Rara berlari keluar dari rumah Gita dan segera menelevon Debli untuk menjemputnya. Ia tidak lagi memikirkan apa yang akan dikatakan oleh Debli jika menemukan Rara disini dan bertanya apa yang gadis itu lakukan disini.
Karena yang ada dibenaknya adalah pergi dari rumah Gita sekarang juga, sudah cukup Azzel mempermainkannya. Ah sebenarnya Azzel sama sekali tidak mempermainkannya hanya saja Rara terlalu berharap lebih. Sudah Jelas Azzel dan Bita tunangan.
Jadi disini yang salah adalah dirinya, bahkan ia tidak memikirkan posisi Debli yang sekarang berstatus menjadi pacarnya. Pikir Rara.
Lama Rara menunggu hingga akhirnya Mobil Debli sampai didepannya, dengan segera Rara masuk di dalam mobil sambil melap air matanya yang masih mengalir.
"Kamu kenapa ada disini?" Tanya Debli pura-pura tidak tau.
"Jangan nanya sekarang! Aku mau pulang" Ketus Rara karena moodnya yang sedang tidak baik.
Debli hanya mengangguk mengerti lalu segera menjalankan mobilnya menuju rumah gadis itu.
"De-debli kamu ngga mau masuk?" Tanya Rara saat mereka sudah sampai di depan rumahnya.
"Gak usah Li, l-lo kayanya butuh waktu sendiri deh sekarang" Balas Debli sambil tersenyum
"Eng-enggak, temenin aku" Cicit Rara dengan mata yang masih berkaca-kaca
Rara butuh seseorang untuk menenangkannya sekarang, biasanya Azzel yang akan menenangkannya.
"Oke deh, bokap lo ada?" Tanya Debli
"Engga, ke Kantor tadi pagi pulang malem" Jawab Rara
Kemudian mereka masuk ke dalam rumah, Rara pergi ke kamar untuk mengganti pakaiannya. Sedangkan Debli menunggu diruang tengah sambil memainkan ponselnya.
Sore itu mereka habiskan dengan Rara yang bercerita sambil menangis dalam pelukan.
"Udah nangisnya Li, lo udah nangis dua jam loh. Bentar bokap lo pulang abis gue" becanda Debli sambil mengusap sayang kepala Rara yang bersandar di dadanya.
"H-hiks, p-pokonya aku gak mau lagi ketemu Azzel " Ucap Rara dengan tegas walaupuna masih seseguknya menangis
"Beneran? Nanti diajak jalan lo mau sampe bohongin gue sama Om Christof lagi" sindir Debli, walaupun begitu ia tidak terlalu serius dengan ucapannya.
Buk
Rara memukul dada Debli dengan kencang karena kesal dengan ucapannya, walaupun yang dikatakan oleh Debli itu benar. Tetap saja Rara tak suka.
"Kamu ngomong kaya gitu lagi Aku ga mau ketemu kamu selama-lamanya" Ancam Rara yang sama sekali tidak mempan untuk Debli, malahan pemuda itu menertawakan perkataanya.
"Hahahaha"
"Ihhh Debli jangan ketawa" rengek Rara
"Iya deh iya, maaf cantik. Gak usah nangis dong" lanjut Debli lalu menghapus jejak air mata Rara dengan lembut.
✏️✏️✏️
Pagi ini Debli terlihat tergesa-gesa berjalan pergi ke ruang guru, hari ini kelas mereka kedatangan murid baru.
Walaupun bukan lagi ketua osis, Debli diperintahkan oleh Pak seto untuk menjemput murid baru yang akan masuk dikelas-nya.
Debli masuk lalu berjalan mendekat ke meja Pak setu yang ia lihat sudah ada seorang gadis, duduk membelakangi.
"Maaf pak, saya lambat dateng soalnya baru selesai buang sampa" Ucap Debli kemudian mendudukan dirinya disamping gadis itu, Debli sama sekali belum melihat wajah gadis itu.
"Iya gakpapa, Debli kenalin ini Fanesya. Fanesya ini Debli teman sekelas kamu"
Deg
Debli merasa tak asing dengan Nama itu, ia berbalik menatap ke samping dan melihatnya.
Dan ternyata benar, Fanesya adalah mantan pacarnya sebelum pindah bersekolah disini. Dan sekarang gadis itu ikut pindah entah apa yang terjadi.
"Ngapain lo pindah" Tanya Debli langsung
"Debli? ih aku seneng banget ketemu kamu lagi" bukannya menjawab Pertanyaan Debli, Fanesya malah berucap lain sambil tersenyum senang.
"Loh, udah saling kenal toh. Baguslah, sekarang kalian bisa kembali ke kelas jam pertama bentar lagi dimulai" Jelas Pak seto.
Debli mengangguk lalu segera menarik tangan Fanes untuk mengikutinya.
"Ihh Debli aku seneng banget tau tadinya aku kira gak bakal punya temen kalo sekolah disini" Ucap Fanesya tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya.
Beberapa hal tentang Fanesya, gadis itu sebelas dua belas dengan Rara. Ia juga gadis yang lembut, polos dan cantik, oleh karena itu dulu Debli memacarinya. Namun karena ayah Fanesya yang tidak suka anaknya memiliki pacar jadilah mereka putus.
"Iya" Jawab Debli sambil tersenyum walaupun terkesan singkan.
Pemuda itu masih terkejut dengan kehadiran mantan kekasihnya. Bagaiman ini, bagaiman jika Fanesya dan Rara bertemu ? Ia yakin pasti Rara akan marah jika tau Fanesya mantan pacarnya.
"Dua cewe lemot+manja bertemu? Kacau nih pasti" batin Debli
Tbc
️✏️✏️✏️
WAH ADA PEMERAN BARU NIH🙂
TENANG AJA CERITA INI TINGGAL BEBERAPA PART MEMASUKI END.
UDAH SIAP KAH DENGAN ENDINGNYA, APAPUN ITU SEMOGA KALIAN TERIMA 🤠🙂😗
20 agustus 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
DYLM [END]
Novela JuvenilFOLLOW DULU BARU BACA💗 "Mulai sekarang lo harus terbiasa dipanggil mommy sama Lia" Ucap Azzel. "Aku mau putus aja, kamu udah punya keluarga kecil. Kamu nggak seharusnya pacaran sama aku" Ucap Allia sambil menunduk memainkan jari jemarinya. "Lo bil...