*7.2

357 35 6
                                    

~~~~~~

   Pagi hari telah tiba clarisa masih tertidur pulas dikamar alfando. Sampai akhirnya clarisa terbangun ia merasakan ada yang tidur disampingnya.

Clarisa berusaha memfokuskan pengihatan dan kesadarannya karena dia baru bangun tidur masih belum sadar sepenuhnya. Begitu ia tersadar.

GUBRAKK!!!

"Kau! Kau sedang apa disini?!."tanya clarisa setelah sadar sepenuhnya dan telah mendorong alfando dengan kuat sampai ia terjatuh ke lantai.

"Sayang, kenapa kamu dorong aku?."bukannya menjawab pertanyaan clarisa alfando balik bertanya.

"Maafkan aku, tapi apa yang kamu lakukan disini?!."

"Ini kamarku, jadi aku bebas melakukan apapun disini."

"I-ini kamarmu?."tanya clarisa tak percaya."Apa kau tidur disini juga semalam?."

"Iya ini kamarku dan aku juga semalam tidur denganmu disini."

Clarisa diam mematung karena  terkejut dengan apa yang alfando katakan, karena selama ini clarisa tidak pernah yang namanya tidur bersama laki-laki bahkan dekat saja tidak pernah terakhir kali yang mendekatinya yaitu mark teman sekolahnya.

"Mengapa aku bisa disini? Bersama pria mesum itu, aku harus cepat pergi dari sini."batin clarisa.

Alfando mendekatkan dirinya ke arah matenya dengan diam-diam dan tanpa disadari sampai akhirnya.

Cup...

"Ehhh...!! Kau kenapa seenaknya menciumku? Dasar pria mesum tidak tahu tempat?!. "Teriak clarisa saat alfando berhasil menciumnya, kini clarisa manjauhkan dirinya dari alfando.

"Itu morning kiss dari aku sayang, lagian kamu kenapa diam aja hmm? Apa yang kamu pikirkan?."alfando tertawa senang melihat reaksi matenya.

"Tidak tahu, aku ingin pergi dari sini."ucap clarisa dengan beranjak dari ranjang itu.

"Kamu mau kemana? Kamu jangan banyak gerak dulu, kamu belum sembuh sayang."

"Aku sudah tidak apa-apa tidak usah pedulikan aku."

"Apa-apaan gadisku ini. Tidak memperdulikannya? Dia ini harus diberikan perhatian lebih kalau begitu."pikir alfando.

Alfando mencekal tangan clarisa saat clarisa baru beranjak dari duduknya mau tidak mau gadis itu terhenti langkahnya.

"Sudah ku bilang jangan banyak bergerak atau nanti lukamu akan terasa sakit lagi."

"Aku sudah baik-baik saja, lepaskan tanganku."

Alfando tidak mendengarkan ucapan-ucapan clarisa bahkan sekarang ia menghampirinya lalu memeluk tubuh gadis itu dari belakang.

"Apa yang pria ini lakukan? Seenaknya memelukku dan melingkarkan tangannya dipinggangku. Kini aku dan dia sangat dekat."

"Tolong jangan peluk-peluk aku seenaknya dan lepaskan aku sekarang."clarisa berbicara sedikit menurunkan nada bicaranya karena dia menahan emosi.

"Aku akan lepasin kalau kamu jawab jujur pertanyaan aku."alfando bicara tetap setia dengan posisinya yang memeluk clarisa, dia menaruh kepalanya dipundak gadisnya itu dan bicara lembut padanya.

"Bagaimana keadaanmu pagi ini? Apa lebih baik? Apa lukamu itu masih terasa sakit?."

"Siapa kau? Apa kau dokter yang menanyaiku semua pertanyaan itu? Aku sangat malas bicara bahkan berurusan denganmu jadi tolong lepasin aku."

"Aku siap seharian memelukmu seperti ini kalau kau tidak ingin menjawab pertanyaanku sayang."

Clarisa tidak ingin seharian penuh terkurung bersama pria mesum seperti alfando jadi dia memelih untuk menjawab semua pertanyaan itu.

My mate||•||Slow Up||•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang