Seandainya hati ini bisa dituliskan
Entah berapa juta kata berisi namamu
Seandainya rindu ini bisa digambarkan
Entah sudah berapa ratus lukisan rinduku untukmu
Rindu ini menyiksaku Dan jarak ini yang sudah memisahkan kita
Namun percayalah hatiku masih tetap untukmu.🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
*Author pov*
Akhirnya Stiven Dan Alfando memilih berjalan untuk kembali ke pack, stiven yang selalu setia kepada alphanya dia hanya menurut saja. Diperjalanan alfando dan stiven hanya terdiam dalam keheningan tanpa obrolan ataupun topik pembicaraan. Akhirnya stiven memecah keheningan itu dengan memulai obrolan dan pertanyaan yang ia lontarkan untuk alfando.
"Fando... Bagaimana tentang pencarian matemu apa kau sudah menemukannya?."Tanya stiven memulai obrolan.
Stiven memang sudah biasa memanggil Alfando tanpa embel-embel alpha, selain stiven haidan gammanya juga seperti itu... Itu dikarnakan alfando sendiri yang memintanya jika tidak sedang berada dimuka umum dan mereka juga bersahabat dari kecil.
"Belum... Aku belum menemukannya dan aku sudah lelah dan putus asa untuk mencarinya."jawab Alfando.
"Kau jangan putus asa untuk mencarinya fan... Memang kau sudah mencarinya kemana saja?."tanya stiven kembali.
"Aku sudah mencarinya disemua pack, disemua bangsa immortal tapi percuma saja hasilnya tetap nihil aku tidak menemukannya."jawab Alfando.
"Apa kau yakin kalu kau sudah mencarinya di semua pack.. Lalu bagaimana dengan dunia manusia apa kau sudah mencarinya disana...?."
"Ya... Aku sudah mencari di semua pack, tapi aku tidak mencarinya didunia manusia."jawab Alfando datar.
"Kenapa... Kenapa kau tidak mencari di dunia manusia?
(*Ih... Stiven kepo amad dah... Nanya mlu nanya gak cape apa... Kasian Alfando nya ditanyain mulu.
Gpp thor... Abisan gw kepo ama jalan cintanya si Alfando... Yaudah mending author lanjut cerita aja dah...
Tau nih si author ikut nimbrung aja... Mending lanjutin cerita gw biar cepet gw ketemu sama mate gw.
*Maksa bet dah nih stiven ama si Alfando -_ yodah gw lanjut aja dah bye)."Ya karna menurutku mateku calon luna ku dia bukan dari dunia manusia itu... gak mungkin aku punya mate manusia. Manusia itu lemah stiv... Dia gak bisa jaga diri dia sendiri bagaimana dia bisa melindungi rakyatnya nanti."jawab alfando panjang.
"Kau belum mencoba untuk mencarinya disana kenapa kau sudah menilai mereka lemah fand..."ucap stiven.
"Aku tidak mau saja jika aku memiliki mate manusia yang lemah yang tidak bisa menjaga dirinya." Jawab Alfando.
"Gak semua manusia itu lemah dan gak bisa jaga dirinya sendiri Alfando... "Ucap stiven dengan geram.
"Ya sudah lah.... Kita jangan membahas ini semua aku sudah terlalu lelah untuk memikirkan keberadaan mateku. Dan mungkin saja aku ini memang ditakdirkan menjadi alpha yg tidak memiliki mate dan luna untuk packku."ucap Alfando dengan wajah datarnya.
"Ya.. Terserah kau saja... Tapi aku sudah bicarakan sama kamu tentang ini."ucap stiven pasrah.
"Hmmm...iya "Ucap alfando singkat.
"Huft... Semoga saja sahabatku ini segera menemukan matenya... Dan matenya dapat merubah sifat tidak peduli yang ada pada alfando."ucap stiven dalam hati dan pikiran.
"Stiven... Kau jangan sembarang membicarakan ku..."ucap alfando tiba-tiba dan membuat stiven terkejut.
"Ma... Ma.. Maksudmu apa fand."ucap stiven gugup dan takut jika memang dirinya ketahuan.
"Apa kau lupa... Aku ini calon alpha, yang memiliki darah keturunan lucifer dan demon, jangan lupakan juga bahwa aku itu sahabat mu."ucap Alfando.
"Hell aku lupa mengunci pikiranku dari Alfando... "Ucap stiven dalam pikiran.
Alfando dan stiven sudah lama berjalan mereka berdua baru ingin sampai dekat dengan danau yang berada di dekat perbatasannya itu.
Alfando sengaja memilih rute ini karna dia sedang ingin menenangkan pikirannya dan bagi Alfando dia merindukan tempat ini disaat dia bermain bersama dengan gadis kecil yang cantik...yaitu lalisa anak dari Alpha king dan lady Aurel.
Dulu disaat Alfando masih kecil ia sudah berharap jika lalisa kecil nantinya tumbuh dewasa dan akan menjadi matenya... Tetapi... Takdir berkata lain.
Alfando sedari tadi sudah memerhatikan sekitar, dia mulai mengenang dimana dia sedang asiknya bermain dengan gadis kecil yang ia sayangi.
"Andaikan kau itu memang takdirku menjadi mateku lalisa aku pasti akan bahagia."ucap Alfando dalam pikiran.
"Tapi sepertinya aku memang tidak cocok untukmu, karna aku tidak bisa menjagamu lisa... Maafkan aku lisa... Harusnya aku bisa membantumu lisa."batin Alfando.
Alfando dan jack yaitu wolf dari alfando mereka berdua memang sangat menginginkan jika lalisa lah yang menjadi matenya. Walaupun pada usia kanak-kanak jack belum bisa mengetahui kebaradaan matenya.
Alfando dan stiven sudah sangat dekat dengan danau itu. Tetapi tiba-tiba alfando merasakan sesuatu yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya pada dirinya atau pun wolfnya. Alfando merasakan bahwa jack sangat bersemangat... Dan alfando pun berusaha untuk menahan jack didalam sana. hingga akhirnya Alfando semakin mendekati danau itu hingga matanya tertuju pada seorang gadis, dan jack wolfnya pun mulai berteriak-teriak,...
hy... Reader aku balik lagi nih... Maaf ya aku gantung ceritanya biar penasaran 😹😸maaf up nya lama dan maaf kalau partnya makin ambigu dan pendek 😂 maaf kalo masih banyak typo juga... Intinya jangan lupa tinggalkan jejak dengan vomment. Ok bye.
Terimakasih.
Salam manis dari aku🤗

KAMU SEDANG MEMBACA
My mate||•||Slow Up||•
Hombres LoboHy namaku Clarisa aurellia Smith. Aku adalah seorang gadis remaja yang Akan menginjak usia 17th sama seperti gadis remaja pada umumnya. Kehidupanku ini sungguh tenang Dan bahagia diantara kedua orang tuaku Dan sahabat ku tetapi dalam sekejap kehidup...