Shin Ryujin
1 hari sebelum absenBumi yang biru di bumbui oleh warna hijau daun berputar ke arah kanan. Tampaklah genangan air di warna biru bagian bumi. Jika aku terjatuh, apakah aku akan tenggelam?
Menoleh ke arah kanan, ada sembilan benda luar angkasa lain yang mengelilingi bumi. Apakah itu planet lain? Tapi aku tidak pernah melihat planet seindah ini.
Benda pertama melingkar seperti planet venus namun kecil seperti batu kerikil. Lalu ada benda lain seperti planet saturnus. Perbedaannya adalah planet itu dijatuhi oleh benda planet berbentuk bola sehingga planet yang menyerupai saturnus itu hancur berkeping-keping.
Tidak, planet itu hancur dengan indah. Kepingan itu berupa kerlap-kerlip berwarna kuning layaknya bintang.
Beralih ke benda lain, bukan planet dan juga bukan bulan. Melainkan benda angkasa ini seperti bintang. Namun bintang itu ada tiga mengelilingi satu sama lain. Jika bisa di visualisasikan, bintang ini mengejar satu sama lain.
Lalu tiba-tiba tema mimpiku berubah.
Aku berada di tengah-tengah hutan.
• Pilih Aku •
Tap
Aku menutup pintu lokerku. Ku ambil buku Matematika dikarenakan hari esok adanya ulangan dari Pak Sungcheol. Jika pak Sungcheol yang mengajar, maka sudah dipastikan mencontek bukanlah hal yang baik untuk dilakukan.
Matematika itu susah, dan pelajaran yang payah.
Aku menyimpan buku tersebut ke dalam tas sebelum memasuki jam pelajaran kedua. Disaat itu lah si brengsek ini datang menghampiriku. Bajingan berambut hitam sebahu yang entah kenapa di bolehkan pihak sekolah dia berambut panjang seperti itu.
Choi Beomgyu.
Dia menaruh satu kotak susu berukuran sedang di mejaku. Tak lupa ia menaruh dua bungkus roti berasa keju sebagai pelengkap.
"Tadi gua ga ada liat elu di kantin, jangan coba-coba buat ga makan ya beb," aku memutar bola mataku seketika dia mengucapkan kata-kata beb itu. Dia bukan siapa-siapaku. Untuk apa dia melakukan hal itu?
Aku memberikan kembali apa yang dia belikan untukku. "Ga butuh maaf ya, tadi udah nitip Asahi beli makanan." jawabku. Pria seperti ini tidak perlu di balas dengan kasar. Hanya perlu di balas sesuai manner kita sebagai wanita.
"Simpen aja deh Ryu, gua juga udah kenyang." candanya. Aku melihat wajahnya sayu setelah aku menolak dengan halus makanannya. Apakah dia benar-benar menyukaiku? Atau dia melakukan hal ini agar menang taruhan dari kakak kelasnya? Ku dengar mereka banyak melakukan taruhan mendapatkan wanita.
Beomgyu balik ke tempat duduknya. Aku kira dia mengusap wajahnya karena kesal namun dia mengusap wajahnya karena dahinya sedikit berkeringat. Dikeluarkannya ponsel yang selalu dia simpan di sakunya.
Tidak perduli.
Aku lebih mementingkan bagaimana aku akan mempelajari logaritma brengsek ini dibandingkan melihat apa isi ponsel seorang Choi Beomgyu. Tapi seketika aku membuka bab logaritma, buku ku ditarik oleh dua orang perempuan yang seusia denganku.
Somi dan Soojin. Dua gadis yang sangat menyangi Beomgyu karena mereka dari kecil berteman dengan Beomgyu ditambah Sungchan. Mereka menahan buku matematika ku yang artinya aku harus mendengarkan ocehan mereka tentang Beomgyu untuk kesekian kalinya.
"Jangan jadi pick me girl Ryu, kami semua tau kok lo ga bisa pungkiri pesonanya Beomgyu, cewe lain aja berbunga-bunga masa lo enggak sih," jelas Soojin si pemegang buku.
"Iya, tau gak sih banyak anak cewek yang mau kenalan sama Beomgyu lewat kami, masa lo ga suka sama Beomgyu. Padahal udah dikasih lampu hijau tuh," sambung Somi.
Aku menghembuskan nafasku mendengar ocehan mereka. Biasa gadis seperti ini gadis yang mudah di tipu oleh banyak laki-laki. Buktinya seketika pacar Somi yaitu Guanlin ketahuan selingkuh, dia memarahi si gadis selingkuh padahal disisi lain Guanlin juga bersalah.
"Ngerti gak sih sama yang kami bilang?"
"Gak ngerti Som, menurut gua pandangan orang terhadap visualisasi manusia itu beda-beda. Kalau gua bilang Beomgyu jelek ya Beomgyu jelek sama gua, emang kita demokrasi apa sampai semua cewe harus suka sama dia," ucapku. Somi dan Soojin melihat ke arah satu sama lain. Apakah kalian kehabisan kata-kata teman? Sudah seharusnya seperti itu.
"Ya kan dari semua cewek yang suka sama Beomgyu cuma elo yang dia suka," timpal Soojin yang masih tak mau kalah.
"Meskipun gitu Soojin, dari sekian banyak cowo yang gua kagumi apa harus gua pilih Beomgyu? Kenapa? Gua ga suka sama dia? Untuk apa gua nerima apapun dari dia?"
"Dahlah, nih, gedeg banget sih jadi orang," Soojin melemparkan buku matematika itu di mejaku. Perkelahian sudah berakhir, itu artinya aku akan pergi ke kelas sebelah demi mendapatkan nilai matematika tanpa remedial. Aku akan menanyakan Asahi.
Brengsek kau Beomgyu.
• Pilih Aku •
• Cast •🌺 Shin Ryujin 🌺
🌺 Choi Beomgyu 🌺
A/N = this story based on my dream. Jadi yang merasa ceritanya sama mohon dimaklumin karena aku dapat mimpi ini dan cocok aja dijadiin bahan cerita wattpad.
BUKAN CERITA ROMANCE YA!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilih Aku Beomgyu = War For The Pigs ✔️
HorrorBeomgyu si cowok populer mengejar si cewek yang selalu di bilang "pick me girl" oleh teman-temannya. Cewek itu terganggu akibat rayuan Beomgyu sampai Beomgyu tidak hadir ke sekolah. Rasa ingin tahu cewek tersebut menuntunnya mencari tahu alasan kena...