➳ SF─untitled 2014

1.5K 168 3
                                    

-untitled 2014 by GDragon-

❝ OPPA! APA KAU HANYA AKAN DIAM MELIHAT ISTRI MU DIHINA-HINA ?! ❞

Na Lalisa atau Kwon Lalisa tak bisa lagi menahan amarahnya, dada wanita itu naik turun, menatap tak percaya kepada suaminya yang masih setia duduk tenang menatap tab ditangannya

Prak!

Kwon Jiyong, suami dari Na Lalisa menatap sinis istri ❝ Apa dengan membanting tab ku, kau bisa memberikan ku anak ? ❞

Lalisa menggelengkan kepalanya tak percaya, wanita itu meremas bajunya merasa sesak teramat dalam didadanya ❝ Lalu aku harus bagaimana oppa ? ──Katakan ❞

❝ Tolong jangan hanya menyalahkan ku ❞ lirihnya

Jiyong mengabaikan lirihan istrinya, lelaki berusia 34 tahun itu justru menatap malas kearah istrinya yang sedang menangis sembari tertunduk dilantai kerjanya ❝ Lalu ? Aku harus menyalahkan siapa ? ❞

❝ Jelas-jelas hasil pemeriksaan menunjukan bahwa kau mandul! MANDUL ❞

Lalisa menutup matanya menikmati tikaman dihatinya ❝ Kau tahu oppa ? Tidak ada wanita yang menginginkan dirinya mandul ❞

❝ Memang. Memang tak ada wanita yang menginginkan dirinya mandul── namun tuhan juga memilih-milih sekiranya wanita mana yang pantas menjadi seorang ibu ❞

Lagi, luka yang sudah menganga lebar kini disiram air garam, penghinaan dari suami sendiri bagaikan melucuti harga dirinya.

❝ Ceraikan aku oppa ❞

Jiyong menatap Lalisa, wanita yang sudah ia sunting 2 tahun lalu ❝ Lalu kau akan menjadi gelandangan, begitu ? ❞

Lalisa mengangguk ❝ Menjadi gelandangan terdengar lebih baik dibanding menjadi istri pengusaha kaya seperti dirimu! ❞

Lelaki bermarga Kwon itu terkekeh sinis menarik rambut istrinya hingga wanita itu menengadah ❝ Wajah ini memang pantas menjadi gelandandan! ❞ ucapnya sembari mencampakan wajah tersebut.

Lalisa, wanita itu bangkit dari lantai. Menyeka air matanya, menatap dalam kearah suaminya yang sebentar lagi mungkin akan menjadi mantan suaminya ❝ Tak ingatkah bahwa wajah ini dulu sangat kau puja-puja Jiyong-shi ? ❞

❝ Aku memang mandul, tapi setidaknya jika aku bisa menjadi seorang ibu, aku tak akan pernah membunuh anak kandung ku sendiri seperti apa yang dilakukan ibu mu! ❞

Jiyong menegang ditempatnya, tangannya mengepal ❝ KWON LALISA! ❞

❝ Na Lalisa. Namaku Na Lalisa ❞

Setelah mengatakan hal tersebut, Lalisa pergi tanpa ragu dari kantor suaminya. Kepalanya tak menengok barang sedikit pun.

Jika tak bisa berdosa sebagai seorang ibu, maka Lalisa akan berdoa sebagai wanita yang tersakiti agar keluarga itu merasakan apa yang ia rasakan.

🕊

JIYONG membuka pintu rumahnya, melempar tas kerjanya ❝ Lalisa aku pulang! ❞

Langkahnya terhenti, ia terenyak dengan perkataannya, menyentuh bibirnya ❝ Apa yang tadi aku ucapkan ? ❞

Pria itu menggeleng, menatap ibunya── nyonya Kwon yang menatapnya dengan dahi berkerut ❝ Ada apa dengan sambutan itu ? ❞

Jiyong menggeleng ❝ Tidak eomma── bukan apa-apa ❞ kilahnya

Nyonya Kwon mengangguk kecil, wanita berumur itu menyeruput teh hijaunya ❝ Wanita tak berguna itu mengirimkan surat cerai── segera tanda tangani itu, suratnya ada dikamar mu ❞

🍦lili : Scoup oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang