d u a

5.3K 491 64
                                    

JANGAN LUPA VOTE SEBELUM MEMBACA, BIAR AUTHORNYA CEPET UPDATE. KOMEN BIAR RAME☺👌

 KOMEN BIAR RAME☺👌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"LANA!" suara cempreng itu membuat Lana yang sedang duduk di bawah pohon yang rindang mendengus kesal.

"Berisik banget lo sih, Let! "

Cewek yang bernama Aletta itu meringis tanpa dosa.

"Ehehehe..iya maaf,"

Lana menyuruh Letta untuk duduk di sebelahnya, Letta pun menurut. Beberapa menit saling diam akhirnya Lana membuka percakapan.

"Oh ya, lo kenapa manggil gue gak santai tadi? "

Letta menepuk jidat. "Ah iya gue lupa! Tadi gue di suruh Kak Mark buat panggilin lo."

"Acara MOS nya kan dimulai lagi entar sehabis sholat dzuhur, ngapain dia manggil gue? "

Letta mengangkat bahu. "Gak tau gue. Udah sana lo temuin dia di ruang ketos, daripada lo dimarahin kaya tadi di lapangan."

Dengan berat hati Lana berjalan ke ruang ketos itu. Sebenarnya dia masih sedikit ada rasa kesal ke ketosnya itu. Dia heran sendiri, tadi pagi aja ketosnya itu mengklaim dia sebagai pacarnya. Dan waktu apel tadi dia dimarahin cuma gara-gara berisik, padahal yang lebih berisik itu tetangga kelasnya. Memalukan, jelas saja. Dunia memang tidak adil!

Tok tok tok...

"Masuk"

Lana langsung melangkah masuk, tidak lupa menutup pintu dulu. Lana melihat Mark, pacarnya ah tidak Lana tidak terlalu mengharapkan itu kenal saja enggak, sebut saja Ketosnya. Tahu namanya pun baru tadi diacara pembukaan.

"Ada apa Kak Mark?" tanya Lana sebisa mungkin terlihat sopan, walaupun dalam hati masih menyimpan dendam terhadap orang yang sedang duduk di kursi kebesarannya.

Mark menatap Lana, melangkah memutari meja untuk berdiri di hadapan Lana. Mark sedikit mencondongkan badannya kearah Lana, sehingga jarak mereka berdua hanya beberapa centi saja. Lana harus menahan nafas untuk itu. Sialan jantungnya enggak bisa diajak kompromi!

"Ad—ada apa ya Kak? " tanya Lana terbata.

Mark tidak menjawab, tetapi matanya masih setia menatap kearah Lana.

Lana mundur selangkah, dengan cepat Mark menarik Lana kearahnya.

Anjritt! Gue di peluk ketos! Batin Lana cengo.

Mark meletakan kepalanya di bahu Lana. "Maaf tadi aku marahin kamu, coba aja kalo gak berisik pasti enggak bakal aku marahin" bisik Mark di telinga Lana.

Lana merinding sekaligus tidak bisa berkata apa-apa. Aku-kamu? Sejak kap-

"Dan kamu harus ingat, Lana. Kamu pacar aku. "

𝐏𝐎𝐒𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐕𝐄 | 𝐌𝐚𝐫𝐤 𝐋𝐞𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang