✏️ 10 BROKEN [DYLM]

12.8K 745 20
                                    

Rara pulang ke rumahnya siang ini, ia tidak berani pulang ke rumah Azzel karena Debli yang mengantarkannya pulang.

Ia juga masih sedih dengan ucapan Azzel yang mengatakan jika ia bukan pacarnya.

Saat masuk ke dalam rumahnya, Rara dikagetkan dengan 3 orang yang sedang bertengkar disana.

Siapa lagi kalau bukan ayah dan ibunya, dan satu wanita, itu siapa? Rara bingung dengan kehadiran orang itu.

"Mama, papa," sapa Rara dan kedua orang itu menghentikan perdebatannya.

"Rara, sini mama ingin tanya sama kamu sesuatu," ucap ibunya itu

Dan Rara berjalan mendekati mereka dan duduk di sana bersama-sama.

"Mama dia siapa? Kapan mama dan papa pulang?" tanya Rara sambil menunjuk wanita yang duduk disebelah ayahnya.

"Tanyakan pada papamu, mama tidak ingin menyebut siapa nama jalang itu," ucap ibu Rara yang bernama Heidi.

"Jaga ucapanmu Heidi!" tegas Cristof ayah Rara.

"Dia ibu barumu sayang kenalkan namanya Sinta," ucap Cristof memperkenalkan wanita itu.

Rara menegang seketika, apa-apaan ini keluarga nya hancur begitu saja? Apa karena wanita yang bernama sinta ini? Oh Gosh Rara benar-benar merasa hancur sekarang.

"Maksud Papa? Papa punya istri baru? Papa selingkuh dari mama? Hiksss Papa jahattt!" teriak Rara lalu berlari ke kamarnya.

"Hei sayang, Papa akan menjelaskan semuanya," ucap Cristof berusaha mengejar Rara.

Bruukk

Namun sayang, Rara langsung membanting pintu kamarnya dengan kasar.

"Lihat keluargaku hancur karena mu jalang!" ucap Heidi pada Sinta.

"Bukan aku yang menghancurkan keluarga mu tapi kau sendiri," balas Sinta sambil tersenyum licik.

Heidi berdiri lalu menatap ke arah Cristof.

"Pergi dari rumahku! Kalian berdua tidak ada hak berada di sini," ucap Heidi mengusir mereka.

"Aku akan kembali menjemput anakku Heidi," ucap Cristof sebelum keluar dari rumah itu.

Rasanya, Rara benar-benar ingin pergi menghilang dari bumi ini. Ia merasa takdir sungguh mempermainkannya.

"Hiksss- kalo sedih gini aku harus ngomong ke siapa lagi. Azzel nggak ada di sini....." ucap Rara sambil menangis.

Walaupun Azzel jahat dan begitu kasar padanya tapi Azzel adalah orang yang selalu mendengar semua ceritanya, walau terkadang ia membalas dengan kata-kata yang menyakitkan.

Rara tertidur sambil memeluk boneka pemberian Azzel saat dulu pertama mereka berpacaran.

✏️✏️✏️

Keesokan harinya Rara mengurung diri di kamar, ia tidak mau sekolah walau ibunya sudah membujuknya. Ia tetap tidak mau membuka pintu kamarnya.

Azzel pergi ke sekolah bersama Imel karena gadis itu yang minta dijemput.

Azzel melewati kelas milik Rara dan tidak mendapati Rara di sana.

"Di mana Rara?" tanya Azzel pada Dian yang berada didalam kelasnya.

"Ih ko nanya gue? Situkan pacarnya!" Ketus Dian.

Dian sendiri tidak tahu dimana Rara berada. Yang ia tahu Rara diantar kerumahnya oleh Debli.

Azzel kembali mengingat Rara terakhir kali bersama Debli kemungkinan besar Debli tau dimana Rara berada.

Azzel langsung pergi mencari Debli dan menemukan pria itu sedang membaca di perpustakaan.

"Oh jadi gini, seorang ketua Lorvane hobi baca buku," ejek Azzel menghampiri Debli.

"Ngapain lo disini?! Gue lagi nggak mau berantem sama lo," jawab Debli yang terlihat marah dengan kehadiran rivalnya itu.

"Pagi-pagi udah baca buku aja," ejek Azzel tidak memperdulikan ucapan Debli.

"Lo mau ngapain anjing!" marah Debli.

"Dimana Rara?" tanya Azzel serius.

"Hahaha, ngapain lo nanyain cewek bego?" Sekarang giliran Debli yang mengejek Azzel .

"Lo tinggal jawab, atau gue bakal bilangin ke guru sikap seorang ketua OSIS yang lebih parah dari berandalan," ucap Azzel

"Gue anterin dia ke rumahnya," jawab Debli jujur.

"Anjing! Ngapain lo anterin dia ke sana?!" emosi Azzel semakin naik mendengar penuturan Debli.

"Itu kan rumah dia! Terus gue harus anterin kemana kalo bukan ke rumahnya?!"

Sebenarnya ini alasan Azzel membawa Rara ke rumahnya, ia tidak mau gadis itu tau tentang masalah keluarganya yang sedang kacau.

Azzel tau semuanya dari Heidi, yang menyuruh Azzel membawa Rara tinggal di rumahnya.

Azzel segera keluar dari perpustakaan meninggalkan Debli yang merasa heran ples bingung.

✏️✏️✏️

Azzel melajukan motornya menjauh dari area sekolah, teman-temannya sudah terbiasa melihat tingkah labil Azzel terhadap Rara

"Heran deh sama Azzel, ada Lia di marah-marah. Nggak ada dicariin," ucap Nathan sambil geleng-geleng kepala

Dan Rofli mengiyakan ucapan tersebut.

Sesampai di rumah Rara, Azzel langsung bertemu dengan Heidi. Dan Heidi mulai menceritakan kejadian semalam.

Azzel berusaha masuk ke dalam kamar Rara dengan kunci cadangan yang diberikan oleh Heidi.

"Cengeng!" kata Azzel saat sudah masuk dan menatap Rara yang masih menangis di atas tempat tidur.

Rara melirik Azzel dan lari memeluk pria itu.

"Hiksss, ak-aku kira kamu udah nggak ingat aku lagi," balas Rara yang menangis sambil memeluk Azzel.

Azzel dengan perlahan membalas pelukan gadis itu,

"Cengeng! Gitu aja nangis."

Rara tidak mendengarkan ataupun membalas ucapan Azzel ia semakin mengeluarkan isak tangisannya. Tidak peduli jika jeket milik Azzel basah dan terkena hingusnya.

Tbc

✏️✏️✏️

DYLM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang