➳ OS─brother in law

1K 107 5
                                    

🐯brother in law🐯

Laluna tidak pernah segila ini pada sosok lelaki, ia tak pernah terobsesi apa lagi mengejar para pria.

Namun agaknya, hal itu harus musnah karena sejak melihat calon kakak iparnya, Laluna tahu bahwa dirinya telah terpikat pada sosok bermata elang yang memiliki wajah rupawan, Victor.

🐯brother in law🐯

Laluna menatap altar dengan datar, menjadi satu dari sekian banyaknya manusia yang hadir memeriahkan ballroom resepsi pernikahan kakaknya, Delina.

Matanya menatap sang kakak yang masih setia memamerkan senyum bahagianya sembari mengaitkan lengannya pada sang suami.

" kenapa rasanya menyebalkan sekali " dengusnya

Ia meneguk red wine hingga tandas, rasa pening semakin menjalar, ia bangkit dengan tertatih " harusnya aku yang lebih dulu bertemu dengan dia, ugh! Takdir sialan! "

Ia keluar dari ballroom, masih memiliki sedikit kesadaran setidaknya cukup membantu dirinya untuk menuju panthouse mereka dilantai 47.

Ia menuju kearah kamarnya setelah berhasil masuk kedalam panthouse, keadaan sepi karena seluruh penghuninya berada diballroom bangunan pencakar langit itu.

Laluna menghela nafasnya, mengacak rambutnya " sial! Dia sudah menjadi kakak ipar mu luna! Sadarlah! Dasar gadis gila! " umpatnya pada dirinya sendiri.

Gadis itu merebahkan diri diranjang besarnya " bukan salah ku jika aku menyukainya, lelaki yang sialnya sekarang adalah kakak ipar ku saja yang terlalu memikat " gumamnya.

🐯brother in law🐯

Jam menujukan pukul satu dini hari, sang pengantin baru serta tuan dan nyonya panthouse telah merampungkan resepsi yang melelahkan ini.

" laluna sudah pulang ? Aish anak itu selalu semaunya sendiri " gerutu sang ibu saat melihat sepatu anak bungsunya berada ditengah ruang keluarga.

" mungkin dia lelah ibu, aku pun sangat lelah "

" kalian segeralah beristirahat, hari ini sangat melelahkan karena menjamu ratusan tamu " ucap sang ayah.

Kedua pasangan pengantin baru itu mengangguk, menuju kamar mereka.

" husband, kau lelah ? "

Victor mengangguk " sangat, kau segeralah istirahat, aku akan membersihkan diri " ia berlalu setelah mengecup dahi sang istri.

Melihat Delina yang langsung tertidur pulas, ia memasuki kamar mandi berniat membersihkan diri, tidak terlalu lama karena hawa dingin malam yang bahkan tidak bisa disingkirkan oleh penghangat ruangan.

" sepertinya aku butuh hot matcha latte "

🐯brother in law🐯

Laluna meneguk air dingin, sepertinya kepelanya butuh dijernihkan karena tidak henti-hentinya memikirkan hal gila tentang kakak iparnya.

" aku yakin, kali ini aku benar-benar gila "

" kau gila ? "

Laluna berjengit kaget, lampu temaram dengan suasana hening membuat suara serak dibelakang tubuhnya terdengar jelas.

" kakak " cicitnya

" kau belum tidur ? "

Laluna menggeleng, ia memperhatikan sang kakak ipar yang tengah sibuk membuat minuman " aku tidak bisa tidur "

" kakak tidak istirahat ? Bukannya hari ini melelahkan ? "

Victor mengangguk, ia mengaduk matcha latte yang masih mengepulkan asap, sesekali menghirup aromanya yang menenangkan " benar, hari ini melelahkan. Tapi anehnya aku tidak bisa tidur "

Laluna meneguk ludahnya kasar, bahkan hanya dengan melihat Victor yang minum hingga jakun pemuda itu naik turun membuat pikirannya seperti tong sampah.

" laluna "

Panggilan pelan itu membuat darah laluna berdesir " ya ? "

" apa kau selalu memakai pakaian seperti ini ? "

Nafas Luna tersendat, kala Victor berjalan mendekat memindai tubuhnya yang hanya dibalut lingire hitam transparan " yaa, ini membuat tidur ku nyaman "

" apa kau sadar tanpa sengaja telah membangunkan sesuatu ? "

Nadanya masih tenang, dan Luna semakin dibuat gila hanya dengan keadaan ini.

Ia tersenyum miring " ya, jika aku tanpa sengaja membangunkannya maka dengan senang hati aku akan menidurkannya lagi "

🐯brother in law🐯

Laluna dan Victor sama gilanya, seharusnya ini malam pertama Victor dengan Delina, namun Laluna lah yang henggantikan posisi sang kakak yang masih tertidur lelap.

Nafas keduanya tak beraturan, jam menunjukan pukul empat pagi namun tak ada tanda bahwa yang sedang mereka lalukan akan segera berhenti.

" kak ... "

Victor menyeringai " haruskah aku menyesal karena terlambat menemukan mu terlebih dahulu ? "

Laluna mengecup sudut bibir pemuda yang telah resmi menjadi kakak iparnya itu " bukankah kakak mencintai kak Delina ? "

Victor menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah memerah Laluna, gerakannya melambat, sengaja karena ia ingin melakukan deep talk dengan intim. Ternyata rasanya menyenangkan.

" tidak juga, orang tua ku mendesak ku agar segera "

" kebetulan ugh, aku dan kakak mu cukup dekat "

Laluna menggigit bibirnya " jadi ? "

Victor menghentikan kegiatanya terlebih dahulu " jadi apa ? Kita sudah sejauh ini dan terlalu sayang jika dilewatkan, bukan begitu adik ipar "

Laluna terkekeh, mengalunkan kembali tangannya keleher Victor " segera selesaikan kak "

" ku harap waktu berjalan lambat, laluna ... "

Tamat

Ft Kim Taehyung

🍦lili : Scoup oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang