10. Sirkel

2.9K 333 3
                                    

"Jungkook!" yang dipanggil menoleh, berlari kecil pada Taehyung yang mengisyaratkannya untuk menghampiri.

"Aku baru mau ke kelas kakak."

Taehyung tersenyum, melempar bola yang dipegangnya pada Jungkook. Ia berpikir sebentar, setelahnya tersenyum lebar dan mendekat ke arah adiknya.

"Ayo lawan gua. Kalo lo kalah, lo harus pake lo-gue ke gua, jimin, jisoo dan temen temen gua yang lain."

Jungkook sedikit tercengang, meski setelahnya mengangguk ragu. "Kalo aku menang, kak tae em.." ada ragu disana, Jungkook berdehem pelan sebelum melanjutkan "Ajak aku nongkrong sama temen-temen kakak ya."

Tertawa pelan Taehyung mengerling jahil, "Gua pasti menang." dan pertandingan dadakan dimulai, mengundang perhatian murid yang belum pulang.

"Ni dua orang ga capek apa ya jadi sorotan." Jimin memakan kacang terakhirnya dan berlalu dari sana. Memilih pulang bertemu kasur kesayangan.

Cukup sengit, Jungkook dan Taehyung sama-sama terlihat jago bermain basket. Padahal keduanya tidak mengikuti eskulnya. Melihat mereka bermain siapa saja tau, mereka sepertinya sudah terbiasa.

Hingga skor akhir menunjukkan Taehyunglah pemenangnya, senyum manisnya tercetak jelas. Taehyung terlihat sangat bahagia. Bola, baju yang sudah terkena keringat, lapangan, dan siswa disana menjadi saksinya. Tawa lebar Taehyung, Jungkook penyebab.

Ada alasan tersendiri kenapa Taehyung mengajukan syarat seperti tadi, ia hanya ingin Jungkook lebih leluasa padanya dan teman-temannya yang lain. Taehyung ingin lebih lagi melihat sisi lain Jungkook. Jungkook menggemaskan ataupun galak, baginya Jungkook tetaplah Jungkook.

Mengusak kasar rambut yang lebih muda, Taehyung merangkul Jungkook menuju parkiran. Tangan kirinya yang bebas membuat gestur dadah pada beberapa siswa dan siswi yang tadi menonton pertandingannya.

"PULANG KALIAN, GUA MAU PULANG. MAKASIH YA UDAH NONTON DAAAHH"

Andai berani, Jungkook ingin membekap Taehyung sekarang juga. Agak malu dengan kelakuan mantan ketos yang banyak dikagumi itu. Berjalan menjauh, Jungkook sedikit menggeret Taehyung.

Mereka baru akan memasuki mobil jemputan saat suara seseorang mengintrupsi. "Hai kak tae. Gue mau ngomong sama Jungkook sebentar"

Senyumnya manis sih, tekad dan keberaniannya juga besar. Tapi Taehyung benar-benar malas sekarang, dengan terpaksa masuk terlebih dahulu ke dalam mobil.

"Apa?"

"Galak banget sekarang. Gue cuma mau bilang, jangan block nomor gue ih!"

Jungkook mendesah, sebal juga mendengar rengekan manusia macam Noella. "Ya" jawabnya singkat dan memasuki mobil dengan cepat sebelum si pengganggu ketenangannya kembali membuat keributan.

Noella itu asik, cantik, dan baik. Meski berisik Noella cukup menghibur kalau di kelas. Tapi, Jungkook tidak suka keagresifan gadis itu sekarang. Ketenangannya benar-benar terganggu.

●●●

Jungkook berbinar senang, tidak seperti Jungkook yang Taehyung lihat 30 menit yang lalu saat berhadapan dengan Noella. Ia membawa anak itu ke kafe milik Yoongi. Mengundang yang lain juga, hanya Seokjin dan Jimin yang tidak datang. Jimin sih katanya ngantuk baru sampai rumah, tapi dia juga ingin menyusul, entah mana jadinya. Sedangkan Seokjin masih ada kelas.

Taehyung menepuk pelan kepala Jungkook, "Gausah lo minta, gua bakal bawa lo kalo lo mau ikut kita ngumpul."

Untuk kesekian kalinya, Jungkook terjatuh pada pesona seorang Kim Taehyung. Kakak tirinya yang meski tidak sempurna seperti bayangannya dulu, tapi ia adalah orang yang selalu Jungkook syukuri kehadirannya.

Dek Jungkook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang