11. Bermula

551 84 2
                                    

Tuhan benar-benar adil, Ia menuliskan segalanya dengan epik. Disaat ada kesedihan Ia berikan kebahagiaan, di saat ada air mata, Ia hadirkan senyuman.

***

Seluruh pengurus himpunan saat ini benar-benar sibuk, kurang dari 2 minggu kegiatan anniversary untuk prodi mereka akan di adakan. Dua minggu bukan waktu yang lama. Setelah dokumen-dokumen telah diselesaikan, dan mendapatkan ijin dari seluruh petinggi-petinggi di kampus, Aksara dan rekan-rekannya bergegas. Meski acara ini nampak sederhana, namun jika tidak dikerjakan dengan sungguh-sungguh akan fatal.

"Van, loe udah persiapkan semua bahan dekorasinya? Tanya Aksara kepada wakilnya

"80% udah siap Sa, tinggal beberapa yg belum disiapin" jawab Vana

"Oke, seminggu sebelum acara harus kelar semua"

"Siap Pak Ketua" jawab Vana.

"Ada masalah dengan undangan dan yg lainnya Kal?" Tanya Aksara kepada Haikal.

"Nothing. Semuanya udah beres"

"Nice" Aksara mengacungkan jempolnya memberikan apresiasi kepada pekerjaan Haikal.

"Semuanya! Acara ini harus benar-benar terlaksana dengan baik. Jangan lalai, jangan sampai ada kekurangan sedikitpun. Semangat!" Aksara memberikan dukungan kepada seluruh rekan-rekannya.

"Sa, gue ke kantin dulu. Beli minum buat mereka" ijin Vana kepada Aksara.

"Oke"

Vana meninggalkan ruang himpunan, berjalan melenggang ke kantin, meninggalkan rekan-rekannya yang berkutat dengan kesibukan mereka masing-masing.

Vana memilih beberapa botol minuman, dia juga membeli beberapa snack untuk rekan-rekannya. Saat membawa kantong kresek yang penuh dan terasa agak berat, ada seorang gadis yang menawarkan bantuan.

"Vana, sini aku bantu. Sepertinya bawaanmu banyak" tawar gadis itu.

"Senja? Terimakasih"

"Sama-sama. Banyak banget Van, ini punyamu sendiri?"

"Bukan. Ini buat anak-anak himpunan"

"Oh"

"Gak papa nih kamu bantuin aku?"

"Gak papa kok, aku seneng malah"

"Hmm, sekalian mau ketemu seseorang ya?" Goda Vana

"Ih siapa?"

"Aksara hehehe" Vana terkekeh

"Gak kok, bukannya kamu pacarnya Aksara?"

"Fitnah dari mana tuh?!" Tanya Vana kaget

"Soalnya kalian berduka deket banget" jawab Senja.

"Ah soal itu, kami memang akrab. Aku, Haikal, Aksara, Jeva, Arumi dan Angkasa sudah berteman sejak kami masih maba. Kebetulannya, aku dan Aksara satu prodi sama Haikal juga, terus satu organisasi. Ya gitu deh" jelas Vana

"Maaf ya, aku gak tahu"

"Iya gak papa kok, aku kaget banget sumpah hahaha. Lagipula cowok yg aku suka bukan Aksara kok"

"Siapa Van?"

"Itu masih rahasia hehe"

"Angkasa?" Tebak Senja

"Ih bukan, aku gak mau berurusan sama dua bongkahan es tahu gak?"

"Eh maksudnya?" Tanya Senja bingung

"Oh iya kamu belum tahu ya? Aksara dan Angkasa itu bersaudara"

"Benarkah?"

"He'em" Vana mengangguk mengiyakan.

Aksara Angkasa | Renjun & Jeno ✓ [MASA REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang