Takdir memang selucu itu, bahkan sesuatu yang sangat ku hindari, dia malah mempertemukannya
***
Hari Sabtu yang begitu menenangkan. Tidak ada perkuliahan, ini waktu yang pas untuk melepaskan penat bagi seluruh masyarakat di bumi. Setelah hampir sepekan berkutat dengan kesibukan. Meski tidak semua merasakan apa arti hari libur.
"Angkasa hari ini mau ngegym ya Bun, udah lama gak ngegym Bun."
Seperti biasa pagi ini keluarga Bu Danang serapan, meski hanya nasi dan telur dadar, serta tumis kangkung buatan Bunda.
"Iya sayang, sendiri ngegymnya? Gak sekalian ajak Aksara?" Bu Danang menunjuk salah satu putranya yang sedang menyantap sarapan.
"Bareng Jeva Bun. Aksara kalau bukan keinginan sendiri mana mau ngegym Bun."
"Meski gak ngegym aku juga sehat tahu! Setidaknya aku joging subuh-subuh sambil ngirup oksigen, daripada kamu molor."
"Iya iya, ampun dah," sanggah Angkasa
"Ngak naek mobil Sa, ke tempat gymnya? Atau dijemput Jeva?"
"Ngak Bun, Angkasa naek motor aja Bun. Lama juga gak motoran."
Kedua putra Bu Danang memang difasilitasi, mereka memang bukan keluarga yang kaya raya, tetapi kebutuhan mereka selalu terpenuhi. Toko Roti yang di kelola Bu Danang sudah lumayan terkenal, sudah memiliki 4 cabang di Jakarta dan Tangerang. Angkasa diberi motor sport. Motor Kawasaki Ninja berwarna hitam, karena dia ingin sekali punya motor, sedangkan Aksara diberi sebuah mobil. Sewaktu SMA, keduanya berboncengan menggunakan motor milik Angkasa, tapi saat masuk kuliah, keduanya memutuskan menggunakan mobil. Bu Danang sendiri menggunakan mobil sedan sepeninggalan almarhum Ayah.
"Yasudah hati-hati ya, jangan ngebut."
"Siap Bunda, Angkasa berangkat ya Bun. Kasihan Jeva ntar jadi jamur Bun hehehe."
Angkasa mencium tangan Bunda lalu berlalu. Meski hari Sabtu, toko roti milik Bu Danang harus tetap buka. Jadi wanita paruh baya itu mengikuti Angkasa, meninggalkan Aksara sendiri.
"Haaaaaaahhh." Aksara mengeluarkan nafas panjang. Lalu mengambil peralatan melukisnya, dibawanya ke balkon. Digambarnya sketsa di atas kanvas. Diputarnya musik di platform musik secara acak, setidaknya dia tidak merasa sepi.
Drrrrtttt
Drrrtttt
Suara hpnya berdering, membubarkan ritualnya pagi ini. Diangkatnya telpon itu.
"Apa sih Kal? Lagi nyantai nih gue."
"Ngafe lah hayuk brow, kagak bosen ellu ngedekem mulu, refreshing kek," sahut seseorang dari telpon
"Ini gue lagi refreshing Bambang," bantah Aksara
"Mana ada refreshing di rumah broh, dahlah gue tunggu di cafe deket kampus. Sekalian diskusi proker kita nih"
"Okelah, gue ganti baju dulu."
"Buru, gak usah dandan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Angkasa | Renjun & Jeno ✓ [MASA REVISI]
Teen Fiction[ Difollow dulu yuk kak :) ] Ketika semesta mempertemukan dua darah yang seharusnya tidak saling bertemu, hingga membagi lukanya "Jika Angkasa merupakan lembaran hitam legam yg kelam, maka Aksara akan menuliskan sebuah kisah dengan tinta keemasannya...