13|The Party (1)

158 13 0
                                    

Akhir pekan yang sangat berharga rela Charis korbankan demi seorang Na Jaemin, bahkan ia juga melewatkan series favoritnya yang hanya tayang pada hari Sabtu malam. Kalau saja pria bergigi kelinci itu tidak merengek untuk ditemani pergi ke sebuah pesta, maka Charis tidak akan sudi bersusah payah menata rambut dan mempoles wajah yang memakan waktu lebih dari tiga puluh menit. Sentuhan riasan natural menempel apik pada wajah mulus Charis, gradasi warna cokelat muda dan cokelat tua membaur indah pada kelopak mata, serta rona merah bersemu sempurna pada tulang pipinya. Tersisa satu langkah terakhir, yakni membubuhkan lipstik untuk menyamarkan bibir pucatnya.

Bagi Charis, hal tersulit pertama di dunia adalah melupakan kenangan bersama sang mantan. Hal tersulit kedua adalah memikirkan caption Instagram. Dan hal tersulit ketiga adalah memilih warna lipstik. Mungkin, sebagian wanita merasakan hal yang sama dengannya.

"Na, tolong bantuin pilih warna lipstik, dong." Charis sedikit berteriak sambil berjalan terburu keluar dari kamar.

"Apa sih, Cha?"

Jaemin tak menghiraukan teriakan itu, ia masih berfokus pada layar ponsel yang menampilkan laporan keuangan usaha miliknya.

"Ini ... bingung."

Tangan Charis mengulurkan lipstik berwarna merah terang dan nude.

"Bingung kenap—"

Tenggorokan Jaemin tercekat saat ia mengangkat kepala, memandang penampilan Charis yang terlihat berbeda dari biasanya.

"Kok malah bengong, sih?"

Charis berdecak ringan, lalu duduk di samping pria yang mengenakan kemeja berwarna senada dengannya.

"Pakai yang ini aja," jawab Jaemin spontan, jarinya menunjuk lipstik berwarna nude. "Warna merah terlalu mencolok dan menarik perhatian banyak orang."

Charis terdiam, kedua matanya mengerjap berkali-kali, berusaha memahami ucapan Jaemin.

"Udah, pakai ini aja. Sepuluh menit lagi kita berangkat, ya? Biar nggak telat."

"OKAY," teriak Charis sambil terbirit kembali ke kamar.

Di hadapan cermin panjang yang terletak di ujung kamar, Charis mematut dirinya yang dibalut dalam gaun off shoulder hitam, tatanan rambut bergelombang yang tergerai bebas, serta tak lupa mengenakan heels dan menenteng handbag dari brand ternama Jimmy Choo.

"Yuk, Na."

Suara melengking Charis berhasil menyeret Jaemin keluar dari konsentrasinya. Pria dengan style comma hair itu segera bangkit dari sofa dan merapikan kemejanya yang sedikit lusuh karena posisi duduk yang tidak beraturan.

Untuk sesaat, tubuh Jaemin membeku. Sepasang manik hitam itu menatap kagum Charis dari ujung kepala hingga kaki. Pandangan Jaemin terpaku pada kalung dengan liontin kecil yang melingkar sempurna pada leher jenjang Charis.

"Kamu masih pakai kalung itu?" tanya Jaemin, menatap lurus sang lawan bicara.

Charis mengangguk dan tersenyum tipis, lalu tangan kanannya mengelus liontin berinisialkan namanya. "Gapapa, kan?"

Dengan mulut yang masih terkunci rapat, pria bermarga Na itu hanya menganggukkan kepala, lalu melenggang menuju pintu mendahului Charis yang masih setia berdiri di tempatnya.

"Yuk, berangkat sekarang."

***

Pesta peringatan lima tahun bisnis yang dirintis oleh pengusaha muda, Zhong Chenle, digelar secara privat di salah satu gedung pencakar langit yang berada di wilayah Gangnam.

QUERENCIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang