JANGAN LUPA VOTE SEBELUM MEMBACA, BIAR AUTHORNYA CEPET UPDATE. KOMEN BIAR RAME👌
-
Bel istirahat berbunyi, Lana dan Letta berniat makan kantin di kantin bersama. Senyum senang Lana luntur ketika melihat Mark yang sudah berdiri di samping pintu kelas.
"Lana, ayok! " tanpa persetujuan Lana, Mark menggenggam erat tangan Lana dan berjalan beriringan menuju tempat biasa.
Sebelum itu Lana memberi senyum tidak enaknya ke arah Letta, dan Letta mengangguk paham. Iya, Letta sudah tau mengenai hubungan mereka. Dan sudah sering juga Letta dan Lana berniat makan bersama di kantin, tetapi selalu gagal. Dan pelakunya itu Mark.
"Mark, aku kan pengin makan di kantin kaya temen-temen." kesal Lana setelah dia di suruh duduk di sofa ruang Ketos.
Semenjak dia Sekolah disini dan menjadi pacar Mark, dia tidak pernah makan di kantin. Kata Mark makanan di kantin kurang sehat, dan cowok itu selalu membawa makanan atau mungkin memesan secara daring sebelum istirahat.
Dari sini Lana mulai paham sifat Mark yang tidak suka di bantah, bahkan mulai posesif?
"Lana, makanan di kantin ga—"
"Gak sehat nanti perut kamu sakit, apalah itu. Mark bahkan Letta sering makan di kantin, tapi dia baik-baik aja sampe sekarang." potong Lana tetapi Mark hanya diam, cowok itu membuka kotak makan yang sudah dia pesan dari restoran langganan Mama-nya, lalu menyuapkan itu ke Lana.
"Buka mulut kamu, aku suapin. Aak.. "
"Ishh, " Lana pun membuka mulutnya menerima suapan itu.
"Enak? " tanya Mark lembut, sambil menyeka sudut bibir Lana yang ada noda makanan.
Lana mengangguk. "Seperti biasa."
"Kamu gak makan? " tanya Lana saat sudah beberapa sendok makanan masuk ke mulutnya, tetapi Mark tidak makan sama sekali. Cowok itu malah serius menyuapinya.
"Aku udah makan tadi, " jawab Mark, kembali menyuapi Lana.
"Kapan? "
"Selesaiin makannya dulu, baru ngobrol, sayang."
Lana memutar bola matanya kesal, tapi ada rasa bahagia saat Mark berbicara lembut begitu bahkan memanggilnya sayang.
"Udah kenyang,"
"Satu suap lagi, janji habis itu udah." Lana yang memang sudah malas berdebat akhir-akhir ini menerima suapan terakhir dari Mark.
Setelah Lana selesai makan, Mark membereskan sisa makanan itu. Lalu ikut duduk kembali di sebelah Lana.
"Aku ke kelas ya?" tanya Lana bersiap berdiri. Mark mencegahnya, menyuruh Lana untuk duduk kembali.
"Bentar, aku masih kangen." Mark meletakan tangannya di pinggang Lana, menariknya agar lebih dekat. Setelah itu memeluk Lana, dan menghirup dalam-dalam wangi tubuh Lana yang entah kenapa sekarang menjadi candunya.
"Mark,"
"Hem,"
"Kenapa kamu bisa sayang sama aku? "
Mark melepaskan pelukanya dan menatap mata Lana untuk beberapa saat. "Sayang gak butuh alasan, kan? "
"Ih tapi kan, aku juga pengin tau alasannya apa." Lana mengerucutkan bibirnya kesal atas jawaban Mark.
Mark mencubit pipi Lana gemas. "Karena kamu gemesin,"
"Cuma itu? "
"Enggak, aku suka kamu itu yaa karena semua yang ada di diri kamu. Kenapa tanya itu, hem? " Mark mendekatkan wajahnya dan menatap dalam Lana.
Jantung Lana tidak karuan sekarang, apalagi Mark menatapnya tanpa berkedip.
"Mark, ih mukanya jangan deket-deket gini." Lana mencoba mendorong badan Mark agar menjauh. Tapi justru Mark semakin mendekat, bahkan hidung keduanya sudah bersentuhan.
"Kenapa, hem?"
"Mark," Lana menyoba menahan tubuh Mark yang semakin merapat padanya.
"Kamu gemesin banget sih, jadi pengin gigit."
Tanpa aba-aba Mark mengigit pipi kiri Lana gemas.
"Mark jangan di gigit pipi aku."
"Mending di gigit atau dicium? " tanya Mark dengan seringaian di wajahnya.
Lana bungkam, ini bukan pilihan melainkan keuntungan untuk Mark.
"Kalo diem berarti kamu pilih keduanya." putus Mark menyerang kembali pipi Lana, lalu pindah ke bibir Lana. Ciuman Mark berlangsung tidak lama, tapi mampu membuat pipi Lana merah merona. Membuat Mark tersenyum senang.
"Pipi kamu kenapa?" goda Mark.
"Ish, kamu mah." Lana menunduk malu dan langsung memeluk Mark untuk menghilangkan rasa malunya, Mark tersenyum manis dan membalas memeluk Lana erat.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐎𝐒𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐕𝐄 | 𝐌𝐚𝐫𝐤 𝐋𝐞𝐞
Teen Fiction【𝙊𝙉 𝙂𝙊𝙄𝙉𝙂】 ❝Aku gak suka ya, kamu deket-deket sama cowok lain selain aku.❞ Possessive? Itulah Mark Lee, cowok itu berubah menjadi sangat posesif setelah kepindahannya ke sekolah pacarnya-Alana. Akankah Lana akan bertahan atau memilih menyer...