32. Feeting Baju

155 15 1
                                    

<<<----»»--⍟--««--->>>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

<<<----»»--⍟--««--->>>

Hari hari telah berlalu, siang berganti malam. Minggu berganti bulan kesibukan yang meliputi mentari membuat nya lelah. Mengurus kuliah dengan jadwal yang padat membuatnya terasa sangat sulit untuk bergerak. Selama sebulan ini dia tidak pernah bertemu dengan jason, bahkan arga yang sudah sembuh dari koma benar benar hilang ingatan.

Brian, dia sudah berangkat kembali ke belanda, di sibukan dengan tugas kuliah sama seperti dirinya. Mentari hanya bertemu dengan dini dan Bima yang semakin melengket. Mentari juga belum mendengar kabar anya dengan mella lagi, mungkin kedua gadis itu benar benar di sibukan dengan kuliah nya.

Hidup mentari yang dia rasakan seakan akan cepat berubah dengan begitu cepat, pertemuan yang kesekian kali nya membuat dirinya patah semangat entah apa yang harus dia lakukan. Jika kabur dari rumah dia takut menjadi gelandangan dan tidak punya tempat tinggal, jika dirumah maka kehidupan baru akan muncul dalam dirinya.

Selama tiga hari berturut turut, dia bergadang tidak tidur sama sekali. Bahkan lagi mengikuti kelas saja mata nya terasa berat ingin beristirahat. Selama tiga hari ini dia berpikir untuk masa depan nya kedepan, bagaimana bisa dia melakukannya.

"Jangan melamun terus, minum ini biar segeran" Dini datang, membawa yogurt dingin kesukaan mentari

"Makasih din" Ucap mentari, dia mengambil yogurt itu dan meminum nya

Dini, dia sudah tau hubungan mentari dengan jason. Awalnya kaget akan tetapi malah mendukung nya, tentu saja membuat mentari kesal. Tapi mau gimana lagi tidak mungkin seorang teman memprovokator temannya untuk membatalkan semua yang sudah di rancang nya. Bukan teman baik namanya tapi teman menyesatkan.

"Gimana, udah siap minggu depan?" Tanya dini, mentari menatap nya sendu

"Ga siap din, gue takut" Saut mentari, ia menatap dini lemah

"Aku yakin. Kebahagiaan kamu ada dari dia. Jadi jangan khawatir" Saut dini, ia mengusap lembut tangan mentari

"Tapi din, kalo sebalik nya gimana?" Tanya mentari, ke ganjalan dalam hati nya membuat nya takut

"Tenang aja, aku kasih dia bogeman mentah nanti. Kebetulan karate ku bisa di handalkan" Saut dini, dia terkekeh mendengar penuturannya sendiri

"Huh yaudah.. Nanti lo dateng aja ya, gue takut beneran sumpah" Saut mentari, dini hanya mengangguk

Mereka berdua sedang ada di kantin. Pelajaran hari ini di bubarkan karna guru sedang rapat. Tidak ingin pulang makanya mereka ke kantin aja untuk mengobrol dan menghilangkan stress.

Om Itu Suamiku[ Slow update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang