Alternative Universe
Lee Taeyong
Nakamoto Yuta.
.
.
.
Waktu menunjukkan pukul 12 tengah malam. Taeyong belum kunjung memejamkan matanya setelah menyelesaikan konser di salah satu kota di Amerika Utara beberapa jam yang lalu. Sesuatu benar-benar mengganggunya, yang juga memaksanya untuk tidak berhenti mengawasi.
Bagaimana tidak, tiga orang sedang berbaring berhimpitan di ranjang sebelah sambil menonton film di layar televisi. Posisinya Yuta diapit Jungwoo dan Mark—yang sudah terlelap lebih dulu saat film baru diputar. Ditambah lagi tangan Jungwoo dengan seenak jidatnya melingkar di pinggang kelasihnya. Lebih dari cukup untuk membuat Taeyong kegerahan meski AC sudah mendinginkan ruangan sampai angka 20 derajat celsius.
Banyak sudah hal yang dilakukan sang leader untuk meredam kecemburuannya. Setidaknya agar tidak marah-marah karena energinya tak tersisa banyak. Namun ia malah makin tak bisa berhenti mengawasi. Pandangannya tidak pernah terlepas dari dua orang itu barang sedetik. Siapa tahu Jungwoo berbuat yang tidak-tidak pada kekasihnya. Kalau iya, taeyong tidak akan ragu menendangnya dari jendela kamar hotel. Kebetulan mereka menempati lantai 24.
Tidak, dia tidak setega itu.
"Jungwoo-ya, kau tidak tidur?"
"Aku mau tidur dengan Yuta hyung," balas Jungwoo dengan nada manja sambil mengeratkan pelukannya pada Yuta. Si pemuda Jepang juga sengaja membalas pelukan dari yang lebih muda.
"Oh, oke."
Singkat dan dingin. Sudah cukup membuat nyali Jungwoo menciut. Seolah Taeyong memancarkan aura 'jauh-jauh-dari-yutaku'.
"Hyung, aku kembali ke kamar, ya?" Bisiknya pada Yuta.
"Kenapa?" tanya Yuta heran. Padahal sebelumnya Jungwoo sudah berjanji akan tidur bersama saat di perjalanan tadi.
Jungwoo melirik Taeyong sebentar, memastikan sang leader tidak sedang menatapnya. Kemudian berbisik lagi, "Pacarmu mengerikan."
Yuta meringis mendengarnya. Memang dia juga merasakan aura gelap dari kekasihnya sejak tadi. Tapi lebih memilih bersikap masa bodoh.
"Aku kembali ke kamar. Selamat malam Yuta hyung! Taeyong hyung juga. Mark sudah tidur jadi tidak perlu."
Yuta langsung mendekati Taeyong seperginya Jungwoo di sana.Setelah kepergian Jungwoo dari sana, Yuta bangkit dari tempat tidur. Menghampiri Taeyong yang baru bisa bernapas lega.
"Kau membuatnya takut tahu!"
Si pemuda Jepang mendaratkan beberapa cubitan di pinggang Taeyong. Membuat yang lebih tua beberapa bulan merintih kesakitan.
"Dia duluan yang memelukmu seperti itu!" Taeyong membela diri. "Harusnya kau tidak melepas stiker itu, jadi dia tahu kalau kau punyaku."
Yuta menghela napas. Masalah stiker, kemarin ia melepasnya saat cuci muka sebelum tidur. Taeyong terus protes akan hal itu. Tapi Yuta tidak menanggapinya dengan serius.
"Dengarkan aku ya, Yongie."
Yuta menangkup wajah Taeyong dengan kedua tangannya. Menatap manik bulat yang menurutnya lucu.
"Tanpa stiker itu aku tetap kekasihmu. Aku..." Yuta mengambil jeda, memalingkan wajahnya yang dengan sendirinya merona.
"Aku milikmu."
Yuta merasa bukan seperti dirinya mengatakan sesuatu semacam itu. Setidaknya itu bisa menghilanglan kecemburuan Taeyong. Sedangkan si pencemburu tersenyum bodoh karena pengakuan Yuta barusan. Ia pun menarik Yuta ke dalam pelukannya.
"Kukira usiamu sudah seperempat abad, tapi pikiranmu masih balita. Bodoh."
"Dan si bodoh ini milik Lee Yuta."
"Nakamoto," Yuta mengoreksi.
Hening sekejap. Sampai Taeyong menyadari bahwa masih ada orang selain mereka berdua dalam ruangan itu.
"Mark bagaimana?"
"Biarkan dia tidur di sana. Aku bisa tidur denganmu."
Taeyong melepaskan pelukan, bertanya memastikan, "Kau yakin?"
Yuta mengangguk tanpa curiga. Sedetik kemudian tubuhnya didorong ke ranjang. Si pelaku sudah lebih dulu mengunci pergerakan sebelum ia sempat bereaksi.
"Minggir! Kita masih ada jadwal lain besok."
Taeyong menyeringai, "Siapa yang peduli?"
—————
Yang tidak mereka sadari, Mark terbangun ketika mendengar suara bisig dari belakangnya. Dia mencoba tidur lagi, tapi suara itu malah semakin keras. Hhh, harusnya ia ikut pergi bersama Jungwoo
"Seseorang tolong keluarkan aku dari sini!" jerit Mark yang polos dalam hati.
—————
kasian mark :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Written In The Stars
ФанфикOur story is written in the stars just a oneshoot or short story collection with NCT's 𝗟𝗲𝗲 𝗧𝗮𝗲𝘆𝗼𝗻𝗴 and 𝗡𝗮𝗸𝗮𝗺𝗼𝘁𝗼 𝗬𝘂𝘁𝗮 as main cast. - strictly top!ty - ga mesti romance - jangan berharap ada scene 'ehem' yg dijelasin sejelas-je...