*13.1

218 11 2
                                    

Perhatian⚠️⚠️⚠️

Untuk para readers bijak-bijaklah dalam membaca cerita ini😉

Semua alur cerita fantasy yg ada dicerita ini hanya
berlaku didalam ceritaku

Ok. Thank you. Happy read all 😊

~~~~~~~~~~~

Matahari pagi sudah menerobos masuk melalui celah-celah jendela kamar, dua insan penghuni kamar tersebut masih belum enggan bangun dari tidurnya. Mereka masih terlalu nyaman dengan posisi mereka saat ini. Alfando memeluk pinggang matenya dari belakang, ya Clarisa posisinya tengah membelakangi alfando.

"Eunghh." Clarisa mulai menggeliat mencari posisi nyamannya.

Alfando yang memang sudah bangun dari tidurnya sadar dengan gerakan matenya yang menggeliat tadi, akhirnya alfando menarik tubuh polos gadis mungil yang masih tertidur disampingnya menjadi menghadap padanya. Kalian jangan lupakan mereka habis melakukan kegiatan apa, jadi tubuh mereka benar-benar polos tanpa sehelai benang pun hanya ada selimut yang menutupi seluruh tubuh mereka.

"Kamu belum niat bangun sayang?." Ucap alfando sangat pelan sambil memperhatikan matenya yang masih setia menutup mata.

"Mate kita sangat cantik Alfan."

"Aku tahu, dia seperti moon goddess untukku."

"Apa kau senang sekarang Alfan?." Tanya jack tiba-tiba.

"Senang? Karena apa?." Bukannya menjawab alfando bertanya balik. Dia berkomunikasi dengan Jack dengan terus memandangi dan mengusap lembut pipi matenya.

"Mate kita sudah seutuhnya menjadi milik kita, terlebih lagi kau sudah menyentuhnya."

"Tentu aku senang sudah menjadikannya milikku seutuhnya, kau juga senang bukan Jack?." Alfando menjawabnya dengan memasang smirk.

"Alfan." Panggil Clarisa saat baru membuka matanya.

Disaat namanya dipanggil alfando dan Jack hanya mampu diam membeku. Alfando berpikir kenapa bisa baru bangun tidur saja matenya sudah sangat cantik dan suaranya sangat lembut, padahal suara Clarisa serak khas orang bangun tidur.

"Iya sayang, kamu butuh sesuatu?." Jawab alfando.

"Aku haus, aku ingin minum."

Alfando bangkit dari posisinya untuk mengambil air yang berada diatas nakas. Alfando sudah mengenakan boxer untuk menutupi bagian bawahnya.

"Ini sayang." Alfando memberikan segelas air putih. "Mau aku bantu?."

Clarisa hanya menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan itu. Saat Clarisa sedang meminum air yang tadi diberikan oleh alfando, pria itu menjatuhkan dirinya disamping matenya lalu memeluk erat dan juga manja pada pinggang gadis yang notabenenya adalah miliknya.

"Kamu laper gak sayang?." Tanya alfando tapi dia masih mendusalkan kepalanya manja diperut matenya.

Clarisa ini badannya hanya ditutupi oleh selimut jadi dia merasa kurang nyaman, sedangkan pria yang sedang manja kepadanya ini tidak tahu diri membuat selimut yang berusaha dipegang oleh Clarisa terus-terusan merosot.

My mate||•||Slow Up||•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang