Bab 14 = Ryujin dan Rencananya

292 103 0
                                    

Shin Ryujin
9 hari setelah Absen

Sial, aku ketahuan.

Pilih Aku Beomgyu

Aku dengan cepat menuruni pohon disaat Beomgyu mendekati jendela tersebut. Tanpa pikir panjang kujatuhkan penangkap mimpi sampai ke bawah rumput yang jaraknya masih jauh. Jika aku lompat mungkin aku tidak akan bisa berjalan setelahnya.

Beomgyu tidak berbicara kepadaku. Dia kembali ke dalam kamarnya tiba-tiba. Aku yang masih ada di pohon dengan cepat turun karena aku yakin sekali Beomgyu sedang turun ke bawah.

Sedikit terpeleset tapi aku tidak jatuh, begitulah konsistensi saat menuruni pohon dengan kecepatan yang cepat. Seharusnya aku bisa menuruni ranting lagi tapi waktunya tak ada. Aku memutuskan untuk lompat dari pohon tersebut.

Kriet!

Aku jatuh disaat Beomgyu membuka pintu rumahnya. Dia mengejarku disaat aku mencoba untuk bangkit. Tentunya aku takut disaat dirinya semakin mendekat, tapi aku juga tidak pantang menyerah. Aku mengambil sepedaku dan mengayuhnya seketika sepeda itu sudah kunaiki.

Beomgyu masih berlari mengejarku dengan kaki tanpa sendalnya itu. Dia sangat cepat bahkan hampir menyamai kayuhan sepedaku.

"SANA PERGI!" teriakku sembari mengayuh dengan cepat. Beomgyu yang kompetitif mengejarku kini berhenti di tengah jalan. Aku tidak bisa berhenti jadi aku hanya melirik ke arah belakang. Dia berjalan mundur sembari meneriakkan sesuatu yang seharusnya tidak begitu menenggangkan.

"KITA BAKAL BERTEMU BESOK PAGI,"

•••

Aku sudah kembali ke rumahku dengan selamat tanpa lirikan lelaki atau sejenisnya. Hal yang pertama aku ambil adalah kertas yang kuambil dari bawah kolong kasur Beomgyu.

Banyak sekali kertasnya sampai aku harus menyusunannya agar rapi kembali. Aku menyusun sampai aku tak sengaja membaca kertas yang ada di barisan paling depan.

Bukan tolong aku Ryujin tapi sebaliknya. Kata-kata ini puitis layaknya Beomgyu menyampaikan puisinya kepadaku sebelum dirinya terperangkap di dunia lain.

Aku tersadar disaat aku membaca surat tersebut. Aku mempunyai lampu yang mereka bilang lampu tumblr, untungnya waktu itu aku memesan warna yang berbeda-beda tiap lampu. Tak salah warnanya hijau, biru, kuning, dan merah. Aku langsung memasang lampu tersebut di sekitar kasurku.

Ketika lampunya nyala, warna yang tertangkap dari mataku adalah warna ungu. Yang artinya ada jiwa manusia. Jiwaku yaitu jiwa manusia. Aku masih aman saat ini.

Kembali ke kertas, aku membaca satu cerita di dalam kertas tersebut. Tanpa kutanyakan kepada Beomgyu bahkan Ouija yang ada di dalam tasku, aku rasa kertas dari Beomgyu ini akan menjawab semua pertanyaanku.

Pilih Aku Beomgyu = War For The Pigs ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang