Tetapi itulah kenyataannya jika Ibunya bahagia tanpa dirinya.

Rara menangis di balik selimutnya, ia takut malam ini tidur di rumah seorang diri.

Rara Kira Debli sudah pulang setelah perdebatan tadi, ternyata salah. Tak lama Debli kembali masuk dan menghampiri Rara.

Ia membuka selimut yang menutupi wajah Rara memperlihatkan wajah sembab gadis itu.

Rara yang melihat itu segera duduk berhadapan dengan pemuda itu agar bisa kembali berbicara dengan Debli.

"Maaf, A-aku ga jadi pergi ke pesta itu" Ucap  Rara Yang masih seseguknya menangis.

Debli belum menjawab ia malah menarik Rara masuk ke dalam pelukannya.

"Gue sayang sama lo Li" Ucap Debli dan Rara menganggukan kepalanya di dalam pelukan Debli.

"Gakpapa, besok gue temenin lo pergi ke pesta itu" Ucap Debli sambil mengusap kepala Rara dengan lembut.

Tbc

✏️✏️✏️

Udah yah Lunas double up-nya, makasih  udah spam Komen 🥰🥰.

Tetap stay okey💞

Instagram : wattpad_vinsen

DYLM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang