Bab 3 = Beomgyu dan Daftar Hadir

425 134 5
                                    

Shin Ryujin
2 hari setelah absen

"Sungchan, bisa bicara?"

Pilih Aku

"Please lu harus percaya sama gua, kalau ga gua dikira aneh sama orang-orang, kemarin gua udah cerita ke orang tua gua tapi gua dibilang halusinasi. Terus gua udah cerita ke Jaehyuk sama Asahi, mereka bilang gua terlalu benci sama Beomgyu tapi-"

"To the point bisa?" potongnya. Tidak kah dia tahu bahwa aku terkena serangan panik? Tapi jika aku jadi Sungchan aku akan berperilaku sama dengannya saat ini.

Aku menghembuskan nafasku. "Kemarin gua manjat pohon di samping jendela kamar Beomgyu," jelasku. Aku menggulungkan lengan bajuku dan menunjukan luka goresan dari ranting pohon itu.

"Gua manjat sampai di jendela kamarnya, yang gua liat disana Beomgyu sekaligus pantulan Beomgyu disana,"

"Beomgyu berbeda di pantulan kaca?" tanya Sungchan langsung. Akhirnya, setelah aku menjelaskan dengan panjang lebar ke orang-orang, hanya Sungchan yang tangkap semuanya entah dia ujungnya percaya atau tidak terhadap ucapanku ini.

"I-iya, kemarin gua liat Beomgyu tidur, di kaca dia juga tidur tapi matanya kebuka," ucapku. Aku harus berdoa agar Sungchan percaya kepadaku. Karena jika bukan dia, siapa lagi yang bakal percaya kepadaku.

Tapi reaksi Sungchan lebih dari perkiraanku. Bukan percaya atau tidak percaya, dia hanya terdiam. Aku tidak mendengar kata-kata lain setelah aku menjelaskan apa yang terjadi di saat aku memanjat pohon itu.

Sungchan kemudian mengeluarkan secarik kertas di sakunya. Padahal aku tadinya ingin menyapa kenapa dirinya diam terus. Tapi akhirnya dia bergerak dan memberikan secarik kertas itu kepadaku.

Aku membuka kertas itu dan melihat apa isinya.

Tolong aku Ryujin

"Brengsek!" umpatku.

"Pulang sekolah kita ke rumah Beomgyu?" ajaknya. Aku menatap kertas itu dan juga menatap Sungchan bergantian. Aku tidak ingin kerumah itu lagi. Sudah banyak kejadian tak realistis terjadi disana.

T-tapi aku penasaran.

"Pulang sekolah?" tanyaku kembali.

"Gua tunggu di pintu kelas lu,"

"Oke," sebelum kami keluar dari kelas Sungchan yang kosong, Somi dan Soojin datang bersamaan mempergoki kami. Kedua tangan mereka di lipatkan di bawah dada.

"Oh jadi ini alasan Beomgyu di tolak terus, ternyata selama ini Ryujin sukanya sama Sungchan," ucap Somi dengan nada sarkas. Mereka tidak mengerti situasi yang aku alami.

"Bukan gitu-"

"Udahlah Ryu, kami tau kok. Kalau gitu jangan terima apapun yang dikasih Beomgyu lah," jelas Soojin.

Sejak kapan aku menerima pemberian dari Beomgyu. Kenapa mereka sangat bodoh menjadi seorang perempuan. Sangat bodoh untuk menjalani kehidupan. Bagaimana kedua gadis bodoh ini bertahan dalam hidup.

Ding dong

"Yah, bel udah bunyi. Sungchan sana lo keluar dari kelas kami," perintah Somi. Sungchan dengan sigap keluar dari kelas. Sebelum dia melewati pintu kelas ku, dia melirik ku. Kali ini aku yang menganggukan kepala agar dirinya dapat konfirmasi dari ku.

Kami akan kerumah Beomgyu sepulang sekolah.

Soojin memanggil orang yang baru memasuki pintu kelas. "Eh, Beomgyu udah datang?"

Hah?

Pilih Aku Beomgyu = War For The Pigs ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang