✏️ 24 TANPA JUDUL [DYLM]

9.4K 499 57
                                    

2-juli-2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


2-juli-2021

Lia berlari menghamburkan pelukan pada Azzel yang terbaring di atas kasur, bocah kecil itu tampak  sedih melihat kondisi daddy-nya yang terbaring lemah seperti ini.

"Daddy, kenapa?" Tanya Lia dengan mata yang berkaca-kaca.

"Nggak papa, Cuman lecet dikit" Jawab Azzel kemudian kembali menarik Lia ke dalam pelukannya.

Ia menatap Rara Yang masih berdiri di depannya, gadis itu yang membawa Lia ke kamar.

"Ngapain lo masih disini? Sanah keluar" ucap Azzel mengusir Rara.

Gadis itu mengangguk kemudian segera keluar pergi ke ruang tamu menemui Khanza dan Imel .

Berbeda di tempat lain, saat ini Debli sedang mencari Cara agar dirinya bisa menyingkirkan Azzel dari kehidupan Rara.

Menurutnya Azzel tidak pantas mendapatkan gadis baik itu.

"Gue mau taruhan sama Azzel " guman Debli dengan yakin.

[Siapa yang dukung keputusan Debli nih?]

✏️✏️✏️

"Gue mau masuk temenin Azzel sama Lia di dalam" ucap Imel yang saat ini berada di ruang tamu bersama Khanza dan Rara.

"Tapi, Azzel mau waktu berdua sama Lia" tolak Rara

Imel menatap tak suka

"Lo siapa sih?! Lo itu cuman budaknya Azzel, jadi diem deh" sinis Imel

Khanza yang melihat itu menggeram jengkel melihat tingkah Imel yang seenaknya berkata demikian.

"Lo bisa ga jaga ucapan lo itu" ucap Khanza dengan serius sambil menatap lekat mata Imel.

"Gak bisa, apasih lo" ketusnya

"Sekarang mending lo balik, Ayo gue anter" ucap Khanza sambil menarik paksa tangan Imel agar berdiri.

"Ih apaansih, lepasin Khanza !"

"Lo cuman jadi pengganggu mereka! Sadar diri Mel lo itu cuman sahabat Azzel, c.u.m.a.n" ucap Khanza penuh penekanan.

Imel yang mendengar itu seketika diam, ia melepaskan cekalan Khanza pada tangannya lalu berlari keluar dari apartemen.

Khanza terdiam kembali mencermati kata apa saja yang baru saja ia ucapakan.

"Za, kamu keterlaluan. Kamu gak boleh ngomong kaya gitu" ucap Rara pada Khanza.

"Dia pantas dapatin itu Li, dia udah banyak jahatin lo" balas Khanza membela diri.

"Terus sekarang kalo ada apa-apa sama Imel gimana?, Mending sekarang kamu kejar dia. Ngomong baik-baik dan minta maaf" suruh Rara

Khanza langsung berdiri kemudian pamit pergi mengejar Imel, ternyata gadis itu sudah menaiki motornya dan menancap gas dengan kecepatan tinggi.

Khanza segera mengejar motor yang dikendarai Imel menggunakan motor miliknya, ia bisa melihat Imel yang membawa motor dengan ugal-ugalan.

Hingga akhirnya Khanza bisa memberintakan motor Imel tepat di komplek perumahan Dian.

"Lo gila hah!" Marah Khanza setelah turun dari motornya dan menghampiri gadis itu.

Imel membuka helmnya dan turun berdiri sejajar dengan pemuda itu.

Khanza terlihat begitu khawatir bagaimana tidak, ini sudah pukul setengah tujuh dan jalanan yang sangat ramai di penuhi para pemotor dan kendaraan lain.

"Peduli apa lo sama gue? HUH?!" balas Imel dengan mata yang memerah, sepertinya selama perjalanan tadi gadis itu menangis

"Bukannya lo Yang paling gak suka sama gue? Iyakan? Mau gue mati kek kecelakaan kek, itu bukan urusan lo!" Lanjut gadis itu dengan air mata yang kembali mengalir.

Untung saat ini kompleks itu sedang sepi, mungkin Karena sudah magrib orang-orang sudah pada masuk ke dalam rumahnya.

"Urusan gue! karena Azzel nyruh gue buat jagain lo!" Balas Khanza tak kalah menyeramkan.

"Gak usah bawa-bawa Azzel ! Gue cuman sahab-batnya kan? Kan? Hikss... Jawab gue Khanza !" Teriak Imel dengan seseguknya menangis.

Tanpa banyak bicara lagi, Khanza menarik Imel masuk ke dalam pelukannya memeluk gadis itu. Biar bagaimana pun Imel juga sahabat perempuannya, walau sikapnya yang kurang menyenangkan bagi Khanza tetapi Imel tetaplah sahabatnya.

"Sorry" ucap Khanza pelan

Dari kejauhan seorang gadis melihat dua orang yang tengah berpelukan itu, Khanza tidak menyadarinya Karena posisi yang membelakangi.

Sedangkan Imel yang melihat gadis itu baru saja keluar dari rumahnya langsung tersenyum penuh arti. Dengan sengaja ia mengalungkan tangannya di leher Khanza dan memeluknya erat.

Dian berusaha untuk tidak peduli, dan segera membuang sampah lalu kembali masuk dengan tergesah-gesah ke dalam rumahnya.

Tbc

✏️✏️✏️

Setuju nggak nih Imel sama Khanza? 👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻

Maaf banget partnya cuman segini dulu 😇😇

Bdw ini part pertama bulan Juli yak, welcome bulan kelahiran. ada yang sama?

DYLM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang