"Iya aku sama Mingyu terus ok? udah kaka latian sana!" Jungkook cemberut, kesal karena kakaknya ini tiba-tiba menjadi posesif. Entah apa yang menempel pada laki-laki itu sejak ada di penginapan.
"haha galak banget. Iya ini mau latihan. Happy weekend Jungkookie." Jawab Taehyung dari seberang telepon.
Taehyung berangkat kemarin siang ke penginapan terdekat tempat kompetisi bola voli diadakan besok, dan tadi Taehyung bilang padanya akan latihan. Sayang sekali Jungkook hanya bisa melihat di televisi saluran lokal itupun kalau dia sedang tidak ada jam pelajaran.
Matanya baru akan terpejam lagi tapi ketukan di pintu kamar membuatnya mau tak mau bangun. Pintu kamar terbuka, mama masuk membawa kertas kecil dan pulpen.
"Jungkook mama udah sering bilang kan pagi-pagi jangan tidur."
Jungkook nyengir, bangun dari tidurnya dengan amat sangat terpaksa. Sudah jam 9 pagi, tapi rasanya masih berat untuk bangun dan beraktivitas diluar kamar.
"Bangun ayo, mama mau minta tolong kookie beliin bahan yang kurang buat bikin kue di minimarket depan komplek."
Menyibak selimut dengan gerakan malas, Jungkook turun dari tempat tidur. Bibirnya sudah mengerucut, sebal sekali disuruh pergi-pergi disaat dia sudah enak rebahan.
"Mama lebihin uangnya loh buat beli susu pisang."
Senyumnya mengembang, dua ibu jari tangannya ia angkat untuk mama. Pemuda bergigi kelinci itu berlari ke kamar mandi, ingin cuci muka.
Tidak lama Jungkook sudah kembali, memakai sandal yang ia taro di sudut kamar lalu meminta catatan dan uang dari mama. Melihat bungsunya berlari keluar kamar, mama hanya bisa geleng-geleng kepala. Soal Jungkook, beri saja susu pisang nanti juga nurut.
Jungkook terburu menuruni anak tangga, melewati ruang tengah keluarga Kim yang bisa dikatakan terlalu luas. Di teras depan ada ayah yang tengah duduk membaca koran, di meja sampingnya ada kopi hitam dan cookies.
"Mau kemana ki?" panggilan baru ayah untuknya 'ki'.
"Mau ke minimarket depan yah, ayah mau nitip?"
Ayah menggeleng pelan, mendapat anggukan dari Jungkook yang kini sudah menuju garasi untuk mengambil sepeda.
"Hati-hati ki!" teriak ayah saat ia akan keluar gerbang.
"Iya yah!"
Jungkook mengayuh sepedanya santai, udara pagi sudah tidak terlalu terasa apalagi matahari yang sudah mulai panas. Minggu kali ini dia lewati tanpa si kakak.
Sebelum akrab dengan Taehyung, Jungkook menghabiskan hari liburnya di kamar bermain game atau menggambar, kadang olahraga di taman belakang.
Setelah akrab dengan Taehyung, mereka jadi sering olahraga bersama atau seperti minggu lalu menghabiskan waktu seharian bermain game.
Jungkook memelankan laju sepedanya saat ada kerumunan anak kecil yang menyebrang ke taman komplek. Karena mereka menyebrang secara terpisah, Jungkook memilih berhenti dan menunggu sampai semua anak sudah menyebrang.
"Aduh maaf ya nak Jungkook, anak-anak agak susah diatur."
Jungkook menggeleng, "engga papa kok bu."
Sebelum berkata lebih lanjut, ibu tadi yang Jungkook kenal bernama Rania sudah lebih dulu ditarik dua anak ke tengah lapangan.
Bu Rania seorang guru TK kalau kata Taehyung. Jika hari liburpun dia mengumpulkan banyak anak-anak komplek untuk olahraga kecil bersama dilanjut berdongeng, bu Rania jagonya dongeng katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dek Jungkook ✔
FanfictionBagaimana jadinya jika si anak tunggal Jeon Jungkook dan Kim Taehyung dipertemukan sebagai saudara? Meski tidak sempurna, Taehyung tetap kakak yang Jungkook inginkan. Keduanya berusaha saling menyatu dalam ikatan persaudaraan, tidak terlalu sulit t...