My mate||•||Slow Up||•

*12.3

Perhatian⚠️⚠️⚠️

Untuk para readers bijak-bijaklah dalam membaca cerita ini😉

Semua alur cerita fantasy yg ada dicerita ini hanya
berlaku didalam ceritaku

Ok. Thank you. Happy read all 😊

~~~~~~~~~~~

"apa?! bagaimana, bagaimana bisa dia sudah menemukan matenya?."

"Beberapa bulan matenya sudah dibawa ke packnya."

"Tidak, tidak boleh yang akan menjadi matenya hanya aku saja. Apa matenya itu wolf juga?."

"Ini yang perlu nona tahu kalau matenya hanyalah seorang manusia biasa."

"Cihh... Manusia biasa, lebih baik aku yang menjadi mate sekaligus Luna untuk black moon." Ucapnya sombong dengan tersenyum meremehkan. "Kalau begitu aku akan pergi ke black moon untuk menemui pasanganku."

"Tapi nona, nona tidak diizinkan pergi kemanapun terutama black moon oleh tuan."

"Aku ingin pergi kesana, aku akan menjadi mate sekigus Luna untuk Alfando. Aku tidak perduli papa melarang atau tidak aku akan tetap pergi."

"Tapi nona."

"Kau bisa membantuku untuk tidak ada siapapun tahu kalau aku pergi ke black moon."

"Kalau tuan nanya pada saya bagaimana?."

"Aku tidak mau tahu kau jawab apa. Aku akan pergi besok untuk menemui pasanganku itu." Ucapnya dengan membayangkan kalau dia dan alfando akan menjadi sepasang mate.

"B-baik nona."

**********

"Di-dimana ini?."

Entah ini berhasil atau tidak tapi dia seperti memasuki ruang lain, sekarang pemandangan disekelilingnya putih tidak ada apapun.

"Hei apa ada orang? Apa kau dengar aku? Lalisa."

Merasa tidak ada jawaban Clarisa mencoba untuk berjalan menelusuri tempat itu.

"Kau berhasil?."

"Kamu dengar suaraku? Aku ada dimana sekarang?."

"Apa disekeliling mu berwarna putih dan tidak ada apapun?."

"Iya. Terus aku harus apa, dimana kamu?."

"Kau berhasil Clarisa sekarang kau hanya perlu mencari ku dan kau harus tahu aku ini sebagian dari dirimu tapi tempat ku berada tidak disana cari tempat yang sedikit berbeda Clarisa."

"Jadi sebenarnya kau ada dimana lalisa? Aku sudah ada disini."

"Teruslah jalan telusuri tempat ini kau pasti akan menemukan sisi yang berbeda."

"Kau benar tidak jahat padaku kan?."

"Tidak bodoh, kenapa sekarang kau menanyakan hal seperti ini? Kau ragu padaku?."