42. Liburan

328 14 0
                                    

Udah mah pait, item lagi apalagi kalo bukan KOPI.

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

✧༺♥༻✧

-

-

Pagi menyapa, burung burung berkicauan merdu di atas. Matahari yang mulai memunculkan dirinya dengan malu malu hawa dingin mulai terasa di pagi hari ini. Siluet cahaya menembus celah dari balik jendela menusuk netra yang masih terpejam, merasa terganggu netra sipit dengan bola mata bulat hitam itu terbuka dengan perlahan karena merasa terganggu dengan siluet nya.

Sesekali mengucek matanya, meregangkan otot otot nya agar tidak kaku, menghirup udara segar di pagi hari meskipun masih di dalam kamar. Sebuah tangan yang melingkar di perut nya menampilkan senyuman manis di pagi hari, mengelus tangan kekar yang sepanjang malam terus memeluk dirinya begitu erat dan hangat.

Mengingatkan memori tentang dirinya bersama lawan jenis nya tadi malam, banyak menghabiskan waktu hanya untuk bergempur gairah dengan keringat yang mereka buat. Pipi merah merona nya muncul kala mengingat hal itu terjadi, sebuah kecupan dan helusan lembut ia dapatkan malam itu.

Mentari, membalikan tubuh nya dengan pelan agar tidak menganggu objek yang masih tertidur dengan pulas di sebalah nya. Ia memandang wajah yang benar benar begitu tampan di lihat dari dekat. Tidak bisa di pungkiri dia benar benar tampan meskipun dia berbeda jauh dengannya, tapi tak bisa berbohong dirinya seperti masih muda yang seumuran dengannya.

Mentari tersenyum dirinya tersipu malu, saat mengusap wajah halus lelaki di depannya ini matanya yang sipit itu selalu menatap nya, bibir nya yang tebal yang sudah menodai bibir dirinya, dan bibir yang tebal itu yang selalu berkomentar apapun jika dia tidak suka. Mentari memainkan hidung nya yang mancung lucu sedangkan dirinya tidak begitu mancung.

"Saya tampan, kamu tidak seharusnya begitu" ujar nya, suara serak basah itu mengagetkan mentari

"Kepedean deh om, orang ada nyamuk disana" saut mentari, ia berbohong membuat jason tersenyum

"Nyamuk itu di tepuk bukan di elus, yang ada dia kabur bukan mati" Ujar jason, lalu memperat pelukannya

"Hmm yayaya.. Kapan bangun?" Tanya mentari, menyibak poni yang menghalangi kening jason

"Saat kamu ngelus ngelus saya sama liatin saya begitu" saut nya menatap mentari, membuat mentari malu seketika

"Aku ganggu ya.. Maaf deh" Saut nya menyesal, jason menggeleng

Om Itu Suamiku[ Slow update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang