15.Pestaa!

190 21 3
                                    

Jangan lupa vote sayang

-

-

♥*♡∞:。.。  。.。:∞♡*♥





Malam cepat berganti, Hari demi hari telah berlalu, sudah tiga hari semenjak kepulangan dari camping mentari terus diam di dalam kamar. Tidak keluar sama sekali tidak bertemu dengan teman teman maupun orang lainnya, kecuali keluarga Jason. Yah, mentari masih di rumah Jason dimana sang bunda sama ayah belum kunjung untuk pulang, janji yang akan pulang kemarin kini terundur lagi, mentari sedih dia rindu dengan bunda dan ayah nya. Saat ini dia sedang menangis memikirkan dirinya sendiri, memikirkan bunda dan ayah nya yang ia rindukan. Ia juga memikirkan sesuatu yang membuat dia tidak berniat untuk keluar kamar, selama tiga hari ini mentari hanya berdiam diri makan saja tante meira yang menghantarkan. Mentari hanya tidur makan, overthinking dan berdiam diri.

Tok.. Tok.. Tok.

Terdengar ketukan pintu, mentari mengalihkan pandangannya yang sedang menatap luar lewat jendela, ia mengusap pipi nya yang basah akibat menangis, ia beranjak dari duduk nya membuka pintu yang dia kunci. Terlihat sosok jangkung di depannya, mentari hanya diam tidak ingin melontarkan kata apapun, sosok di depannya menatap mentari penuh rasa bersalah ia ingin meraih tangan mentari namun dengn cepat mentari memundurkan diri, mentari bosan ia ingin menutup pintu itu namun di tahan.

"Lo boleh nolak gue tar, tapi jangan kek gini. Gue ga suka liat lo ngurung terus"-iya, itu brian yang berada di depan mentari

"Ini semua salah lo juga.. Lo kehilangan kemaluan lo bri"-sahut mentari dengan napas yang sedikit memburu

"Gue minta maaf tar, ga seharusnya gue gitu.. Gue bener bener minta maaf"-Ucap brian tulus menatap mentari sendu

"Udah gue maafin, tapi gue gamau temenan sama lo lagi"-ucap mentari mutlak ia menutup pintu nya sedikit kasar

"Sebenci itu lo sama gue, cuman karna satu kesalahan"-batin brian

Iyaa ini semua kesalahan brian kenapa mentari terus mengurung diri, brian yang membuat mentari malu di hadapan teman temannya semasa pulang camping pada hari itu. Dimana brian dengan tiba tiba mengungkapkan perasaannya setiba nya di jakarta di hadapan semua teman temannya, bahkan satu hal yang mentari benci yang di lakukan brian dengan seenak nya lelaki itu mencium mentari di hadapan mereka tanpa mentari menjawab ungkapannya, bukannya senang mentari malah marah dan mengungkapkan kata benci terhadap brian bukan menjawab pertanyaan cinta dari brian. Sungguh itu hal memalukan bagi mentari karna hal itu mentari tidak pernah melakukannya apalagi di hadapan banyak orang.

"Tari sayang.. Kamu di dalam nak? "-tante meira memanggil nya dari luar

Mentari kembali mengusap wajah nya agar tante meira tidak melihat nya yang sedang menangis. Mentari membuka pintu dan mendapati tante meira yang tersenyum padanya.

Om Itu Suamiku[ Slow update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang