*6.1

552 48 4
                                    

   Hampir setengah jam lamanya alfando menunggu kabar clarisa dari luar kamarnya.

"Mengapa aku tidak diizinkan masuk?!."ujar alfando frustasi.

"Sabar fando william pasti melakukan yang terbaik untuk matemu."ucap clara menenangkan putranya.

"Tapi mengapa aku tidak diizinkan masuk? Aku ini matenya mom."

"Mommy tau tapi kamu harus bersabar sayang."

"Aku tidak bisa sabar mom, aku sudah lama menunggu disini."

"Kak bersabarlah sebentar lagi mereka lama mungkin karna keterbatasan alat disini, seharusnya tadi kau membawanya ke rumah sakit pack."ujar gwen.

   Lagi-lagi alfando hanya diam tidak menanggapi ucapan lawan bicaranya.

"Maafkan aku sayang harusnya aku tidak telat datang untuk menolongmu... Mafkan aku."ucap alfando pada dirinya sendiri.

    Akhirnya william telah selesai memberikan penanganan pada mate alfando sekaligus calon luna dipack itu.

"Bagaimana keadaan mateku?."tanya alfando to the point.

"Sebelumnya saya minta maaf alpha, saya tidak bisa memberikan penanganan lebih karna keterbatasan alat disini saya ingin alpha membawanya kerumah sakit pack."ucap william.

"Tidak, tidak bisakah kau menanganinya disini? Aku tidak ingin jauh lagi dari mateku."

"Baik alpha kalau begitu saya atau kareen akan mengontrol keadaan luna setiap hari."ucap william memberi saran.

"Mengontrol? Memangnya apa yang terjadi dengan mateku dan mengapa dia belum sadarkan diri?. "

"keadaan luna sebenarnya sangat kritis dia kehilangan cukup banyak darah karna luka-lukanya terlebih lagi luka yang berada diperutnya."

"Apa... Apa itu baik-baik saja william?."tanya clara cemas.

"karna itu luna kritis, semua itu akan sembuh tapi membutuhkan proses yang lama."

"Kenapa seperti itu?."tanya gwen bingung.

"Karna luna hanyalah manusia biasa yang proses penyembuhannya lebih lama dibanding manusia serigala atau makhluk immortal lainnya."jelas william.

"Kakak ipar manusia biasa?? Hei... Fandooo! Kemana saja dirimu tidak menjaga kakak iparku, mangapa kau tidak melindunginya?."ucap gwen menatap kakaknya.

"Dia diserang oleh para rogoue, pada saat itu aku juga sedang mengatasi para rogoue di white moon dan itulah rencana para rogoue. Aku yang terlalu ceroboh, aku tidak bisa menjaga mateku sendiri."ujar alfando panjang.

"Mengapa kau tidak membawa kakak ipar ke pack setelah kau bertemu dengannya?!! Kalau kau membawanya ini tidak akan terjadi."

"Gwen sudah jangan salahkan kakakmu terus dia juga tidak ingin ini semua terjadi."ucap clara menenangkan putrinya.

"William apa besok mate putraku sudah bisa sadar?. "

"Saya tidak tahu luna, maka dari itu saya dan kareen akan selalu mengontrol keadaannya, besok saya akan kesini lagi dan membawa sempel darah yang cocok untuk luna."

"Untuk apa?."

"Untuk berjaga-jaga kalau luna masih dikondisi kritis."

"Lakukan yang terbaik untuk mate putraku. "

"Baik luna saya permisi."

"Clarisa... Sayang... Kamu kenapa belum membuka matamu? Maafkan aku karna telat datang untuk menolongmu."ucap alfando yang langsung menghampiri clarisa yang sedang tidak sadarkan diri.

My mate||•||Slow Up||•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang