Tetaplah berhusnudzon kepada Allah meskipun dirimu sedang dikelilingi oleh banyak masalah, sesungguhnya Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya.Dan apabila kamu memohon, Allah akan selalu bersamamu.
_Yakin Masuk Surga?_
By:ghina_alfajri
Sudah hampir dua bulan Qonita menjalankan pernikahan dengan Zidan tanpa di dasari rasa cinta. Sejauh ini pintu hatinya belum bisa terbuka meskipun sudah beberapa kali di ketuk. Sikap Qonita masih tetap sama meskipun Zidan selalu berlaku baik kepadanya. Satu bulan lagi dirinya akan kembali menjalani hidup seperti semula. Melakukan apapun sesuai dengan keinginannya dan berjuang untuk menggapai segala mimpinya."Dek, bersiaplah! Aku akan mengajakmu ke suatu tempat," ajak Zidan yang baru memasuki kamar setelah selesai mandi.
Qonita masih merebahkan dirinya di atas kasur. Dia sangat enggan untuk melakukan apapun saat ini.
"Kamu saja yang pergi aku sedang tidak ingin kemana-mana."
Zidan menghentikan gerakannya yang sedang mengeringkan rambut dengan handuk.
"Ibu sedang pergi. Kamu mau sendirian di rumah?"
"It's okey," jawab Qonita yang masih fokus dengan gawainya.
Zidan menghampiri Qonita. Dia tidak mungkin meninggalkan istrinya sendirian di rumah. Lagi pula dia kan pergi untuk mengajak jalan-jalan sang istri. Dengan sangat terpaksa Zidan akan sedikit memaksa. Dia mengangkat tubuh Qonita yang terbaring untuk digendong. Mendapat serangan mendadak Qonita terpekik kaget.
"Aahhh!!! Mas apa-apaan sih. Turunkan aku!" Qonita terus meronta meminta Zidan untuk menurunkan tubuhnya.
"Aku tidak akan tega meninggalkanmu sendiri di rumah. Oleh karena itu kamu harus ikut denganku."
"Enggak mau!"
"Tidak ada penolakan," ucap Zidan tak mau kalah.
Qonita baru menyadari bahwa Zidan kini sedang memakai kaos berlengan pendek hingga menampilkan bentuk tubuhnya yang ternyata berotot. Di tambah lagi rambutnya yang masih basah. Qonita merasakan jantungnya yang mulai berdetak di atas batas normal. Baru kali ini dia sedekat ini dengan seorang pria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yakin Masuk Surga?
SpiritualKetika hati telah tersakiti oleh sosok laki-laki yang di anggap sebagai cinta pertama. Sulit rasanya untuk kembali menerima cinta yang lainnya. "Saya ingin bertanya satu hal. Apa di hati kamu masih ada ruang kosong untuk saya tempati?" Zidan merasak...