06|Her Job

215 33 21
                                    

Suasana studio yang terletak di lantai teratas gedung pencakar langit perlahan mulai dipenuhi oleh kerumunan orang yang terlihat sibuk dengan berbagai urusan. Meski waktu masih menunjukkan pukul enam pagi, para staf telah berhasil menyelesaikan setengah dari pekerjaanya, seperti menata set photoshoot, mempersiapkan pakaian sesuai urutan sesi pemotretan, dan merias para model yang sudah datang sejak satu jam yang lalu.

Tepat pukul tujuh, seorang wanita berusia setengah abad dengan gaya potongan rambut bob berjalan memasuki studio bernuansa monochrome itu dengan santai. Untuk sesi pemotretan pada hari Jumat ini, ia memilih untuk mengenakan Viscose Dress Horsebit dari brand ternama Gucci dan dilengkapi dengan aksesoris mewah dari Cartier yang menempel pada leher dan pergelangan tangannya.

Kim Myung Hee, biasa disapa Ms. Kim, adalah seorang Editor in Chief (EIC) salah satu fashion magazine terkenal di Korea Selatan. Dia dikenal sebagai pribadi yang tegas, disiplin, dan selalu menuntut kesempurnaan dalam project yang ia pimpin.

Seperti yang terjadi sekarang, Myung Hee sedang memperhatikan pakaian dan aksesoris yang dikenakan oleh salah satu model dengan tatapan tidak puas. Terdengar suara decakan pelan dari mulut tipisnya saat ia menemukan bagian belakang dress yang sedang dikenakan oleh seorang model, yang diketahui namanya sebagai Kim Yena, terlihat sedikit kusut. Myung Hee menggelengkan kepala dan memijit pelipisnya pelan sambil berteriak memanggil salah satu staf penata busana.

"Min Joo, cepat kemari!!"

Wanita yang bernama Min Joo terkejut saat namanya dipanggil, dengan langkah tergesa ia berlari ke arah Myung Hee dan Yena berada.

"Iya, Ms. Kim. Ada yang bisa saya bantu?" ujar Min Joo dengan napas terengah.

Dengan gerakan cepat, Myung Hee membalikkan tubuh Ye Na dan menunjuk gaun bagian bawah sambil berujar, "Kenapa dress yang ia pakai bisa kusut seperti ini?"

Mata Min Joo membelalak kaget, tangannya berkeringat, kakinya bergerak gelisah begitu mendengar pertanyaan dari atasannya itu.

"Maaf Ms. Kim, sepertinya saya terlewat untuk memasukkannya ke dalam mesin steamer," ujarnya dengan kepala tertunduk.

"Nona Min Joo, bagaimana bisa kau melewatkan hal sepenting ini?" ujar Myung Hee dengan intonasi cukup tinggi.

"Kau ... Astaga!" Tangan kanan Myung Hee memegang bagian belakang lehernya, ia mendongakkan kepala dan memejamkan mata sejenak. Saat hendak melanjutkan pembicaraan dengan Min Joo, ada suara lain yang menginterupsi telinganya.

"Selamat pagi Ms. Kim."

"Oh, pagi Cha," sapa Myung Hee sambil membalikkan badan menghadap Charis. 

"Kok kamu udah datang? Kan pemotretan baru mulai nanti jam delapan," ujar Myung Hee sembari melirik arloji yang melekat pada pergelangan tangan kirinya.

"Saya mau cek kesiapan set dan setting kamera, Ms. Kim."

"Oh good, kalau gitu ... sebentar." Teringat akan sesuatu hal yang harus ia urus, Myung Hee membalikkan badan menghadap Min Joo.

"Min Joo, sekarang kau bawakan steamer portable lalu kau urus kekacauan ini, mengerti?"

"Baik, Ms. Kim," sahut Min Joo sambil menganggukkan kepala dan beranjak pergi dari tempat itu.

"Oh, ya Cha. Dia Kim Ye Na, salah satu model baru untuk hari ini." 

Pandangan Charis beralih menatap orang di hadapannya yang memiliki tubuh tinggi kurus, berwajah mungil, dan memiliki  mata sipit. Seolah sadar akan kebiasaan buruknya, menilai penampilan orang yang baru ia temui dari ujung kepala hingga kaki, ia segera membungkukkan sedikit badannya untuk memberikan salam perkenalan.

QUERENCIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang