t i g a b e l a s

2.2K 209 6
                                    

JANGAN LUPA VOTE SEBELUM MEMBACA, KOMEN JUGA BIAR AUTHORNYA CEPET UPDATE😐👌

JANGAN LUPA VOTE SEBELUM MEMBACA, KOMEN JUGA BIAR AUTHORNYA CEPET UPDATE😐👌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Halo Lana, kamu sibuk gak hari ini?" tanya Maya di sebrang telepon.

"Enggak Mam."

"Kalo gitu main sini ke rumah, Mama udah lama gak ketemu kamu. Sekalian Mama juga mau buat kue, kamu mau kan bantu-bantu Mama? "

"Mau Ma, Lana juga enggak ada kemana-mana habis pulang Sekolah ini."

"Bagus kalo gitu, langsung kesini aja."

"Iya Ma."

"Oke. Kamu kesini bawa Mark juga, udah beberapa hari ini dia gak pulang. Tolong ya Lana sayang."

"Tap—"

Tut tut

Lana akan protes tapi teleponnya sudah di matikan sepihak. Menghela nafas. Sepertinya ini karma telah bohong bahwa dia akan ke Mall sama Mama Lina, dan berakhir dia harus membantu camernya.

Jika ditanya Lana keberatan atau tidak. Jelas tidak. Yang membuat Lana malas adalah bertemu Mark dan mengajak cowok itu pulang bersama. Dan ingat! Lana masih kesal atas perkataan Mark di ruang Osis.

Lana berdiri di depan gerbang menunggu sang sopir yang akan menjemputnya. 2 hari ini Lana tidak bersama Mark, dan Lana harus terbiasa kedepannya agar tidak bergantung pada Mark.

Tadi Karina menawarkan bantuan dengan mau mengantar ke rumah, hanya saja Lana menolak. Dan berakhir Lana berdiri sendiri, masih ada beberapa siswi yang bernasib dengannya. Lana bernafas lega, setidaknya dia tidak benar-benar sendiri walaupun dia tidak mengenal siswi itu.

"Belum pulang?" suara seseorang mengejutkan Lana.

Lana menoleh, dan melihat Mark yang berhenti di depannya dengan motor kesayangan cowok itu.

"Em—an... "

"Mama nyuruh ke rumah kan?" Lana langsung menatap Mark kaget.

"Ck! Kenapa gak samperin atau telpon?"

Lana mendengus, tidak bisakah Mark bertanya lembut tidak dengan muka datar.

"Males ah." Lana berdiri hendak melangkah pergi dari sana. Tetapi Mark lebih dulu menahan tangannya.

"Naik." titah Mark.

𝐏𝐎𝐒𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐕𝐄 | 𝐌𝐚𝐫𝐤 𝐋𝐞𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang