27-Juli-2021
Sesampai di rumah,
Rara berjalan ke kamar nya dan segera membersihkan dirinya di kamar mandi sedangkan Debli pergi ke kamar tamu untuk membersihkan dirinya juga karena mereka baru saja pulang dari mall.Setelah selesai mandi Rara mulai mengeringkan rambutnya menggunakan handuk dengan satu tangan, sedangkan tangan lainnya ia gunakan untuk mencari dimana keberadaan laptop miliknya yang ia simpan tadi.
Belum sempat mendapati laptop miliknya Debli sudah duluan masuk ke dalam kamar memanggil Rara untuk makan sebelum tidur, dan mengembalikan heanphonenya.
"Nih Ra, hp lo gue balikin jangan lupa turun makan gue tunggu" Ucap Debli sambil menyondorkan benda yang ada di tangannya itu kepada Rara.
Rara yang melihat itu merasa senang dan segera mengambilnya.
"Eh foto kita tadi kirim sama aku yah mau aku story di ig " Ucap Rara sambil menyengir.
Memang tadi dirinya dan Debli mengambil banyak foto di mall menggunakan heanphone milik Debli.
"Iya, jangan lupa turun buat makan. Sekalian gue mau ngomong sesuatu" Jawab Debli kemudian segera kembali ke dapur.
Rara mengangguk singkat, dirinya hanya fokus mengecek benda yang baru saja diantar oleh Debli itu.
Setelah Debli mengirimkannya foto, dengan tidak sabar Rara langsung meng-upload nya di story Instagram miliknya.
Btw Debli udah bukan ketos ya guys.
Setelah melihat kirimannya sudah terkirim, Rara menyimpan handuknya dan segera turun ke bawa untuk menemui Debli.
Sesampai di meja makan, Rara mendapati Debli yang sedang menyiapkan makanan Yang akan mereka makan.
"Haii Debli" sapa Rara terlihat begitu ceria.
"Hai" Balas Debli sambil tersenyum simpul.
Mereka mulai larut dalam keheningan, semua sibuk dengan makanan masing-masing hingga Debli membuka suara.
" Em, bokap lo pulang besok." Ucap Debli disela-sela makannya.
"Terus? Kenapa emang? Padahal bagusan papa ga ada sih, ko cepat banget pulangnya" Balas Rara dengan wajah cemberut.
"Gakpapa lah, kalo bokap lo pulang lo udah bebas dari aturan yang gue buat"
Rara berhenti mengunyah makanannya.
"Maksud kamu?" Tanya Rara tidak mengerti.
"Ya, gue jagain lo cuman sampe bokap lo pulang. Mulai besok lo bebas mau ngehubungin Azzel atau siapa gue udah ga bisa larang lagi" Ucap Debli sambil tersenyum masam kemudian segera menyudahi acara makannya.
"Gue ke kamar duluan, tidur jangan terlalu larut" pesan Debli kemudian membereskan piringnya dan segera masuk ke dalam kamar tamu.
Rara terdiam, ia kembali mengingat ucapan Debli yang mangatakan jika ia bebas untuk menghubungi Azzel. Rara merasa itu seperti sebuah sindiran untuknya.
Apakah Debli tau jika dirinya menghubungi Azzel tadi? Pikir Rara.
✏️✏️✏️
Keesokan harinya Rara buru-buru pergi menemui Debli yang sudah siap ingin mengantarkan Rara ke sekolah. Karena dirinya sedang diskros.
"Debli" Panggil Rara
Namun Debli tidak menggubris panggilan itu, ia malah menyuruh Rara agar segera masuk ke dalam mobil miliknya dan segera menjalankannya.
Rara yang merasa dicueki lantas sedikit marah.
"Ck, Debli kamu kenapa sih! Kamu marah yah sama aku? Emang aku sala apasih?" Tanya Rara dengan raut wajah kesal.
"Ga ada, gue cuman mau berusaha hapus perasaan gue ke lo." Ucap Debli yang masih fokus dengan jalanan.
Gadis itu terdiam mendengar ucapan Debli, ia jadi merasa sedih mendengar penunturan Debli. Padahal dirinya sudah mulai nyaman dengan kehadiran pemuda itu.
"T-terus kamu mau jauhin aku gitu?" Tanya Rara dengan wajah cemberut bercampur sedih.
"Ya, gitu deh" Balas Debli, memang pemuda itu sudah memikirkannya sejak malam. Ia merasa Azzel tidak akan membiarkannya bersama dengan Rara.
Pasti pemuda itu akan melakukan sesuatu hal , apapun itu untuk mendapatkan Rara walaupun dengan cara menyakiti gadis itu.
"M-maaf deh, Aku janji ga bakal ngehubungin Azzel lagi kalau gara-gara itu kamu marah. Tapi jangan pergi yah, jangan cuekin aku lagi" Pinta Rara dengan penuh harap.
Ia merasa lebih nyaman bersama Debli dari pada Azzel tetapi cintanya kepada Azzel lebih besar dari pada kepada Debli.
"Ga bisa Ra, gue gabisa"
Mendengar itu Rara langsung membalik setengah badannya yang awalnya lurus ke depan menjadi menyamping menghadap jendela mobil.
Gadis itu merasa malu, sudah mengemis pada Debli agar pemuda itu tidak menyuekinya lagi tetapi tetap sama saja.
Sedangkan Debli mati-matian menahan tawanya agar tidak meledak Dan ketahuan oleh Rara, sebenarnya ia tidak serius berkata seperti itu. Dirinya hanya ingin sedikit mengerjai Rara pagi ini.
Sesampai di depan gerbang, Rara mencoba membuka pintu mobil namun sepertinya sudah dikunci oleh Debli.
"Buka!" Ketus Rara dengan sewot.
"Ahaahahahah idih so-soan ngambek, udah ga usah cemberut, tadi gue cuman becanda doang" Ucap Debli sambil menatap Rara.
"Beneran?" Tanya Rara memastikan
Debli mengangguk.
"Tapi ada syaratnya" Balas Debli lagi.
"Apa?"
"Lo harus bisa putusin Azzel dan pacaran sama gue? Hem? Gimana?" Tanya Debli
Rara berpikir sejenak kemudian mengangguk singkat
"Oke syarat yang kedua-"
"Ih ko banyak banget syaratnya" Kesal Rara
"Engga, cuman dua doang"
"Cium pipi gue abis itu baru gue bukain pintunya" lanjut Debli sambil menunjuk pipinya.Cup
Tbc
✏️✏️✏️
Ada yang senang mereka jadian?
Komenan kemarin banyak yang hujat Rara jadi kasian sama dedek gemes namanya juga masih polos² manja 🤭🤭
Mau curhat bentar guys:
Beberapa hari ini aku lagi mager banget nulis 🙁 udah mau seminggu sih, Aku ga mood buat nulis. Tapi ini aku usahain buat ngetik dengan setengah hati 😩😅
Jadi kalo partnya kurang jelas mohon dimaklumi dan kalo aku update nya lama lagi mohon dimaafkan 🤭🤭🤭🤭.
Aku juga mau nanya kalo bikin grub chat setuju gak? 🤗🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
DYLM [END]
Teen FictionFOLLOW DULU BARU BACA💗 "Mulai sekarang lo harus terbiasa dipanggil mommy sama Lia" Ucap Azzel. "Aku mau putus aja, kamu udah punya keluarga kecil. Kamu nggak seharusnya pacaran sama aku" Ucap Allia sambil menunduk memainkan jari jemarinya. "Lo bil...