➳ MS─sweetness sin⁰³

911 149 0
                                    

🗝sweetess sin🗝

Hidup Annalice dan Jeffrey benar-benar berubah.

Sejak kejujuran Annalice tentang kehamilannya, orang tuanya sudah tak bisa lagi berkata-kata.

Bahkan mereka dengan jelas melihat kegilaan putra putri mereka dengan saling mengacungkan pistol kedahi satu sama lain.

" lebih baik kami mati bersama dari pada dipisahkan "

" lebih baik kami mati terlebih dahulu dari pada nelihat kalian meninggalkan kami lebih dulu "

Begitulah ucapan keduanya saat Jason kukuh untuk memisahkan mereka.

Namun inilah akhirnya, Jason ayah dua anak itu mengasingkan anak-anak kandungnya didesa terpencil disebuah pulau yang tak terjangkau oleh teknologi.

Namun hebatnya, kembar itu justru bertahan selama lebih dari 3 tahun dan hidup seadanya disana.

" jeffrey, apa kamu lelah ? "

" tidak setelah melihat mu tersenyum "

Annalice terkekeh " dasar penggoda ulung, cepat bersihkan dirimu, sepertinta Jake sudah tak sabar bermain dengan daddynya "

Jeffrey pun segera membersihkan dirinya, Annalice menoleh kearah putranya yang sibuk bermain mobil kayu, lalu pandangannya beralih pada foto ayah dan ibunya.

" kami rindu, tapi kami lebih baik berada disini bersama walau hidup susah dari pada terpisah dengan hidup mewah "

🗝sweetess sin🗝

Jeffrey memeluk Annalice, setelah menidurkan Jake keduanya pun bersiap diri untuk beristirahat.

" by, apa kamu lelah hidup seperti ini ? "

Annalice menggeleng " aku justru takut kamu lelah dan menyerah Je, kamu bekerja keras diluar sana demi segenggam gandum "

" itu pembuktian bahwa sesuah apapun jika bersama kalian akan aku lakukan "

Keduanya kembali berpelukan " Annalice, jika orang menyebut hubungan kita adalah dosa, maka kamu adalah salah satu dosa yang sangat manis untuk ku, dan aku tidak lernah menyesalinya "

Annalice berkaca-kaca, ia mengeratkan pelukannya " kamu boleh istirahat tapi aku mohon jangan menyerah, kita sudah sejauh ini "

" hidup kita, kitalah yang menjalani. Kita juga yang akan menerima akibatnya, jadi cukup lalui bersama sebelum waktunya berakhir "

Annalice bangkit, ia membuka laci dan memberikan itu pada suaminya " dari daddy dan mommy, aku belum membukanya, mau membukanya ? "

Jeffrey mengangguk, ia membuka amplop coklat terdapat sebuah surat dan foto kamar anak-anak dengan nuansa biru.

Jeffrey menghela nafasnya, degup jantung mereka terdengar kala kali pertama sejak tiga tahun pengasingannya kedua orang tuanya mengirimi mereka surat.

Sampai kapan kamar itu akan kosong ?
Tubuh kami sudah semakin tua tanpa ada yang merawatnya

Pulanglah, rumah kalian adalah tempat dimana ada daddy dan mommy didalamnya

Kalian membuktikan bahwa sesuah apapun hidup kalian, jika kalian bersama maka semuanya akan terasa mudah.

Maka jika kami pergi
Kami tidak akan pernah khawatir karena putra-putri kami saling menjaga dengan satu ikatan

Dan tepat saat bait terakhir jeffrey ucapkan, air matanya menetes " kita pulang ? " lirihnya

Annalice mengangguk, ia memeluk Jeffrey erat denga isak pelannya " kita harus pulang "

Tamat

🍦lili : Scoup oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang