➳ OS─winter

1.7K 165 2
                                    

Winter in Spanis

Calzada de Calatrava salah satu kota di negara Spanyol yang menjadi tempat singgah seorang Lalisa Bruswiller, gadis berkebangsaan Thailand-Swiss.

Lalisa, mengeratkan mantelnya. Salju turun dengan lebat malam ini, namun masih banyak warga beraktivitas dicentral kota.

❝ Aku harus segera sampai di apartemen ❞ gumam gadis tersebut

Lalisa berjalan dengan tergesa-gesa, kala salju turun lebih lebat, mungkin karena angin yang bertiup cukup kencang.

❝ Auh! ❞

Gadis itu tersentak, menatap sekitarnya ❝ Bukankah tadi ada suara ? ❞

❝ Kau menginjak tangan ku, nona ❞

Lalisa menutup mulutnya, ia segera menyingkirkan kakinya yang tanpa sengaja menginjak tangan pemuda yang sedang tertunduk dijalan dengan lebab disudut bibirnya

❝ Kau tidak apa-apa ? ❞

❝ Mungkin── jika kau menginjak sarung tangan ku. Tetapi kau menginjak tangan ku nona── tangan. Tentu saja itu menyakitkan! ❞

Lalisa mendengus tak suka, heran dengan pemuda dibawahnya itu ❝ Bukankah ini juga kesalahan mu ? Orang waras mana yang duduk ditengah jalan dengan memakai kaus sobek-sobek lusuh disaat musim dingin ? ❞

Pemuda itu terkekeh, sepersekian detik kekehan itu berubah menjadi ringisan kala bibirnya tertarik ❝ Kau benar, memang tak akan ada orang waras yang melakukan hal yang kau sebutkan tadi. Ah── mungkin aku sudah gila ❞

Lalisa mengangkat bahunya acuh ❝ Terserah── aku permisi ❞

Lengannya dicekal, Lalisa mendengus menatap pemuda yang jauh lebih tinggi darinya. Ah, bahkan sangat tinggi ❝ Kenapa lagi ? ❞

❝ Tak bisakah kau memungut ku ? ❞

winter

PEMUDA itu menatap sekeliling apartemen gadis asing yang ia temui. Setelah perdebatan panjang, beruntung sang pemilik apartemen jengah dan membiarkan ia masuk kedalam apartemen hangat ini.

Setidaknya ia tak mati kedinginan diluar

Pemuda itu mengambil figura disudut ruangan, terkekeh setelahnya ❝ Pantas saja memakai poni, dahinya memang lebar sedari kecil. Tapi── kenapa foto ini imut sekali ❞

❝ Kau memuji ku atau menghina ku ? ❞

Ia tersentak, menaruh asal figura tersebut dan tersenyum ❝ Tentu saja memuji mu ❞

❝ Ya ya ya── berbohonglah dan buat aku bahagia ❞

Ia terkekeh, menyeruput coklat panas pemberian Lalisa ❝ Ah── kita bahkan belum berkenalan kan ? ❞

❝ Tak perlu! Tak ada untungnya bagi ku ❞

❝ Dingin sekali ❞ gerutunya

Pemuda itu tak berputus asa, ia berpindah menduduki kursi kosong disebelah Lalisa, gadis dingin yang memiliki wajah hangat ❝ nama ku Manurios, kau bisa memanggil ku Manu ❞

🍦lili : Scoup oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang