"Hai temanku." Sudah beberapa kali di sapa oleh kak Johnny tapi masih sering dapat sensasi kejut jantung. Dan juga, ini kak Johnny kalau nyapa Adis gak biasa banget kesannya. 'Hai temanku' rasanya seperti udah di kasih garis finish kalau kita cukup berteman saja.
Mengsedih.
"Halo temannya Johnny," sapa kak Tyo. You see it? It's legend.
Subhanallah bu, Adis di sapa pangeran kampus plus di kasih senyumannya.
Halo temannya Johnny - Tyo
Baru akan membalas senyuman kak Tyo, tapi setelah melihat muka kak Yuta jadi kicep sendiri. Berakhirlah hanya anggukan sungkan yang aku berikan. Bagaimana bisa senyum, kak Yuta pasang muka julid maksimal.
"Ini Dista temanku. Sekarang jadi teman kalian juga," kak Johnny berbicara pada dua temannya. Kak Tyo sih angguk-angguk saja. Beda sama temannya Naruto alias kak Yuta, gak bisa senyum apa gimana sih nih orang.
"Tyo," kak Tyo mengulurkan tangannya menunggu untuk aku balas.
"Adis kak," selanjutnya aku melirik kak Yuta. Orang ini tahu caranya berkenalan tidak ya?
Yang mengira kak Yuta bakal mengulurkan tangannya padaku, sudah stop. Tidak terjadi apapun. Dia cuma bilang, "tahu namaku kan? Aku udah denger nama kamu tadi. Jadi anggap saja udah kenalan," mau heran tapi ini kak Yuta.
Ternyata rumor yang bilang kak Yuta sulit di dekati karena judes dan galak itu seratus persen benar adanya. Oh bukan seratus lagi, kasih seribu persen deh.
Melihatku yang diam setelah Yuta selesai berbicara mengundang tawa seorang Tyo Dhira Nugraha. Eh serius ya. Ini orang ketawanya lucu. Tapi maaf, kak Johnny aku tetap padamu.
"Mau ngantin kak?" tanyaku pada mereka.
"Iya, mau nemenin Johnny makan gado-gado di kantin fakultas kamu," kak Yuta yang jawab. Tumben tidak di semprot dengan kata-kata tajamnya. Padahal kalaupun iya, Adis sudah siapin mental baja anti peluru.
"Duluan ya Adis," kak Tyo melambaikan tangannya. Wah benar-benar legend kalau begini. Seorang Paradista Gantari dapat lambaian tangan dari Tyo Dhira Nugraha.
"Tyo ganteng ya?" sebuah suara menyelinap di antara riweuhnya suara mahasiswa yang berkeliaran.
"Iya ganteng banget, tapi aku sukanya sama kak Johnny."
Astagfirullah hal adzim, nah ini gimana ceritanya kak Yuta masih disini.
"Allah Hu Akbar, kak Yuta ngapain masih disini sih?" tentu saja aku panik. Rahasia negara baru saja bocor pada oknum tidak bertanggung jawab.
Buuu Adis malu, kalau sama kak Yuta di kasih tahu ke kak Johnny gimana. Tamat riwayatku, pengen cuti kuliah. Pengen ngumpet, malunya sampai ubun-ubun.
"Gak perlu panik sih, aku gak minat sama roman picisan. Aku gak bakal bilang sama mereka. Aman rahasiamu."
Aku menatap wajah kak Yuta sangsi, ya maaf aja nih antara percaya gak percaya. Tapi bersyukur juga kak Yuta masih ada sisi baik hatinya. Alhamdulillah.
"Kalau gak keceplosan," lanjutnya lagi sembari memamerkan muka julidnya.
Kalau gak keceplosan - Yuta
"Astagfirullah kak Yuta, kamu ini berdosa banget," ini rahasia kalau di pegang kak yuta bukannya Alhamdulillah tapi musibah. Aku ulang lagi ya. MU.SI.BAH.
Kak yuta melenggang pergi menyusul kedua sohibnya, meninggalkanku dengan sejuta kekhawatiran yang tertinggal.
Buu, pengen pindah kuliah aja. Gak mau lihat kak Yuta lagi.
Siapa yang kamu bilang musibah? - Yuta
Senyuman kak Johnny damagenya bikin kejang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer || Johnny Suh (Completed)
RomanceAku hanya mahasiswa biasa yang mengagumi sosok seorang Johnny Alister Mahavir. Dia adalah semestaku. Katakan aku bucin, karena memang begitu adanya. Bantu aku merahasiakan perasaanku. Jangan sampai Johnny tahu. Untuk sekarang biarkan aku tetap dekat...