Jika rasa malu itu sudah seperti sihir pada anime Black Clover yang Jungkook tonton, maka rasa malunya sudah menutupi seluruh tubuhnya. Wajahnya memerah hingga telinga. Kulit pisang di depan pintu apartemen Seokjinㅡteman taehyungㅡmenjadi penyebab. Taehyung membantu Jungkook berdiri, dia tetap mengikuti Taehyung masuk ke dalam meski wajahnya masih menunduk malu. Bagaimana tidak malu kalau jatuh dengan tidak elit di depan si kakak baru.
"Siapa yang naro kulit pisang depan pintu sih?!" Taehyung murka.
"WAAAHHH AKHIRNYA DIBAWA KESINI"
Jungkook hampir melompat karena kaget seseorang yang sepertinya berteriak tadi sudah ada di depannya dengan wajah penuh coretan abstrak spidol warna.
"HI JUNGKOOK"
Matanya berbinar, meraih tangan Jungkook dan menggoyang-goyangkan lumayan kencang.
"Hos, lo mau buat anak orang takut sama lo?"
Mata Jungkook mencari si pemilik suara datar barusan, ada di kursi paling dekat dengan televisi. Pemuda dengan tinggi badan yang Jungkook taksir tidak jauh beda dengan Jimin, jangan lupakan kulit putih pucatnya.
'Vampir...'
"Kak, jangan ganggu adek gua dong."
Taehyung merangkul Jungkook menjauhi si manusia dengan senyum secerah matahari. Jungkook rasa sepertinya dia yang bernama Hoseok, mahasiswa semester 2 yang pernah Jungkook stalk instagramnya.
"Yang tadi kak Hoseok, yang di pojok kak Yoongi. Gausah takut, dia galak tapi gemesin."
Taehyung merebahkan dirinya di sofa seberang Yoongi, Jungkook terduduk kaku di sebelahnya. Tak berapa lama Hoseok kembali dengan setoples cookies, pemuda dengan bahu lebar yang Jungkook ingat bernama Seokjin mengikuti dari belakang membawa nampan berisi beberapa gelas Jus.
"Yang lain mana? tadi Jimin katanya mau langsung kesini."
"Namjoon kena dare beli camilan ke bawah, Jimin belum nyampe."
Taehyung hanya berdehem, tapi entah mengapa reaksi semua orang terlalu berlebihan. Jungkook memperhatikan mereka sedari tadi, dan jitakan Seokjin pada jidat Taehyung sedikit membuatnya kaget.
"Gausah sok cool lo depan dek Jungkook."
'Dek.. Jungkook?'
Rangkulan kasar Hoseok lagi-lagi membuat Jungkook kaget, meski senyum cerah itu membawa kenyamanan tersendiri dan mulai mengikis perasaan malu yang sedari tadi masih bertengger manis.
"Taehyung udah cerita banyak tentang lo loh kook." ada senyum meledek disana, saat mata Hoseok sengaja mengerling jail pada Taehyung yang berusaha menendang Hoseok tapi gagal karena kakinya ditahan kaki Seokjin.
"Dek Jungkook tu manis banget tau. Kak, Jungkook kok gembul begitu tambah gemes ya. Kak, Jungkook pengen gua makan."
"H-hah?"
"Dek Jungkook kesayangan Taehyung."
"KAK HOS DIEM."
"HAHAHA"
Jungkook melongo, meski senang tapi panggilan 'dek Jungkook' menggelikan juga untuknya.
Hoseok terus menggoda Taehyung hingga pipi anak itu memerah malu. Begitupun Seokjin yang menjadi pendukung. Yoongi tidak seperti yang Jungkook pikirkan, pemuda itu bisa berbicara banyak juga. Suasana semakin hangat untuknya hingga dua orang yang mereka tunggu datang.
Jungkook sudah bisa tertawa sekarang, bersama teman-teman Taehyung yang beberapa lebih tua darinya cukup mengasyikkan juga. Ditambah Hoseok dan Jimin benar-benar bisa mencairkan suasana. Ia juga sudah berkenalan dengan benar pada semuanya, termasuk Namjoon si pelaku yang tidak sengaja menjatuhkan kulit pisang saat akan membuang sampah.
'Jadi kak Tae, temen kakak temen aku juga kan?'
●●●
KAMU SEDANG MEMBACA
Dek Jungkook ✔
FanfictionBagaimana jadinya jika si anak tunggal Jeon Jungkook dan Kim Taehyung dipertemukan sebagai saudara? Meski tidak sempurna, Taehyung tetap kakak yang Jungkook inginkan. Keduanya berusaha saling menyatu dalam ikatan persaudaraan, tidak terlalu sulit t...