JANGAN LUPA VOTE SEBELUM MEMBACA, BIAR AUTHORNYA CEPET UPDATE. KOMEN BIAR RAME👌
***
"Mark, mau lagi." pinta Lana menampilkan ekspresi memelas.
"Kamu udah habis satu cup besar, Lana. Aku gak ngijinin ya." peringat Mark.
"Kamu pelit. Udah lah, aku mau cari cowok lain aja." Lana cemberut dan menghentakan kakinya.
Mark tersenyum tipis, ada - ada saja kekasihnya ini. Dia sebenarnya tidak tega melihat Lana yang merengek. Tapi, Mark juga tidak mau Lana sakit.
"Ih tuhkan, kamu gak asik. Dasar pelit!!"
Lana melangkah keluar dari kedai es krim, Mark segera menyusul setelah membayar es krim yang pacarnya itu makan.
Baru saja akan memanggil Lana untuk menunggunya, mata Mark jatuh kepada Joshua yang sedang berbincang-bincang dengan Lana. Dan kekasihnya itu terlihat asik berbincang dengan Joshua.
Mark tidak suka melihat itu.
"Lana, ayo pulang sayang." Mark menekan kata terakhir sembari melirik Joshua.
"Kamu pulang aja sana dulu. Aku mau ngobrol sebentar sama Kak Joshua."
Mark menatap tidak suka. "Gak! Gak boleh!"
Mark menarik paksa Lana. Cewek itu masih melihat kearah Joshua.
"Kapan-kapan kita ngobrol lagi ya, bye Kak josh." ucap Lana tanpa suara, Joshua hanya tersenyum sambil mengangguk.
"Mark."
Mark diam.
"Mark ih!! Kamu denger gak sih?!" kesal Lana yang merasa teracuhkan sedari tadi.
"Denger." akhirnya Mark menjawab.
"Kamu kenapa?"
Mobil berhenti, karena lampu merah. Lana kembali mengulang pertanyaannya.
"Mark, kamu kenapa?"
"Pikir aja sendiri." balas Mark tanpa melirik Lana.
"Selalu gitu." gerutu Lana lalu mengalihkan pandanganya ke samping kirinya.
Mark mendengar gerutuan Lana, dan Mark tetap diam. Ketika lampu sudah hijau, Mark segera melajukan mobilnya ke rumah Lana.
"Sampai." ucap Mark.
Lana melirik sekitar. Ada rasa lega di depan rumah sudah ada mobil kedua orang tuanya. Dan ada rasa sedikit tidak rela harus jauh dari Mark, mungkin karena kemarin-kemarin Lana menginap di apartement Mark, dan cowok itu yang selalu perhatian walaupun ada saja kelakuan Mark yang membuat Lana kesal.
Dan kali ini Papa dan Mamanya pulang lebih cepat, tidak bisa dipungkiri Lana senang akan hal itu.
"Kamu gak mau mampir dulu?" tanya Lana saat akan keluar.
"Males." jawab Mark jutek.
Lana mengambil tangan Mark dan menggenggamnya. Mark hanya diam, tetapi tatapannya tak sedetik pun berpaling dari wajah Lana.
"Aku tau kamu cemburu gara-gara tadi aku ngobrol sama Kak Josh. Tapi Mark, kamu gak seharusnya begitu. Aku sama dia cuma temen, gak lebih."
"Lana, kamu tau kan? Kalo aku gak suka liat kamu deket sama cowok lain, apalagi sampai ketawa gitu."
"Aku sama dia cuma ngobrol biasa, dan tadi kita ketawa karena dia cerita kejadian lucu. Udah itu aja, gak lebih. Jadi kamu gak harus cemburu berlebihan kaya gini." Mark menarik tanganya dari Lana.
"Turun. Aku mau pulang." Lana yang tahu Mark mengusirnya pun berlalu keluar dari mobil Mark.
Lana menatap mobil Mark, iya dia tahu sudah membuat Mark marah. Cuma kan, apa salah Lana mengobrol biasa dengan Joshua? Bahkan dia mengobrolnya tidak lebih dari 5 menit. Memikirkan itu membuat Lana pusing akan sikap kekasihnya itu yang posesifnya bertambah tiap harinya.
"Lana, kamu udah pulang?" Lana berbalik ketika mendengar suara Lina-Mamanya.
"Lana kangen banget sama Mama." ucap Lana memeluk Lina.
"Mama juga, maaf ya Mama sering ikut Papa kamu. Papa kamu itu yang gak mau jauh-jauh dari Mama, udah tua juga kelakuannya masih gitu."
Lana tertawa mendengar ucapan Lina. "Itu karena Papa sayang banget sama Mama, dan gak bisa jauh dari Mama. Maunya disayang sama Mama."
"Udah udah, malah kamu udah kaya Papa kamu aja ngomongnya."
"Aku kan juga anak Papa, Mah."
Mereka berdua melepas pelukan hangat antara anak dan ibu, dan berjalan beriringan memasuki rumah.
"Kamu tadi dari mana aja? Terus sama siapa? Sama Mark, 'kan?" tanya Lina beruntun saat mereka berdua telah duduk di sofa ruang tamu.
"Nanyanya satu-satu kali, Mah." kesal Lana tetapi tidak kesal beneran.
"Ya udah jawab satu-satu dulu." Lina cuma senyum kecil.
"Aku tadi habis makan bareng sahabat aku juga Mark. Terus kita mampir ke dulu buat makan es krim. Dan Lana tadi dianter Mark. "
"Gak diajak mampir Mark nya?" Lana menggeleng.
"Mark nya gak mau, ya udah masa aku paksa." balas Lana.
"Pasti kalian berantem nih. Denger Lana, Mama bukan maksud bela Mark atau apa. Cuma Mama liat Mark itu sayang banget sama kamu, buktinya selama Papa sama Mama pergi dia mau jaga kamu."
"Tapi dia selalu ngambek Mah, kalo aku deket atau ngobrol sama cowok lain. Padahal itu cuma Kak Joshua, temen smp aku."
"Itu tandanya dia memang sesayang itu sama kamu dan gak mau kamu ngelirik yang lain."
"Ih tap—"
"Minta maaf gih, bujuk Mark biar gak ngambek lagi. Mubazir pacar ganteng dan pengertian kaya Mark kamu gak perhatiin." ucap Lina menyuruh Lana untuk menelpon Mark.
"Besok aja pas di sekolah, Lana cape mau istirahat." pamit Lana yang langsung menuju kamar.
"Gimana ini? Bujuk kagak ya? Ah tapi kan masih ada besok. Udahlah besok aja." akhirnya Lana memutuskan untuk membujuk Mark besok.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐎𝐒𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐕𝐄 | 𝐌𝐚𝐫𝐤 𝐋𝐞𝐞
Teen Fiction【𝙊𝙉 𝙂𝙊𝙄𝙉𝙂】 ❝Aku gak suka ya, kamu deket-deket sama cowok lain selain aku.❞ Possessive? Itulah Mark Lee, cowok itu berubah menjadi sangat posesif setelah kepindahannya ke sekolah pacarnya-Alana. Akankah Lana akan bertahan atau memilih menyer...