*6.2

472 43 2
                                    

"Kau kerja dengan baik stiven, baiklah kalau begitu aku tidak akan buang-buang waktuku."

"Semoga mate kita tidak mengetahui sifat sebenarnya dari dirimu."

"Mengapa seperti itu? Mate kita harus bisa menerimaku, menerima kita. Dia tidak bisa menolakku dan menolak takdir yang diberikan oleh moongodes."

"Aku tidak akan ikut campur dengan pikiran-pikiran psikopatmu itu alfan."

"Aku juga tidak meminta bantuanmu jack, untuk hal ini aku yang akan  mengurusnya."ucapku mengakhiri mindlink.

Tanpa pikir panjang lagi aku langsung menghabisi 2 orang rogoue yang tersisa.

"Dasar BEDEBAH kau hanya mengotori tanganku saja."

"Stiven kau urus kedua rogoue yang sudah tewas itu, aku tidak ingin tempat ini kotor sia-sia karna mayat mereka dan setelah itu kau datang keruanganku."ucapku memerintah stiven sambil berlalu pergi.

Aku langsung berlalu pergi menuju kamarku untuk melihat kembali kondisi mateku, aku berharap saat aku kembali dia sudah mulai membuka matanya.

Kondisi dikamarku masih sama seperti sebelumnya mateku masih setia menutup matanya.

"Dari mana saja kau kak?."

"Aku ada urusan sebentar yang harus kuurus tadi."

"Apa tentang para rogoue?."

"Hmmm."

"Gwen kau bisa pergi sekarang karna aku sudah berada disini."

"Dasar kakak yang tidak tau terimakasih, baiklah-baiklah aku akan pergi."ucap adikku sambil memutar bola matanya jengah.

"Oh iya kak fando!."ucap gwen menghentikan langkahnya.

"Kak, apa kakak sudah menandai kakak ipar? Apa kalian sudahh--"gwen menghentikan ucapannya karna ragu.

"Belum."jawabku singkat.

"Apa kau tidak berbohong?."tanyanya.

"Ada apa gwen?."

"Tadi kakak ipar sudah diperiksa oleh william, dan william bilang kondisi kakak ipar sudah membaik luka-lukanya pun sudah hampir sembuh. Jadi aku bertanya padamu apa kau sudah menandainya?."

"Aku belum menandainya dan kau bisa pergi sekarang gwen."

Clarisa sayang kenapa kamu belum membuka matamu? Lihat luka-luka mu sudah hampir sembuh, tapi mengapa kamu belum sadarkan diri.

Tunggu sebentar, bukankah mateku juga pernah terluka seperti ini dan keesokan harinya aku tidak melihat luka-luka itu, akan ku pikirkan itu nanti yang terpenting kamu kapan akan membuka matamu sayang.

"alfan apa kau benar sudah mendapatkan informasi tentang mate kita? "

"Sudah jack, kau juga sudah mengetahui itu beberapa hari yang lalu bersamaku."

"Lalu kamu ini kenapa alfan? Terus merasa bingung terhadap mate kita?."

"Sudahlah jack kau tidak perlu menanyakan hal itu kepadaku."

Author pov*

Akhirnya alfando berlalu pergi meninggalkan matenya kembali, dia pergi keruang kerjanya untuk menemui stiven dan menanyai informasi apa yang ia dapatkan tadi.

"Jadi informasi apa yang kau dapatkan dari para bedebah itu stiven?."tanya alfando to the point saat sampai diruangannya.

"Alpha."ucap stiven terkejut dan memberi respon dengan sedikit  membungkukkan tubuhnya.

My mate||•||Slow Up||•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang