stealer

834 82 5
                                    

Alternative Universe

Lee Taeyong
Nakamoto Yuta

.

.

.

.

Taeyong mematikan televisi di depannya. Beberapa hari ini isi acara berita hanya tentang pencuri, pencuri, dan pencuri. Pencuri uang bersenjata di minimarket yang biasanya beraksi pada malam hari dan belum diketahui identitasnya. Taeyong sampai bosan mendengarnya. Lebih baik makan saja.

Betapa kasihannya dia, orang tuanya pergi tanpa meninggalkan makanan apa pun. Hanya uang dan beberapa bahan yang tersisa di kulkas. Tapi dia sedang malas memasak. Akhirnya memutuskan untuk membeli mi instan di minimarket dekat rumahnya.

Minimarket. Taeyong jadi teringat dengan pencuri minimarket itu. Tapi siapa peduli? Laparnya lebih penting sekarang.

Taeyong berjalan menuju minimarket. Menyusuri jalanan yang gelap karena sebagian lampu jalan sudah rusak. Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya sampai di minimarket.

Dia mengambil satu cup mi instan dan sekaleng minuman bersoda, membayar kemudian menyeduhnya di sana juga. Malas membawanya ke rumah.

Sambil menunggu mi nya matang, Taeyong hanya duduk di kursi yang menghadap ke jalanan di luar. Dia tadi lupa membawa hp sehingga tidak bisa melakukan apapun.

Kini mi instannya telah matang. Tanpa babibu Taeyong langsung melahapnya. Sebelum cacing di perutnya kelewatan makan usus.

"Ayo mi, come to daddy~"

Seonggok tepung panjang itu masuk ke dalam mulut Taeyong. Hancur berkeping-keping di dalam sana.

Fokus makan Taeyong terpecah ketika melihat seorang pemuda berjalan masuk ke minimarket itu. Dengan balutan sweter hitam putih dan celana jeans hitam. Beannie putih yang menutupi rambut blonde-nya dan kacamata menggantung di hidung bangirnya. Menambah kesan manis yang membuat Taeyong tersenyum sambil menggumamkan kata-kata pujian tanpa sadar.

Taeyong tidak bisa mengalihkan pandangan sebelum sosok itu menghilang di balik rak. Dia kembali menyuapkan mi ke dalam mulutnya. Meski rasanya menjadi sedikit berbeda, lebih enak.

Makanannya habis bertepatan dengan pemuda manis tadi duduk setengah meter di sampingnya. Taeyong merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. Biasanya dia hanya merasakan ini saat disuruh mengerjakan soal di depan kelas oleh gurunya.

Tapi ini berbeda.

Dengan segala keberaniannya, Taeyong menggeser duduknya mendekati pemuda itu. Hal itu belum cukup untuk mendapat perhatiannya. Jadi Taeyong mencoba menyapa.

"Hai...?"

Yuta, si pemuda manis itu menoleh. Menatap Taeyong dengan tatapan aneh. Dia memilih mengabaikan Taeyong yang tersenyum padanya.

Jutek sekali, batin Taeyong.

Taeyong dikenal sebagai seseorang pekerja keras dan tidak mudah putus asa. Hanya diabaikan tidak membuatnya mundur dari perjuangan. Dia mencari bahan obrolan lain untuk dibicarakan.

"Kau orang baru? Aku belum pernah melihatmu sebelumnya," tanya Taeyong.

Yuta menelan makanan di dalam mulutnya. Kemudian menjawab pertanyaan Taeyong tanpa menoleh ke arahnya, "aku hanya ke rumah teman."

"Siapa?"

"Doyoung."

"Ah, si kelinci liar itu? Dia temanku juga. Tapi tidak pernah bilang kalau punya teman semanis dirimu."

Uhuk.

Dia tersedak mendengar kalimat terakhir yang keluar dari mulut Taeyong. Manis katanya?

Pertama kali dalam hidupnya ada laki-laki yang bilang dirinya manis selain bayahnya. Itu pun sudah sangat lama waktu dia kecil dulu. Yuta meneguk minuman tanpa menggubris orang di sampingnya.

"Omong-omong, kamu tahu pencuri minimarket yang belakangan ini viral?"

Yuta mengangguk. Dalam hati berharap agar pria di sampingnya tidak melanjutkan obrolan. Sungguh, dia merasa tidak nyaman diajak mengobrol panjang oleh orang asing. Apalagi orang asing itu menatapnya aneh.

"Kamu pencurinya ya?"

Uhuk.

Untuk kedua kalinya pemuda manis itu tersedak dalam waktu kurang dari 2 menit. Berpikir bahwa pria di sampingnya benar-benar tidak waras. Ini pertemuan pertama mereka dan langsung menuduhnya pencuri. Status Taeyong turun dari orang asing menjadi orang asing plus aneh.

"Aku tidak punya waktu untuk itu. Kenapa menuduhku?!" balasnya tak terima.

"Tapi kamu baru saja mencuri."

"Tidak, aku membayar ini. Tanyakan pada kasirnya saja kalau tidak percaya!"

"Aku tidak bilang kamu mencuri makanan."

Dahinya mengerut. Dia tidak melakukaan apapun dan dituduh sebagai pencuri.











"Kamu mencuri hatiku."













Yuta ingin pulang saja.



—————

cringe begini... ㅠㅠ

Written In The StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang