Halo, ini Adis.
Terima kasih untuk kalian yang telah membantuku merahasiakan perasaanku terhadap kak Johnny.Sekarang, perasaan itu sudah terlambat untuk diketahui olehnya. Kak Johnny memutuskan pulang ke negaranya tanpa memberitahu kami sama sekali. Bahkan kedua anggota Trisula itu pun tidak diberinya kabar. Dia pindah, tidak lagi melanjutkan studinya di sini.
Kak Tyo dan kak Yuta tidak pernah berhenti memberiku support. Duniaku tak melulu tentang kak Johnny, semestaku tak harus berpusat padanya lagi.
Oh iya, setelah sekian waktu berlalu, hari ini kak Yuta dan kak Tyo sidang akhir skripsi. Waah tidak terasa ya, harusnya jika kak Johnny masih lanjut kuliah, pasti mereka akan sidang bersama. Aku hanya mengandai-andai. Tidak berharap lagi.
Sekali lagi, kak Johnny milik Allice, bukan milik Adis.
"Boncellllll," kak Yuta berteriak ketika keluar dari ruangan sidang, ia berlari ke arahku dengan begitu semangat.
Aku sambut dengan senyum lebar, kak Yuta juga melakukan hal yang sama. Tangannya terulur memelukku sekilas.
"Sukses kak?" tanyaku yang ia beri anggukan mantap.
"Ini kalau si snowball dateng pasti ribut bilang bukan muhrim," ejek kak Yuta yang merujuk pada kak Gestha.
Iya mereka masih terlibat love-hate friendship, tapi setidaknya kak Yuta sudah menerima kak Gestha dengan baik. Begitu pun sebaliknya.
Dan yang paling kasihan adalah kak Tyo, ia tak henti-hentinya menjadi penengah bagi keduanya jika sedang ribut.
Pernah suatu ketika, kak Tyo mengatakan padaku bahwa ia ingin resign menjadi teman Yuta dan Gestha. Mereka kombinasi yang kacau. Keduanya tidak mau mengalah, satunya suka julid, satunya lagi keras kepala dan emosian.
"Congratulations kak, selamat buat kelulusannya, I'm happy for you, for real," ucapku sembari melepas pelukan kami dan menepuk-nepuk bahu kokoh kak Yuta.
"Thanks Dis, Tyo belum keluar?" tanyanya padaku dan ku beri gelengan.
"Kak Tiway, sini!!!" teriakku saat melihat kak Tyo keluar dari ruang sidang. Senyumnya terlihat lega, karena sebelumnya dahi pria tampan itu lebih sering berkerut dengan alis yang hampir bertaut.
"Aku lulus, aku lulus!!!" teriaknya sambil berlari menghampiri kami. Kak Tyo memeluk kami berdua, sukacita turut merambati hatiku. Kedua sahabatku akhirnya menyelesaikan tahap pendidikannya.
"Congratulations kak, Adis bangga sama kalian berdua. Hadiah kelulusannya nyusul ya. Sumpah, dari tadi lutut Adis lemes nungguin kalian keluar ruangan," aku menepuk bahu keduanya.
Kabar baiknya lagi, kak Gestha juga akan maju sidang akhir skripsi minggu depan. Sungguh satu per satu kabar baik berdatangan dari orang sekitarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer || Johnny Suh (Completed)
RomanceAku hanya mahasiswa biasa yang mengagumi sosok seorang Johnny Alister Mahavir. Dia adalah semestaku. Katakan aku bucin, karena memang begitu adanya. Bantu aku merahasiakan perasaanku. Jangan sampai Johnny tahu. Untuk sekarang biarkan aku tetap dekat...