【𝙊𝙉 𝙂𝙊𝙄𝙉𝙂】
❝Aku gak suka ya, kamu deket-deket sama cowok lain selain aku.❞
Possessive? Itulah Mark Lee, cowok itu berubah menjadi sangat posesif setelah kepindahannya ke sekolah pacarnya-Alana.
Akankah Lana akan bertahan atau memilih menyer...
JANGAN LUPA VOTE SEBELUM MEMBACA, BIAR AUTHORNYA CEPET UPDATE. KOMEN BIAR RAME👌 🔥🔥
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka berlima pulang dari rumah Karina sekitar jam 5 lebih. Dan kini yang tersisa hanya Lana, Letta dan Rendra saja di mobil yang akan menghantar ke rumah Lana.
"Makasih Ren, mau mampir dulu?"
"Lain kali aja, Lan. Udah masuk sana, gue sama Letta pamit pulang dulu."
"Iya udah, hati-hati dijalan. Jaga sahabat gue, anterin sampe rumah dengan selamat."
"Siap tuan putri." baik Lana maupun Rendra sama-sama tertawa.
Letta? Gadis itu sudah tertidur di kursi penumpang samping Rendra.
Setelah itu, tak lama mobil Rendra melaju dengan kecepatan sedang.
Lana berbalik berniat membuka pintu gerbang tapi tangannya dicengkeram oleh seseorang.
"Lepasin, Kak."
"Bisa kita bicara sebentar?"
"Gue rasa, kita udah gak ada urusan lagi."
"Lana please."
"Kak, gue mohon lepasin tangan gue. Gue cape, gue mau istirahat." ucap Lana dengan setenang mungkin.
Ini merupakan pertama kalinya setelah setahun terakhir mereka saling berbicara lagi.
Tantunya sekarang Lana sudah tidak akan menghindar lagi, benar kata Mark dia harus bangkit. Dan hadapin ini.
"Sebentar aja Lana. Ada yang mau gue omongin sama lo."
"Buat apa?" Lana bertanya sembari mendongak, menatap mata Vernon yang menyiratkan akan penyesalan?
"Buat lurusin kesalahpahaman dulu."
"Gue rasa semua udah jelas, Kak. Gue juga udah gak ada rasa apa-apa sama lo."
Cengkeraman di pergelangan tangan Lana mengerat. Membuat Lana meringis menahan sakit.
"Tapi gue udah suka sama lo dari lama Lana!" ucap Vernon meninggikkan suaranya.
Mata Lana berkaca-kaca, bukan. Bukan karena ucapan Vernon. Tapi pergelangan tangannya yang dicengkeram sangat erat oleh Vernon.
Lana melirik pergelangan tangannya itu, ternyata kuku-kuku Vernon sedikit panjang. Tidak sedikit, bisa dikatakan panjang apalagi jempolnya. Pantas saja Lana merasa sakit.
"Kak lepasin." mohon Lana.
"Seperti tangan lo ini, gue juga gak bakal ngelepasin lo."
